Teror?

31 7 0
                                    

Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca tsiapaajaa

"Orang kayak gitu tuh sebenernya ga pantes hidup, karena pikirannya udah ga bersih pikirannya selalu jelek dan bakal ngelakuin apapun biar rencananya berhasil"
~Muhammad Fardan Cakara~

Selamat membaca semua!!!





Pagi ini Adnan pergi ke pesantren untuk mengurus dekorasi tetapi Akira tidak ikut melainkan Adiba yang dimintai tolong untuk menjaga Akira

"Mas, berangkat dulu ya sayang" pamit Adnan, lalu Akira mencium tangan Adnan

"Iya mas, fi amanillah suamiku"

Setelah itu Akira masuk kedalam rumah bersama Adiba, Adiba kebetulan dimintai tolong untuk menjaga Akira

"Kak, Diba mau ngedrakor" ucap Adiba sambil menyalakan tv

Akira mengangguk dan menjawab "iya Diba boleh" lalu Akira berjalan kearah dapur untuk mengambil beberapa cemilan

Lalu memberikan cemilan itu kepada Adiba
"Ya Allah kak, repot-repot nanti Adiba ngambil sendiri"

"Gapapa dib, santai aja" balas Akira seraya tersenyum

"Terimakasih kakakkuuu"

Setelah itu mereka menonton bersama, Akira yang tidak suka drakor mulai tertarik

"Ooo gini ya rasanya nonton drakor" ucap Akira sambil mengangguk-anggukkan kepalanya

Adiba yang mendengar ucapan Akira, lantas kaget "SUMPAH???" tanyanya pada Adiba

"Iya dib, seinget kakak sih kakak ga pernah nonton Drakor ga suka" jawab Akira

Adiba menggelengkan kepalanya "padahal Drakor itu seru tau kak"

"Iya ya heheheh" balas akira

Selesai mereka menonton mereka duduk dan memainkan handphone, diambang pintu rumah Akira ada seseorang yang mengetuk pintu Akira dengan keras

TOK...
TOK...
TOK..

"Kak, siapa ya kenapa ngetuknya gitu?" Tanya Adiba seraya mendekat ke Akira

"Iya, tapi kakak ga berani liat" mereka berdua hanya diam

Setelah sudah berhenti diketuk Akira dan Adiba mengintip lewat jendela samping pintu

"Dib ada box" ucap Akira

"Iya kak, siapa sih yang ngirimm" Adiba sangat penasaran

"Paket kakak kali?"

"Bukan, kakak aja ga lagi mesen apa-apa" jawab akira

"Kakak mau ngabarin kak Adnan dulu dib" lalu Akira mengambil handphonenya dan menghubungi suaminya

Setelah menghubungi adnan, Adnan tidak mengizinkan Akira untuk mangambil boxnya

"Ga boleh diambil sama mas Adnan dib, kakak juga ga berani" ucap Akira

"Iya kak ga usah tunggu kak Adnan pulang aja"

Setelah selesai mengurus dekorasi Adnan memutuskan untuk langsung pulang kerumah karena rumahnya kali ini tidaklah aman

My sweet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang