Chapter 32

3.8K 377 47
                                    

Hinata merasa angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutnya saat ia merasakan tubuh hangat Sasuke yang menghilang dalam pelukannya. Mata sayunya mengerjab pelan hingga saat Hinata mendengar sebuah debumam keras barulah Hinata merasa seluruh nyawanya telah kembali kedalam tubuhnya.

Bugh

Hyuga Hiashi, dengan wajah mengeras dan byakungan yang aktif menerjang tubuh bocah tengik itu saat ia memberikan pukulan maut khasnya.

Sungguh, Hiashi masih tidak bisa mempercayai apa yang barusaja ia lihat dan juga apa yang barusaja ia dengar. Hiashi sudah menahan ini sejak kejadian ia yang tidak sengaja melihat kegiatan panas itu dan malam ini ia tidak bisa menahannya lagi.

Terlebih melihat bagaimana jauhnya hubungan mereka berdua hingga putrinya yang anggun itu berani melakukan hal tidak tau malu seperti itu didepan gerbang kediaman klannya.

Dan yang terpenting bisikan halus putrinya pada bocah tengik itu sudah cukup membuat Hiashi merasa kemarahan memuncak di seluruh kepalanya.

Bocah tengik ini telah berani menghamili putrinya diluar pernikahan dan tanpa hubungan resmi yang telah ia setujui.

Benar-benar bajingan tengik tidak tau diri. Lengah sedikit maka Hiashi telah mendapatkan kabar bahwa ia sebentar lagi akan menjadi seorang kakek.

Bugh

"Mati saja kau bocah tengik!"

Sasuke merasa tubuhnya kesakitan saat Hiashi memberikan serangan bertubi-tubi. Sebenarnya Sasuke bisa saja menghindari ataupun membalas semua serangan itu namun ia memilih untuk tidak melakukan hal itu.

Perkataan Hinata terakhir kali masih membayangi kepalanya dan Sasuke dengan bingung menerima kenyataan bahwa sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah.

Rasanya ini sulit dipercaya dan Sasuke berpikir jika ini hanyalah mimpi namun pukulan Hiashi pada wajah dan tubuhnya membuat Sasuke menyadari bahwa ini bukanlah mimpi. Rasa sakit itu terlalu nyata untuk sebuah mimpi.

Sasuke memuntahkan seteguk darahnya saat Hiashi memukul perutnya dengan keras dan menendang tubuhnya hingga membentur dinding dibelakang sana.

"Sasuke-kun!!"

"Tou-san hentikan! Kau bisa membunuh Sasuke-kun!"

Sasuke bisa mendengar teriakan Hinata saat gadis itu berlari menuju arahnya dan memeluk tubuhnya dengan erat. Wajah gadis itu penuh rasa cemas dan Sasuke mencoba menarik sudut bibirnya saat menyadari bahwa kekasih cantiknya itu telah tersadar sepenuhnya dari kekacauan yang barusaja ia ciptakan.

"Hiks Sasuke-kun." Hinata menangis melihat Sasuke yang kembali memuntahkan seteguk darah

"Hinata kau membuatku sangat kecewa." Hiashi berseru dingin menatap sang putri yang memeluk bocah tengik itu

Hiashi tau Sasuke sama sekali tidak melawannya karena jika pria itu melakukannya maka Sasuke bisa dengan mudah mengalahkannya dan pria itu pasti tidak dalam kondisi seperti itu.

Namun tetap saja Hiashi tidak menyesali apa yang telah ia lakukan karena bocah tengik itu pantas mendapatkan pukulannya dan mendekam didalam rumah sakit setidaknya selama satu minggu karena telah berani menghamili putrinya sebelum menikahinya terlebih dahulu.

"Tou-san apa kau sadar yang kau lakukan?!" Hinata berteriak menatap sang ayah dengan tatapan tajam

Kondisi Sasuke benar-benar sangat buruk, ia bahkan bisa melihat beberapa organ Sasuke yang rusak dan tulang pria itu yang patah melalui byakungan-nya.

Ayahnya tidak bermain-main saat menghajar Sasuke, mungkin jika yang mendapatkan pukulan itu bukan ninja hebat seperti Sasuke maka Hinata yakin mereka akan mati detik ini juga.

Passionate Nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang