"semesta...kenapa hidupku berjalan seperti ini? Aku tidak merasa jika ada orang yang benar-benar menyayangi ku... pada akhirnya semua orang yang kucintai akhirnya meninggalkanku... apakah cinta itu nyata? aku mulai ragu akan hal itu. Ibuku...dia berkata bahwa dia menyayangku...tapi pada akhirnya dia meninggalkanku juga. Apakah kamu yang membawanya pergi dariku? Atau itu hanya karena dia yang mau meninggalkanku?"
seorang anak kecil kini berada di tepi tebing jurang. Memegang sesuatu di tangannya, saat itu malam tetapi sang rembulan membentuk bulatan sempurna, bersinar dengan terangnya sehingga Anda masih dapat melihat sesuatu secara samar-samar tanpa sumber cahaya. Bintang-bintang di langit bersinar berkedipan hingga cahayanya bisa terpantul di air laut. Sememangnya...malam yang sungguh indah.
"Semesta, tolong beritahu aku bahwa kamu ada di sana.."
Anak laki-laki itu memohon. Tetapi keheninganlah yang menjawab dan menyelimutinya. Dia tidak mendengar apa pun kecuali deburan ombak laut yang menghantam bebatuan di bawah tebing.
"Memangnya apa yang aku lakukan sekarang... Padahal Ku pasti ibu tidak akan bisa kembali lagi"
Benda yang di genggam di tangannya, sebuah kalung. Dia mengepalkannya di tangannya sebelum melemparkannya ke laut.
"Ibu tidak akan pernah kembali lagi... Tidak ada gunanya aku memegang dan berharap sama kalung ini lagi"
Anak kecil itu bergumam.
"Jadikanku bintang terbesar...agar aku bisa pergi jauh dari sini...jauh dari tempat ini...agar aku masih bisa percaya bahwa kebahagiaan itu masih ada dan masih bisa aku gapai...karena aku sudah kehilangan kebahagiaanku sekali...buatku percaya bahwa masih ada alasan bagiku untuk tetap berjalan"
Sedetik setelah itu, anak laki-laki itu kemudian pergi dari tempat itu. Sedikit yang dia tahu bahwa sesuatu dari kejauhan mendengar setiap kalimat yang lolos dari mulutnya.
"Menyedihkan... sungguh menyedihkan..."
Sebuah bintang, berkelap-kelip di langit.
"Semesta...aku ingin turun ke bumi"
suara bintang yang sudah lama tertidur pun terdengar.
E
ND OF FLASHBACK
"Bangun..bangun CHAWARIN"
Satu suara bergema di ruang kosong.
"Siapa...siapa kamu?"
Dia melihat sekeliling, mencoba mencari dari mana sumber suara itu berasal. Tapi sepertinya itu datang bukan dari mana-mana tapi di dalam kepalanya sendiri.
"Jangan takut, bintang.. Aku mendengarkan keinginanmu barusan dan keinginanmu adalah untuk turun ke bumi..tapi begitu kamu di sana, kamu tidak akan bisa menjadi seperti manusia biasa..kamu bukan dilahirkan apa-apa dari manusia. kamu harus ingat bahwa kamu adalah seorang bintang, Chawarin...apakah kamu mendengar keinginan tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Star Dan Mr.Moon| Diam Yang Lebih Keras Dari Berbicara
Fantasía'Terkadang memilih untuk diam itu lebih keras daripada berbicara' Apa kalian percaya sama hal hal supernatural? Ini di saat Zee Pruk Panich, seorang pelukis dan fotografer ternama di Thailand bertemu dengan seorang pria bisu yang tiba-tiba mengikuti...