02.Mungkinkah selama ini telah salah menilai?

121 13 2
                                    

Hari berganti hari, kini seminggu sudah Ara hidup seatap dengan madunya. Arabella menjalankan tugas seperti biasa, merawat dan menemani kakek setiap saat. Beberapa kali, Arabella tidak sengaja melihat Rajif sedang bercumbu mesra dengan kasih istri barunya, bahkan Rajif memperlakukan istri baru nya bak seperti putri raja.

Sakit? Tentu saja sangat sakit, bahkan hancur berkeping-keping hatinya. Apa istimewanya kasih? Apa perbedaan dirinya dengan wanita itu? Bukankah mereka sama-sama perempuan? Lalu Mengapa Rajif tidak bisa bersikap baik padanya walau hanya sedikit saja?

Pagi ini, seperti biasa, semua keluarga berkumpul di meja makan.

"Eeh, pengantin baru, makin mesra aja" ucap Nyonya Nikita ketika melihat Rajif Dan Kasih bergandengan tangan ketika menuruni anak tangga.

"Makin lengket, kek prangko nggak bisa lepas." Timpa Ranti, anak perempuan Nikita dari pernikahan keduanya.

Ranti terkekeh kecil menampakan seluruh giginya ketika mendapatkan tetapan dingin dari Rajif kakaknya.

"Pagi, Mah, Pah, Ran " sapa Kasih. Wanita itu menarik kursi dan mempersilakan Rajif duduk di kursi.

"Pagi sayang" sahut Nyonya Nikita ramah, sementara Ranti dan Papanya hanya memberi senyuman kecil.

"Makan yang banyak sayang , ini semua makanan sehat. Mama sendiri lo yang pilihin sayuran nya" wanita paruh baya itu mengambil beberapa sayuran dan lauk untuk menantunya.

"Makasih, Mah" kasih tersenyum manis menyambut kebaikan mertuanya.

"Jif,Mama harap kalian tidak menunda untuk punya anak "

Uhukkk uhukkk, Kasih tersedak air yang baru saja ia minum.

"Pelan- pelan minumnya" ucap Rajif , tangan nya mengelus elus punggung Kasih yang masih terbatuk batuk. Entah malu atau apa? Kasih langsung tersedak saat mendengar ucapan mama mertuanya.

"Aku nggak apa-apa , Jif .Aku kebelakang sebentar, ya. "

"Mau ditemani? "

"Nggak usah sayang, aku bisa sendiri" sahut Kasih sambil memegang pundak Rajif agar suaminya itu tidak khawatir.

"Mah, Kasih kebelakang bentar ya"

Nyonya Nikita mengangguk sambil tersenyum, melihat kemesraan Rajif Dan Kasih, ditambah menantunya begitu ramah dan lembut saat berbicara. Nyonya Nikita semakin yakin Rajif akan hidup bahagia kedepannya.

"Papahku mana?" tanya Nikita ,ketika melihat Arabella berjalan seorang diri ke meja makan.

"Kakek lagi tidak enak badan , kakek minta sarapan di kamar" sahut Arabella sopan.

"Apa yang sudah kau lakukan sampai papaku bisa sakit, ha?" Nikita tampak tak terima dengan jawaban Arabella.

"Maaf, Mah . Tapi Ara tidak melakukan apa-apa."

"Hentikan dramamu, cepat bawa makanan untuk papaku." bentak Nikita dengan nada sedikit meninggi.

"Iya, Mah" Arabella langsung mengambil nasi dan lauk untuk kakek Surya.

Sementara yang lainnya melanjutkan makan, seolah tidak terjadi apa-apa. Termasuk Rajif.

*Kamar kakek Surya*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Kamar kakek Surya*

"Bagaimana keadaan,kakek?"

Arabella terperanjat, dirinya yang baru saja selesai menyuapi kakek dan hendak keluar untuk menaruh piring bekas makan kakek , terkejut saat melihat Rajif telah berdiri di depan pintu.

Sesaat pandangan kedua mahluk yang telah sah tapi belum pernah bersentuhan itu terkunci. Jantung Arabella berdetak kencang seakan ingin melompat keluar, ini pertama kalinya ia berdiri dalam jarak yang dekat dengan Rajif dan ini juga pertama kalinya ia beradu pandang dengan Rajif.

"Maaf" Arabella merasa malu saat menyadari perbuatannya, gadis itu segera menundukkan kepala lalu gadis itu cepat-cepat pergi tanpa berucap apapun.

Rajif sedikit bingung melihat tingkah Arabella, Ada apa dengannya? Rajif menaikkan sebelah alisnya.

"Kakek," Rajif melangkah masuk dan mendekat keranjang kakek.

"Gimana keadaan kakek?" tanya Rajif. Tangannya terulur menggenggam jemari keriput sang kakek yang telah habis dimakan usia.

"Seperti yang kamu lihat, Nak.Kakek baik-baik saja" kakek tua itu berusaha membenarkan posisinya sontak Rajif langsung membantu nya.

"Katakan, apa yang kakek inginkan?"

"Keinginan kakek satu-satunya hanya mau melihat kamu bahagia, Jif." kakek tua itu menatap cucu nya dengan lekat.

"Seminggu terakhir , kakek perhatikan kamu sudah sangat bahagia dengan pernikahan keduamu."

Rajif terdiam, mencerna setiap ucapan Sang kakek.

"Jika kamu sudah yakin dengan pilihanmu,kakek ikut bahagia. Kakek tidak punya alasan untuk tidak merestuimu, semoga kamu bahagia selalu."

Rajif tersenyum senang mendengar ucapan sang kakek, Restu dari Kakek adalah kabar bahagia yang ingin didengarkan oleh kasih, dalam hatinya, Rajif sudah tak sabar ingin menyampaikan kabar gembira itu pada istrinya.

"Kakek sudah sangat lelah, Jif.Biarkan kakek istirahat" kakek tua itu mulai membenah diri untuk tidur.

"Baiklah, Rajif tinggal ya, kek. Sore nanti dokter Aditia akan kesini untuk periksa kakek" ucap Rajif membenarkan selimut kakek.

"Rajif!"

Panggilan Kakak menghentikan langkah Rajif yang hendak keluar. Pria itu berbalik dan kembali menatap sang kakek.

"Iyaa, kek."

"Berjanji satu hal pada kakek untuk yang terakhir kalinya"

"Kakek bicara apa? katakan! Apapun keinginan kakek, Rajif janji akan turuti semuanya" Rajif kembali menggenggam tangan kakek Surya.

"Berjanjilah untuk tidak mengusir Ara dari sini walau kakek telah tiada, ada nyawa yang telah gadis itu perjuangkan."

Rajif mengangguk pelan sambil mencerna ucapan sang kakek. Ada nyawa yang sedang diperjuangkan? Mungkinkah selama ini Rajif beserta semua orang rumahnya telah salah menilai Arabella?

Bersambung.....

Cast
Nikita Mirzani As nyonya Nikita Miranti

Cast  Nikita Mirzani As nyonya Nikita Miranti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han so hee As Kasih Aldara

Han so hee As Kasih Aldara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pernikahan yang tidak dianggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang