Chapter 3

762 77 3
                                    

Sepulang sekolah Ahyon langsung ke rooftop untuk menemui winter, terlihat di ujung sana winter dan ningning yang sedang memunggu dirinya.

"Wah ternyata lo dateng juga kirain lo takut sama gue" ucap winter.

"Ya kali gue takut sama modelan kayak lo gini" ucap Ahyon meremehkan Winter.

"Lo daritadi bikin gue kesel terus ya anj" kata winter kesal, Ahyon yang melihatnya hanya memutar mata malas.

"Sekarang mau lo apa? lo udah buang waktu gue cuman buat datengin orang sampah kaya lo" kata Ahyon enteng.

"Lo yang sampah bukan gue, bahkan harga diri lo lebih murah dari sampah, ternyata gue baru tau gini ya omongan yang gak punya orang tua" kata winter dengan menekankan kata terakhir nya itu.

"Haha iya banget lagi, gue malah kasian sama kakaknya dia punya adek kaya gini, eh tapi ngapain juga gue mikirin mereka" ucap ningning yang ngomporin.

PLAKKK

Winter dan ningning memegang pipi mereka yang panas akibat tamparan keras secara tiba-tiba dari Ahyon, mereka tidak terima di perlakukan seperti itu.

Winter pun mendorong sampai Ahyon tersungkur, setelah itu dia menendang perut  dan mencengkeram lengan Ahyon.

"Lo berani nampar gue dan gue bakal bales lo lebih dari ini ya jalang, dasar ga punya orang tua" maki Winter.

Ahyon yang tidak terima oleh perkataan Winter langsung berdiri dan menarik kerah baju Winter,
"Jangan sekali-kali lagi lo bawa-bawa keluarga gue terutama orang tua gue" ucapnya

"Lo cuman punya masalah sama gue, lo boleh maki-maki gue tapi nggak buat keluarga gue NGERTII!!" sambungnya, lalu menghempaskan tubuh winter dengan kuat dan pergi begitu saja.

___________________________

Sekarang Rami sedang mencari dimana keberadaan kembarannya itu yang sedari tadi menghilang, saat Rami melewati koridor sekolah terlihat orang yang sedang dia cari yaitu Ahyon dan langsung menhampirinya.

"Heh lo kemana aja sih gue udah nyari-nyari lo dari tadi" Teriak Rami.

Ahyon yang sedang berjalan terkaget oleh adik kembarnya itu.

"Kok lo belum pulang? terus yang lain kemana?" tanya Ahyon.

"Tadi gue udah nyuruh mereka pulang duluan karena gue mau cari lo dulu yang tiba-tiba ilang dengan alasan ada kerja kelompok" ucap Rami dan Ahyon hanya mengangguk saja.

"Emang lo tadi dari mana?" tanya Rami yang tidak ada balasan apapun dari Ahyon membuat Rami bingung ada apa dengan kembarannya.

Rami pun menggusur Ahyon yang memberontak ke taman sekolah dan mendudukan Ahyon yang terlihat kesal.

"Gue tanya sekali lagi lo dari mana? kenapa diam terus? ada masalah yang bikin lo kepikiran? tanya Rami tanpa henti, Ahyon pun hanya menghembuskan nafas lelah saat mendengar pertanyaan dari Rami.

Lama keduanya terdiam sampai saat dimana Rami baru menyadari lebam di tangan Ahyon.

"Lo abis berantem sama siapa? ini kenapa tangan lo lebam?" tanya Rami yang membuat Ahyon tersadar dari lamunannya dan langsung menyembunyikan tangannya.

"Gue gapapa ini tadi cuman ga sengaja nabrak tembok" jawab Ahyon asal-asalan. Bego juga emang ada orang nabrak tembok sampe segitunya

"Lo gak bisa bohong sama gue yon, coba lo cerita apa yang udah terjadi, jangan kaya gini malah bikin gue khawatir" ucap Rami dengan nada khawatir nya.

"Gue abis berantem sama winter gara-gara dia ngejelekin lo sama yang lain dan lebih parahnya dia bawa-bawa mami papi" jawab Ahyon sendu.

"dan bukan gue yang duluan tapi mereka yang mancing emosi gue, Ram tolong jangan kasih tau semua ini sama yang lain terutama kak ruka" sambung Ahyon dengan kata permohonan di akhirnya.

DEFENSE (Baby monster) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang