Bab 1

180 15 1
                                    

Assalamu'alaikum, gimana kabarnnya?
Maaf ya lama updatenya, 2 minggu ini aku ujian. Yaudah jangan banyak omong, langsung aja ke ceritanya.

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*✿❀ Happy Reading ❀✿**

Di Kerajaan nampak ada sepasang suami istri yang sedang berbicara sesuatu.

"Kakanda, dinda sangat merindukan putra kita Kian santang" ucap sang ratu dengan tatapan sendu.

"Tenanglah dinda, kakanda mendapat kabar dari mata-mata bahwa putra kita sudah sampai di kota raja".

Sedangkan disisi lain terlihat seorang ksatria yang baru saja sampai di tanah kelahirannya.

"Alhamdullilah, akhirnya aku sudah sampai di Padjadjaran" ucap Kian santang.

"Sepertinya sudah masuk waktu dzuhur, aku harus mencari mushola terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalananku" lanjutnya.

 Ia pun melaksanakan sholat dan setelahnya melanjutkan perjalanannya.

Di perjalanan, Kian Santang mendengar ada yang memanggilnya.

"RADEN.. RADEN KIAN SANTANG.. "

"Aku sepertinya mendengar ada yang memanggilku, tetapi siapa?" batin Kian Santang.

Kian Santang pun mencari darimana sumber suara tersebut dan bertemu dua orang yang sedang meneriakkan namanya.

"Sampurasun... maaf kisanak, kenapa kalian memanggil nama Raden Kian Santang?" tanya Kian Santang penasaran.

"Oh itu kisanak kami berdua disuruh sama gusti Prabu Siliwangi untuk menjemput Raden Kian Santang dan mengantarkan-Nya ke istana" ucap salah satu pria tersebut yang bernama Amin.

"Apakah betul paman?" ragu Kian Santang.

"Betul kisanak, kita mah disuruh sama gusti prabu" sahut pria yang disamping paman Amin.

"Alhamdulillah.. Paman, aku adalah orang yang kalian cari" ucap Kian Santang sambil tersenyum.

"Alhamdulillah Amin, kita sudah menemukan Raden Kian Santang"

"Iya Aman"

Paman Aman dan Paman Amin pun mengajak Kian Santang untuk menuju ke istana.

Pangeran Negeri Pasundan (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang