- "𝘥𝘪𝘯𝘥𝘢" (☁️)

811 54 2
                                    

Hellow! Balik lg nichh. Okeh mulai!

(DISCLAIMER)
just fluff ehe.
(100% eng to indo translation. Kalo salah mohon di benerin. Soalnya Indo bukanlah bahasa utama ku.)

ENJOYY CX

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝘥𝘪𝘯𝘥𝘢"

Di suatu sore yang indah, terlihat sepasang kekasih yang sedang duduk di ladang penuh dandelion. Dengan selimut dan keranjang piknik kecil mereka.

Tidak salah, hari yang begitu indah di sertakan dengan angin yang menghembus membuat daun-daunan dan juga dandelion berterbangan kemana-mana. Di atas selimut itu juga mempunyai beberapa barang yang di bawa mereka.

Buku, pasta, buket mawar, lilin, dan semacam lagi. Perasaan angin menyapu rambutnya membuat pemiliknya membuka mata. Melihat pasangannya yang sedang sibuk membaca.

Tiba-tiba, sebuah pertanyaan muncul di benak. Dia bangkit menghadap kekasihnya, mengambil bukunya dari tangannya. Membuat sepasang mata berwarna biru dengan sedikit warna kuning itu bertemu dengan mata kuning merahnya.

"Ada yang ingin kutanyakan.." Gentar membuka mulutnya, Sopan mengangkat salah satu alisnya, menunggu pertanyaan Gentar.

"Kenapa kamu selalu memanggilku Dinda? Kamu tahu kalau aku laki-laki kan..?" Setelah Gentar menanyakan pertanyaan itu kepada Sopan, terjadi keheningan di antara mereka selama beberapa menit.

"Sebenarnya aku tidak tahu, tiba-tiba aku suka memanggilmu dinda tanpa alasan pasti.."

"Tapi kamu bisa memanggilku sayang, cinta, baby, apa pun! Dinda membuatku merasa seperti perempuan.." Keheningan, lagi. Sopan menghela nafas dan membelai rambut Gentar, lalu mencubit sedikit pipi Gentar.

"Baiklah, kalau kamu tidak suka maka aku akan berhenti memanggilmu dinda.."

Gentar menatap Sopan, lalu membuang muka. Tiba-tiba, wajahnya memerah begitu juga telinganya. Dia menggumamkan sesuatu.

"Kalau kamu mau panggil aku dinda lagi panggil saja..Jujur aku suka.." Sopan mendengar apa yang dikatakan Gentar.

Sopan meraih dagunya dan mencium bibirnya. Meski cepat, namun itu membuat wajah Gentar semakin memerah dan tiba-tiba sebuah buku melayang ke wajah Sopan.

"Bodoh! Aku belum siap untuk itu!" Sopan hanya menertawakannya. Gentar hanya duduk di sana dengan wajah merahnya, memperhatikan Sopan yang tertawa.

Setelah beberapa waktu, tubuhnya ditarik oleh Sopan dan Sopan memeluknya dan memberinya ciuman singkat di bibirnya. Gentar tidak tahu harus berkata apa sampai dia menyembunyikan wajahnya di dada Sopan.

"Aku mencintaimu, Dindaku.."

...

"..Aku juga mencintaimu, ..Kandaku.."

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

(344 words)
(Pendek? Bodo amat.)

Tales (SopGen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang