~01~

468 45 21
                                    

"Happy Reading"

SMAN Cakra Buana.

Tertulis dengan apik digapura yang menjulang tinggi milik sekolah ini. Didalamnya, dihuni dengan banyaknya manusia. Sekolah ini juga terkenal akan sopan santun dari para muridnya, namun sayangnya, tidak semua murid yang memiliki attitude.

Brakk

Suara pintu yang dibuka dengan keras terdengar diseluruh penjuru ruangan dengan seluruh penghuni yang menjadi hening.

"Bos, gawat! Anak geng kita kena keroyok dibelakang, sekolah!" seru salah satu anggota miliknya.

Terdengar decitan dari kursi yang bergeser, pertanda yang disebut sebagai 'Bos' berdiri dari duduknya. Terlihatlah baju sekolah yang tak rapi, rambut yang acak-acakan, dasi yang entah kemana serta celana yang sedikit ketat.

"Meluncur!" ucapnya dengan tegas, sehingga beberapa dari mereka bangkit dan mengikutinya dari belakang.

Drrtt drrtt..

Baru saja dikoridor, sebuah getaran di sakunya terdengar. Dia berhenti dengan otomatis yang dibelakang juga ikut berhenti. Memilih membaca nama yang tertera pada layar kemudian mengangkatnya.

"Kaizo! Dimana kamu, hah?! Adekmu nangis-nangis nanyain kamu kapan pulang!" hardik sosok diseberang sana. Memang benar, ini sudah jam pulang sekolah namun, Kaizo and the gengs tak kunjung pulang.

"Abang Ai! At, uyang!" seru sosok lain diseberang sana, sehingga membuat Kaizo terkekeh pelan.

(Abang Kaizo! Cepat, pulang!)

"Siap Raja ku," ucap Kaizo setelah itu mematikan sambungan. Dia berbalik menghadap anak buahnya.

"Gue balik. bereskan," titahnya. Setelah itu pergi menjauh.

"Yare-yare.. Kalo Raja kecil bertitah, kita mah bisa apa?" Celetuk Ramen Man, si wakil ketua geng.

"Bener itu, kita cuma upil jadinya," imbuh Sai.

"Ingat motto geng kita, apa?" Tanya Nut.

"Darah dibalas darah, nyawa dibalas nyawa!" seru mereka semua dengan kompak. Mereka sekarang hanya berjumlah empat orang.

"Kalo gitu, kalian semua cepat kebelakang," perintah dari Ramen Man.

"Trus, lo?" Tanya Gevan. Si pria raven, salah satu anggota inti juga.

"Gue? Gue mau pulang, mau turu. Kaizo babi itu ntah gabut atau apa, kenapa kita disekolah sampe malam?! Dah gitu gak ngapa-ngapain lagi!" pekik Ramen Man dengan frustasinya. Terlihat dari wajahnya yang memang kelelahan.

"Bener.. Gue juga mau pulang.." Imbuh Sai dengan lirih. "Pulang aja yok," lanjutnya lagi. Mereka berempat mengangguk.

"Trus, nasib anak geng, gimana?" Celetuk Gevan.

"Yaudah, kita selamatin dulu baru pulang trus turu."

_oOo_


Suara motor yang nyaring memasuki area mansion besar itu. Membawa masuk motor besarnya kedalam basement kemudian berhenti. Dia melepas helm full face yang bercorak merah perpaduan hitam itu sehingga, terlihatlah wajah tampan rupawan miliknya.

Dia melangkah memasuki mansion mewah itu. Belum menyentuh tangga tiba-tiba, terdengar suara nyaring yang memanggil dirinya.

"Abang!" teriak sosok balita yang berada digendongan sosok Pria paruh baya. Kaizo menoleh dengan senyum menawan kemudian merentangkan kedua tangannya.

Bos kecilnya Kaizo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang