Prolog

339 28 0
                                    

WARNING: INI HANYA CERITA BUATANKU

HAPPY READING

.

.

.

'Mikazuki Arion' adalah ayahku yang sudah berumur 37 tahun, Arion adalah orang tuaku satu satunya dia sering ku panggil dengan panggilan papa, kenapa?gatau dia yang minta di panggil papa

Ibu? Ibu ku sudah meninggal sejak aku berumur 5 tahun..ibuku mengalami penyakit yang tidak bisa di sembuhkan dan akhirnya..ya begitu

Aku 'Mikazuki Name' anak satu satunya dari mereka, Yap aku adalah anak tunggal yang tidak mempunyai Kakak maupun adik

Kini umurku sudah memasuki 17 tahun, bisa di bilang aku sudah cukup dewasa

Namun ayah selalu menganggapku seperti anak kecil

"Name" Panggil Arion

"Ya kenapa pa?"

"Ayo sarapan, hari ini kamu sekolah kan?"

"Papa lupa?"

"Lupa apa?"

"Ini tanggal merah wahai papa ku yang ganteng"

"Lah?emang iya?"

"Coba cek kalender kalo ga percaya"

Arion melihat kalender dengan teliti. Yap benar saja, angka yang ada di sana berwarna merah

"Lah iya lupa"

"Heleh dasar pikun"

"Kurang ajar"

"Yaudah sini makan dulu" Ajak Arion

Aku mengangguk dan menghampiri Arion yang masih sibuk memasak

"Papa masak apa hari ini?"

"Masak tikus rebus, tadi ketemu bangkainya di bawah kulkas"

"Yang bener dong kalo ngejawab tuh"

"Ya kamu liatnya papa lagi masak apa?"

"Masak sup"

"Yaudah itu tau, ngapain nanya"

"Yaudah sih orang cuma nanya doang"

"Nanya tuh yang bener dikit"

"Suka suka, mulut mulut Name" Ucap Name meledek lalu mengeluarkan lidahnya sedikit

"Ishh, ku pukul kau"

"Meh meh sini pukul"

"Minimal bantuin papa nya lah"

"Ga deh makasih dadah papa" Name langsung meninggalkannya ke meja makan

"Aish sibal sekyah"

PAPA [SLOW UP MAYBE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang