lembaran ke-01

611 28 6
                                    

Suasana pagi yang cerah, mata violetnya perlahan terbuka. Tunggu, Dia sepertinya melupakan sesuatu?

"ASTAGA HARI PERTAMA DISEKOLAH BARU!" Pemuda tersebut langsung berlari menuju kamar mandi, meninggalkan ranjangnya yang amburadul, sprei yang lepas, selimut yang teronggok di lantai, bantal di nakas dan guling dikolong meja.

Dia adalah Jung Wooyoung, pemuda berusia tujuh belas tahun dengan tubuh pendek seratus lima puluh centi-nya.

Dia itu cantik, kornea matanya berwarna ungu gelap, Rambutnya hitam legam, kulitnya Tan dan halus, pipinya bulat seperti akan tumpah, suaranya manis, intinya Jung Wooyoung itu menggemaskan.

Hari ini adalah hari pertamanya di KQ High School, dia murid pindahan dari luar negeri, tepatnya dari LA.

Nah, akhirnya setelah lima belas menit mandi kilat dia sudah berada didepan almarinya mencari seragamnya.

"Aduh! Ini seragamku dimana?!" Tangannya terus bergerak membolak-balikkan baju mencari seragamnya barunya.

"Oh my...." matanya terbelalak, ini seragam atau jubah, pikirnya.

Saat membaca name tag nya disana tertulis 'SONG MINGI' menggunakan hangul.

"Kurasa aku tidak memerlukan celana..." gumamnya pelan.

"Tunggu dulu." Dia membaca ulang name tag di seragam tersebut.

"Siapa song mingi?" Tanyanya heran.

Yasudahlah, dia bisa bertanya nanti kepada Yunho. Pikirnya.

Setelah memakai seragamnya ia langsung berdiri di standing mirror.

"Wah, Aku tenggelam." dia segera turun kebawah setelah menata rambutnya, rambutnya lumayan panjang sehingga dia menjepit poninya menggunakan pin rambut bergambarkan kucing hitam. Dia melihat kecermin sekali lagi, perfect!

Dia bergegas menyambar tas dan handphone-nya lalu turun kebawah. Sekilas info, wooyoung tinggal sendiri dirumah dua tingkat tersebut, orang tuanya berada di LA sana.

Anak ini pemaksa. orang tuanya tidak bisa ikut kembali ke korea namun dia tetap kekeuh ingin sekolah dikorea.

Jung Yunho sebagai kakak hanya bisa menghela nafas begitupun orang tuanya yang hanya bisa tersenyum pasrah, jika tidak dituruti anak itu pasti nekat kabur ke korea sendiri.

Yunho sebenarnya juga ingin kembali ke korea, akan tetapi dia pasti kesusahan beradaptasi, dan lagi, otaknya tidak secerdas adiknya itu.

Dia pasti akan tertinggal banyak pelajaran jika nekat pindah.

Berbeda dengan Yunho yang memikirkan semua resiko, Jung Wooyoung sang adik justru tanpa pikir panjang langsung mengutarakan keinginannya untuk pindah ke korea.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lebih baik mereka izinkan saja. Mereka tidak ingin mendengar kabar jika si bungsu tiba-tiba menghilang.

"Enak juga kalau enggak ada mommy." gumamnya pelan.

Wooyoung saat ini tengah duduk manis di kursi sembari memakan sandwich-nya. Mommynya itu cerewet. Sangat cerewet. Super duper cerewet. Kalian pasti percaya, kan?

Meskipun begitu Wooyoung tetap menyayangi Mommynya, dia hanya kesal saja, sedikit jengkel, hanya sedikit.

Disini orang tuanya memperkerjakan Maid yang nantinya membantu Wooyoung merawat rumah sekaligus merawat anak mereka.

"Selamat pagi ahjumma!" Sapanya ceria sembari menunggu susu almond-nya. Ahjumma Kim terkekeh lalu menundukkan kepalanya sekilas.

"Tuan muda hari ini terlihat sangat bersemangat." Ucap Ahjumma kim sembari meletakkan susu yang sudah selesai ia buat.

SmittenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang