Mereka menatap bangku kosong yang sudah dua hari tidak ditempati oleh pemiliknya, Kinar menghela nafas lalu berbalik menatap teman-temannya.
"Agnes gak berangkat lagi" ujarnya lalu melihat ke arah Kenan, "Gimana?".
Janu yang nampak lesu lantas duduk di tempat duduk Agnes itu, "Jadi kangen" rengeknya sambil memeluk meja di depannya itu, "Semoga besok ayang Agnes gue berangkat deh".
"Atau gara-gara lo godain Agnes terus, dia jadi gak mau ke sekolah" tukas Kinar pada Janu, "Tiap hari sayang-sayangan, padahal Agnes juga ogah sama lo".
"Gue tiap hari sayang-sayangan sama Agnes tuh biar dia terbiasa sama gue" sahut Janu membela diri, "Kan cinta datang karena terbiasa".
"Hari ini dia chat gue kok, Kin" ujar Mawar, "Sakit, katanya. Tapi waktu gue tanya, kemarin kemana pas kita dateng ke rumah? Agnes gak bales".
Kinar mendengus, "Kalau besok dia gak berangkat lagi, kita ke rumahnya".
"Tapi di rumahnya gak ada orang, Kin" sahut Mawar.
"Gue juga heran sih" Kinar menggaruk ujung alisnya, "Udah lah, mau latihan dulu".
"Ayo!" Kinar berjalan lebih dulu meninggalkan kelas bersama dengan Arka yang mengikuti langkahnya.
Kenan menarik lengan Janu yang susah sekali beranjak dari bangku Agnes hingga dibantu oleh Vian, "Latihan sana, Nu! Marah Kinar nanti" ujar Vian.
Janu akhirnya bangkit juga tapi berjalan lesu hingga Kenan perlu memapahnya begitu juga Vian.
Ruang musik sekolah sudah lama tidak digunakan, tapi masih bersih dan rapi karena terus dirawat oleh petugas kebersihan sekolah maupun anak ekstrakurikuler musik sendiri.
Selagi Kinar dan teman-temannya belum memilih beberapa Adik kelas untuk menggantikan posisi mereka di band, maka belum ada yang berani coba-coba menggunakan alat band tersebut.
Ada studio tersendiri untuk band SMA PRAJA MADA yang masih ada dalam ruang musik juga.
Sudah lama mereka tidak masuk ke ruang musik sekolah ini, masih ada berbagai macam alat musik seperti gamelan untuk anak karawitan, piano, biola, dan beberapa alat musik orkestra lainnya.
Beberapa penghargaan juga dipajang di beberapa sudut dinding ruangan.
Kinar membuka pintu untuk masuk ke studio tempat mereka akan berlatih, mereka mulai menyiapkan semuanya dan mengecek suara.
Sesi latihan pertama membuat Arka terpana melihat Kinar yang semakin cantik saat suaranya mengalun bersama musik yang mereka mainkan.
"WU!" teriak Janu bersemangat setelah lagu yang mereka mainkan selesai.
Arka menarik Kinar dalam rangkulan sebelum gadis itu sempat melayangkan tos dengan Kenan.
"Keren banget cewek gue" puji Arka.
Janu menutup mulut menahan tawa lalu mengulurkan tangannya pada Kenan, "Sini, tos sama gue aja".
Dengan malas Kenan melakukan tos dengan Janu kemudian mengacungkan jari tengahnya pada pemuda itu karena menampakkan raut wajah yang seperti mengejeknya.
Kinar tertawa menutupi dirinya yang sebenarnya tersipu malu dan salah tingkah saat Arka memujinya, ia mendorong dada pemuda itu agar melepas rangkulannya.
"Lo juga keren kok" balas Kinar, "Kalian semua keren, besok kita latihan lagi buat lagu yang lain".
"Mau berapa lagu, Kin?" tanya Janu.
![](https://img.wattpad.com/cover/276826358-288-k573247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kinar
Genç KurguSepeninggal Ayahnya, Kinar merasa tidak ada lagi seseorang yang bisa dia percaya. Sampai dia sadar, masih ada Kenan yang setia bersamanya. Start, 25 April 2024