Bab II: Bully

7 1 0
                                    

Pada dasarnya siswa-siswi di Aldrich Institute tidak lah berada direntang usia yang sama. Sekolah khusus ini memang unik, tergantung pada usia berapa kekuatan mereka bangkit dan mereka akan dimasukkan ke dalam institut ini.

Mereka kemudian akan dikelompokkan menjadi 4 kategori dan 4 jenis kelas.

Hijau: sangat tidak berbahaya, terkendali

Kuning: harus diawasi

Merah: berbahaya

Dan terakhir, biru: langkah

Sayangnya siswa dengan tanda warna biru di seragam lengan mereka sangat bisa dihitung jari. Yang artinya tidak banyak yang memiliki kekuatan yang dikategorikan langkah.

Dan dari sinilah hirarki itu muncul. Sudah banyak hal dilakukan untuk meminimalisir perundungan antar siswa, namun para pengajar dan pengurus institut tidak bisa berbuat banyak.

Bagaimana pun mereka mengumpulkan banyak siswa dengan kekuatan yang berbeda-beda di satu rempat, dari segala rentang usia, dan kedewasaan mental yang tidak sama.

Karena itu dibentuklah dewan keamanan siswa yang anggotanya juga siswa institut sendiri. Semua orang mengenal Drystan sebagai ketua, sisanya adalah beberapa siswa dikategori merah dan beberapa dikategori kuning.

Sementara untuk mereka yang berada dikategori hijau, kebanyakan dari mereka akan mendapatkan ekstra bela diri agar dapat menyeimbangi dengan kekuatan spesial mereka. Bagaimana pun, mereka harus bisa melindungi diri mereka sendiri.

Perundungan bukanlah hal rahasia di sana, Kael sendiri sering melihatnya, meski bukan ditahap berlebihan, perundungan tetap saja perundungan. Dia tidak bisa berbuat banyak, karena dirinya sendiri adalah korban perundungan.

Dokter Lee pernah berkata jika dia sebaiknya tidak memprovokasi mereka, selagi bukan perundungan secara fisik, Kael lebih baik tidak terlalu menonjol. Semakin dia menonjol, perundungan itu bisa saja lebih intens.

Tapi Kael bukanlah anak yang tidak bermoral. Dia tidak senang melihat hal seperti itu, karena Dokter Lee sudah mendidiknya dengan baik.

'Lihat dia, bukankah dia terlalu cantik sebagai pria? Dia memberikan kesan aneh di mataku'

Kael mendengarnya sejelas bisikan di telinga, seperti mereka berbisik tepat di sampingnya. Kael hanya diam, bergerak pelan di antrian kantin sekolah yang ramai. Dia memutuskan untuk membeli roti susu yang terkenal dikalangan siswa dan sebotol jus, karena dirinya tidak memiliki nafsu untuk makan berat siang ini.

'Kulitnya terlihat seperti mayat'

'Kau tahu apa kekuatannya? Warna di lengannya berwarna hijau'

'Ku dengar dia belum pernah menunjukkan kekuatannya sama sekali, apa menurutmu dia sengaja dimasukkan ke sini karena institut ini membuatnya?'

'Dia manusia tapi tidak seperti manusia. Dia dibuat di laboratorium. Thats's freaking creepy'

Kael menempelkan kartu identitas siswa di atas mesin pembayaran, roti dan jus buahnya pun bebas ia nikmati sekarang. Dia tidak berencana untuk menikmati makan siangnya di kantin, terlalu ramai.

"Get off your fucking hands from me!" Suara itu cukup lantang untuk didengar banyak siswa di kantin.

Kael spontan mengangkat wajahnya, melihat sosok Eloise yang tampaknya sedang bersitegang dengan seorang gadis berambut panjang. Gadis itu terlihat tidak senang, dan seperti biasa sebuah headphone menggantung di lehernya.

Terdengar suara riuh beberapa siswa yang mengompori keributan itu. Mereka selalu menyukai keributan seperti ini, karena perkelahian antara anak-anak yang memiliki kekuatan seperti mereka selalu seru dimata banyak siswa.

16 (Sixteen) | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang