Chapter 1

6 1 0
                                    

"loora terbit karena kebencian, loora hadir diantara dendam. Loora hanya gadis cacat yang berjalan diatas duri kehancuran" _Alloora Navarra areysa sky

(◠ᴥ◕ʋ)

Bau obat menyengat dari obat obatan membuat siapapun yang di sana merasa mual.

Di sebuah ruangan di rumah sakit memperlihatkan alloora yang sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Dengan seorang laki laki tampan yang mengelus ngelus Surai rambut indah milik alloora.

Samar samar mata alloora mulai terbuka.

Melihat alloora yang sudah terbangun dengan sigap devano memberi air kepada alloora. Alloora meminum air itu hingga tetes terakhir dengan harapan menetralisir rasa laparnya sekarang lambung alloora semakin perih.

"Alloora kenapa? Kok bisa jadi gini?" Tanya devano seraya mengelus punggung tangan alloora dengan lembut.

Alloora tidak sama sekali menghiraukan ucapan dari devano ia hanya menatap ke atas dengan tatapan kosong.

"Alloora jawab ano loora kenapa, tadi ano liat loora duduk sendiri dengan keadaan penuh darah?"tanya devano sedikit memaksa

"Alloora tadi jatuh" jawab alloora berbohong"jadi tadi mama ninggalin loora sendiri? Mama jahat"

"Kenapa loora bisa jatuh? Parah banget lagi lukanya"

"Gatau loora ga bisa lihat Loora jatuh karena apa" sekali lagi Alloora berbohong.

"Ano tau loora bohong" ucap devano

"Mau loora bohong atau ga itu bukan urusan lo!" Ucapnya

"Oke ano ga maksa tapi ano tau loora bohong"

Tak lama kemudian seorang suster datang memberikan semangkuk bubur.

"Loora makan ya"ucap devano lembut

Loora hanya mencium aroma bubur yang sudah pasti lezat saat di makan jika sedang kelaparan seperti sekarang.

Tanpa pikir panjang lagi Alloora langsung menarik semangkuk bubur itu dari tangan devano dan melahap bagai orang yang belum makan dua Minggu padahal dia hanya tidak makan dua hari.

Sesekali loora melirik ke arah devano dan devano hanya membalas nya dengan senyuman manis.

Sungguh bubur ini terasa sangat nikmat untuk perutnya yang kosong.

Tak perlu waktu lama alloora sudah menghabiskan bubur nya hingga Tidak tersisa sedikitpun.

"Udah makannya?" Ucapnya sambil tersenyum manis serta mengambil mangkok yang loora serahkan pada nya.

Alloora hanya mengangguk kecil senyum nya terbit perutnya sekarang sudah terisi

(◠ᴥ◕ʋ)

"Dari mana baru pulang?" Baru saja alloora sampai didepan pintu rumah dia langsung disambut oleh sosok yang tidak pantas dipanggil seorang ayah.

"Loora dari rumah sakit pa"jawab alloora suaranya terdengar begitu lelah

"Cih dasar lemah kepala Doang yang pecah udah kerumah sakit" Ayah nya berdecak meremehkan

"ALLOORA NYARIS PINGSAN PAH....."ucapnya pilu

"Emang udah dasarnya kamu lemah,"ucap Enlan yang tak lain adalah ayah dari alloora.

Alloora hanya menunduk pasrah dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya

Brak

Sebuah vas bunga terlempar dengan kencang ke bagian kepala alloora

Sungguh alloora merasakan sakit yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata begitu ngilu kepala nya hingga membuat tubuhnya tumbang ke tanah.

Alloora merasakan seseorang mendekat kearah nya ia tersenyum mendongak kan kepalanya ke atas berharap ayahnya ingin menolongnya.

Benar ayahnya memegang tangan dan menarik nya namun

Krekk

Krekk

Tangan alloora di putar kekanan dan kekiri hingga menghasilkan kan suara krek yang membuat nyilu siapa pun yang mendengar nya.

Krek brak
Krek brak

Kaki alloora di injak dengan kuat alloora merasa tulang nya retak dan pecah tangan yang tidak terkena apa apa mencengkeram kuat tanah yang menjadi alasnya

Rasanya alloora ingin teriak tapi tidak sanggup fisik nya sakit mental nya kembali di uji dia di buat terluka lagi oleh orang yang disayanginya

"LO JAHAT, LO GA PUNYA HATI LO BUKAN MANUSIA DASAR IBLIS BERKEDOK SEORANG AYAH. GUE BENCI TERLAHIR DARI KELUARGA RUSAK DAN HANCUR SEPERTI KELUARGA SKY."Teriak alloora pilu dada nya sesak.

Petir mengelegar hujan turun bersamaan dengan menetesnya air mata gadis yang selalu merindukan kehadiran hujan sebagai tempat berteduh.

"KAMU JUGA TIDAK DIINGINKAN UNTUK LAHIR DI KELUARGA SKY, KAU HANYA ANAK CACAT YANG TIDAK PANTAS MENGINJAKKAN KAKI DI RUMAH TEMPAT DI MANA ORANG ORANG SEMPURNA BERADA BUKAN UNTUK ORANG BUTA SEPERTI KAMU!"Bentak Enlan penuh amarah dengan menekan setiap kata kata yang dia ucapkan terlebih pada bagian cacat dan buta.

Hati mungil alloora tergores air matanya tak henti hentinya mengalir deras yang sudah menyatu dengan bulir demi bulir air hujan.

"LALU KENAPA LO GA BUNUH ANAK CACAT ANAK BUTA ANAK GAK BERGUNA INI HAH?! KENAPA GAK LO BUNUH AJA BANGS*T!" Kesabaran alloora sudah di ambang batas

"KAU TAU MEMBUNUH ITU DOSA LOORA DAN GUE JUGA BAKAL DI HUKUM ATAS PEMBUNUHAN LOORA"Ucap Enlan seolah perkataan nya benar.

"LALU APA DENGAN MEMBUNUH ANAK LEWAT MELUKAI BATIN MENGHANCURKAN MENTAL HINGGA MEMBUAT SEORANG ANAK TAK SABAR MENUNGGU KEMATIAN APA ITU TIDAK DOSA? BARU TAU JIKA IBLIS SEPERTI MU JUGA TAKUT DOSA, INGAT PAH. PAPA MEMANG TIDAK DI HUKUM DI PENJARA TAPI KE JAHATAN PAPA BISA DI BALAS DENGAN APA SAJA INGAT ITU PA"Ucap alloora pilu

Enlan Hanya diam namun bukan menyesali kesalahannya tapi dia tersenyum melihat darah yang mengalir deras mengikuti arus air hujan

Iya, darah alloora adalah hiburan baginya luka alloora adalah komedi lucu bagi nya tangis alloora adalah alunan musik terindah di telinga nya.

Di Sisi lain alloora mendongkak kan kepalanya keatas merasakan bagaimana buliran bening menetes senang menyentuh wajahnya sakit seakan tak terasa lagi dan kepalanya terasa berputar dan dia pingsan diantara hujan.

Papa nya hanya tersenyum dan masuk tanpa menghiraukan alloora yang pingsan tak berdaya.

(◠ᴥ◕ʋ)

HUHU~ KASIHAN ALLOORA 😭

MAU BILANG APA KE ENLANJING?

MAU BILANG APA KE ALLOORA?

MAU BILANG APA KE DEVANO?

COMENT AJA NANTI TAK SAMPEIN

PENCET BINTANG NYA YA LUV

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 ALLOORA STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang