Bab 2

107 10 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~❀Happy Reading❀~

Mereka semua kembali ke wisma masing-masing dan mulai beristirahat karena sudah malam.

POV Kian Santang

Aku telah sampai di wisma, aku membuka pintu wisma dan masuk kedalam.

Aku duduk di tepi tempat tidur. Aku merasa tubuhku sangat lemas, padahal aku tidak merasa melalukan hal berat.

"Ya Allah, mengapa rasanya tubuhku lemas sekali. Padahal aku tidak melakukan aktivitas berat"

"Sebaiknya aku tidur, agar besoknya tidak merasa lemas lagi"

Aku pun berdo'a dan berbaring di tempat tidurku. Aku mulai menutup mata dan menuju ke alam mimpi.

POV END

Disisi lain, seseorang terlihat gembira karena rencananya berhasil.

"Hahaha.. Akhirnya raka Kian Santang meminum minuman yang sudah aku campuri obat pelemah, untung saja obat itu tidak berbau" ucap Surosowan.

Flashback On

Terlihat 2 emban yang sedang memasak makan malam untuk keluarga kerajaan.

"Riri tolong kamu ambil kunyit di tempat biasanya" ucap Sari.

"Baik, aku tinggal dulu" ucap Riri sebelum meninggalkan dapur.

Setelah Riri pergi, salah satu emban masuk dan memanggil Sari.

"Sari, kamu disuruh ke kebun sama si Kasih"

"Oh iya, aku akan segera kesana"

Mereka meninggalkan dapur dengan kondisi tidak ada orang. Kemudian, seseorang masuk kedalam dapur dengan mengendap-endap.

Orang tersebut menaburkan sesuatu kedalam salah satu gelas yang berisi minuman untuk keluarga kerajaan.

"Selesai, setelah ini raka Kian Santang akan lemas seperti tidak punya tenaga" ucap Surosowan.

Surosowan mendengar diluar ada suara langkah kaki, ia pun langsung pergi agar tidak ketahuan.

Flasback Of

Di salah satu wisma, terlihat seorang pangeran yang tubuhnya terbaring dalam posisi yang nyaman, dengan otot-otot yang kendur. Napasnya teratur dan dalam, dan matanya tertutup rapat. Wajahnya mungkin menunjukkan ekspresi damai atau sedikit tersenyum.

"Allahuakbar... Allahuakbar... "

Kedua mata tersebut perlahan terbuka, suara adzan seolah memanggilnya untuk bangun dari tidurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pangeran Negeri Pasundan (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang