Prolog

151 18 1
                                    

Assalamu'alaikum... Halo semuanya, ini cerita pertamaku jadi kalau ada kesalahan penulisan mohon dimaklumi. Kalian kalau mau kasih saran juga boleh yang penting gk boleh saling menjatuhkan. Terimakasih

Jangan lupa
Vote
Komen


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awal mula Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi, raja Pajajaran, memiliki 3 permaisuri. Permaisuri pertama adalah Nyai Ratu Ambet Kasih, yang kedua adalah Nyai Ratu Subanglarang.

Permaisuri kedua adalah Nyai Ratu Kentring Manik. Putra Kentring Manik, Raden Surawisesa, akan menjadi pewaris takhta Pajajaran. Kentring Manik adalah adik dari Prabu Amuk Marugul, Raja Japura.

Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang memiliki empat anak. Putra pertama mereka adalah Raden Walangsungsang, atau dikenal sebagai Pangeran Cakra Buana. Anak kedua adalah Nyimas Rara Santang, anak ketiga adalah Raden Abikara dan yang terakhir Raden Kian Santang. Keempat anak ini dibesarkan dalam ajaran Islam dan menjadi muslim taat. Kian Santang memiliki keistimewaan sejak lahir, seperti kemampuan membaca Al Qur'an dan meramal masa depan.

Kian Santang kemudian mengembara dan tiba di Baitullah di sebuah Gurun Pasir. Suara dari langit mengatakan bahwa tuganya belum selesai. Dia diperintahkan untuk mencabut pedang biru yang terbakar api. Setelah berdoa, dia berhasil melepaskan pedang tersebut dan diperintahkan pulang ke tanah Jawa untuk menyebarkan agama Islam.

Namun, Kian Santang kebingungan karena tidak memiliki uang untuk kembali ke Jawa. Dia bertemu dengan seekor cacing yang bisa berbicara dan pria tua yang membantu dia pulang ke Jawa melalui Jalur Bawah Tanah.

Dengan kekuatan gaibnya, Kian Santang tiba di Jawa dan memulai perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam.


(Cuplikan)

Di Kerajaan nampak ada sepasang suami istri yang sedang berbicara sesuatu.

"Kakanda, dinda sangat merindukan putra kita Kian santang" ucap sang ratu dengan tatapan sendu.

"Tenanglah dinda, kakanda mendapat kabar dari mata-mata bahwa putra kita sudah sampai di kota raja".

Sedangkan disisi lain terlihat seorang ksatria yang baru saja sampai di tanah kelahirannya.

"Alhamdullilah, akhirnya aku sudah sampai di Padjadjaran" ucap Kian santang.

"Sepertinya sudah masuk waktu dzuhur, aku harus mencari mushola terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalananku" lanjutnya.

To Be Continue

Halo! Kenalin aku Mell. Jangan lupa vote dan komen. ٩(ര̀ᴗര́)ᵇʸᵉ

Pangeran Negeri Pasundan (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang