Bab 8 : Oxygen

139 47 66
                                    

-Happy Reading-

"Dulu waktu kecil, saya tidak menyadari bahwa saya memiliki kemampuan yang spesial,"

"Saya memiliki banyak pertanyaan di kepala saya, bahkan beberapa guru tidak bisa menjawabnya,"

"Lalu apa spesialnya?"

"Anda jangan memotong saya Shani, tunggu saya selesai berbicara dahulu,"

"Saya lalu dimasukkan Smart Academy pada saat umur 14 tahun,"

"Saat itu sistem Smart Academy tidak memakan korban seperti saat ini,"

"Saat itu, direktur menyukai kemampuan spesial saya,"

"Dia menjanjikan akan mengangkat saya menjadi direktur setelah dia meninggal,"

"Tapi, sebelum dia meninggal, dia mengubah sistem Smart Academy seperti saat ini,"

"Dan, kamu tau direktur sebelumnya siapa?"

"Siapa? Anda jangan membuat saya penasaran seperti ini,"

"Papa kamu,"

"Anda jangan bercanda, ini tidak lucu. Papa saya adalah orang baik,"

"Ini betul Shani, sehingga Papa mu tidak pernah muncul bukan? "

"Dan identitas Ayahmu tidak akan tersebar,"

"Bagaimana bisa? "

"Ini baru permulaan, akan saya lanjutkan,"

-SI-

DOR!

Suara tembakan itu berasal dari polisi yang membuka pintu ruangan tersebut.

Ashel mulai menitikkan air mata, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah anak berumur 15 tahun yang dibawa oleh Mafia tersebut adalah palsu.

Bahkan tidak ada hubungan darah sama sekali dengannya.

"KAMU JAHAT, GILA"

"Apakah benar ini Nona Ashel?"

"Iya,kenapa?"

"Jasad adik Anda, Indah Novita ditemukan di Sungai dekat Gedung ini,"

"Apabila anda ingin melihatnya bisa langsung saja ke alamat ini,"

"JAHAT KAMU, APA YANG KAMU LAKUKAN DENGAN ADIKKU,"

"Anak kecil yang malang, saya menemukan gen yang langka dalam tubuh adikmu,"

"Maka saya mengambil gen tersebut dari tubuhnya,lalu saya suntikan ke tubuh saya,"

"Tapi, gen dia denganku tidak cocok, maka saya membuangnya di sungai itu,"

"SIALANNNNN,"

"Sudah Shel,"

"Shel sudah, kendalikan emosimu,"

"Biarkan dia melampiaskan emosinya,"
Ucap Dean

"Shel, kita duluan ya, ini uang untuk ongkos pulangnya,"

"Kamu kira aku gak ada dompet," Ucap Ashel sambil mengambil dompetnya di saku celananya.

"Halah, dikasih uang gratis gamau," Ucap Dean sambil mengembalikan uang 100 ribuan ke dalam dompet

School IntelligenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang