~•1•~

12 2 0
                                    

!!Typo bertebaran!!

Suasana sekolah di hari kelulusan adalah hal yang paling mengharukan,karena harus pergi meninggalkan sekolah dan teman terdekat selama ini.

Beberapa mengeluarkan air mata karena tak sanggup meninggalkan kenangan selama ini bersama temannya dan setengahnya lagi sudah merelakannya seakan ini memang sudah wajar terjadi.

Tentu tempat ini dipenuhi oleh suara kebahagian dan haru dari semua orang tapi,aku hanya menatap mereka sambil berdiri didepan gedung sekolah dengan mata kosong

Ini seperti sebuah film yang diputar kembali,sejak kapan aku terus-terusan terbangun di tempat ini,aku rasa ini sudah ke-20 kalinya aku melihat suasana tak asing ini seakan ini semua mimpi.

Di bawah pohon rindang itu ku lihat gadis berambut merah muda di kuncir setengah ke samping sedang tertawa seperti biasa dengan riang,tawaannya sangat merdu layaknya seorang peri

Peri kematian yang cantik.

Orang yang selalu membuatku menemui ajal ku di kehidupanku sebelumnya berkali-kali ku hindari dia tapi pertemuan kami sudah selayaknya menjadi sebuah takdir yang tak bisa dibantah lagi.

Awalnya kami hanya lah dua orang yang hanya mengenal nama saja karena kami seangkatan sejak kelas 7 sampai sekarang,namun seakan tuhan ingin membuat hubungan ini semakin manarik membuat kami saing mengenal bahkan lebih dari mengenal nama sahaja.

Dan karena hubungan itu membuatku selalu mati ditangannya dengan tragis seakan ini adalah takdir yang tak bisa dibantah lagi

Tanpa sadar mata kami bertemu dari kejauhan membuat jeda beberapa saat layaknya sebuah film yang diberhentikan sejenak,rasanya jantungku sakit aku tak tahu perasaan aneh apa ini,pertama kalinya aku melihat seseorang dengan intens rasanya sedikit aneh mungkin ini adalah rasa balas dendam yang belum bisa terpenuhi di dalam tubuh ini

Dia yang menyadari tatapan lama kami dengan cepat langsung memalingkan wajahnya seakan tak terjadi apa-apa,memangnya dia tahu apa tentang masa depan yang akan mendatang nanti

"Hei ciel lu gak papa?"

Tanya seorang lelaki berambut hitam keunguan dengan mata brown memegang bahuku dengan lembut menanyakan keadaanku yang terus-terusan melamun sedari tadi tanpa mengucapkan sepatah katapun

"Ah sorry den,cuma ngelamun bentar aja tadi haha"Balasku sambil tertawa kecil kepadanya

aku menatap kembali gadis dibawah pohon rindang tadi namun keberadaaannya sudah tiada seakan ditelan bumi,tapi aku sudah menduga hal itu dia selalu hilang entah kemana dengan cepat setiap aku ingin mencarinya

"Yaa~waktu kita sudah habis untuk berada disekolah ini,aku dengar kau akan bersekolah di academy kan sekolah itu sangat terkenal enak sekali kau dapat beasiswa kau membuat ku iri saja"Ucap Aiden sambil menatap ke atas langit

aku sebenarnya tahu dia hanya menahan benda cair di pelupuk matanya agar tak terjatuh ke pipinya,aku hanya menghela napas lembut untuk aiden dan menatap kearah lain seakan tak tahu

"Haha tidak begitu kok itu hanya keberuntungan belaka saja"

"Omong-omong kau bersekolah dengan yara itu kan,si rambut pink itu loh"ucap aiden sambil kepala masih menatap ke atas langit

"Ya kau benar kami berdua mendapat beasiswa ditempat yang sama sungguh kebetulan bukan"

Aiden menatap ke bawah tanah sampai wajahnya tak dapat kulihat,perilaku aiden terkadang diluar perkiraan ku dia sangat aneh terkadang tapi menarik

REPEATING TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang