05; The Main Rules

986 204 15
                                    

Suddenly; Become His Wife
; Ep 05---The Main Rules

--
--
--

Jika berkenan, kalian bisa STOP menjadi silent reader dan memberikan cerita ini VOTE dan KOMENTAR agar kita memiliki hubungan Simbiosis Mutualisme, yang dimana aku memberikan karyaku untuk kalian baca dan kalian balas memberikan VOTE dan KOMENTAR sebagai balasan apa yang telah aku berikan.

Terima kasih atas perhatiannya!

--zare

-
-
-





SUASANA didalam mobil cukup hening, menyisakan suara radio mobil yang menghiasi kebisuan antara Marren dan juga Kayesha. Mereka berdua tampak enggan membuka suara, meskipun Marren terkadang mencuri pandang pada sang gadis yang ia lihat sedang fokus dengan ponselnya.

"Apakah ada lagi peraturan saat setelah menikah nanti, nona Hayes?"Pada akhirnya, Marren memecah obrolan dengan memberikan sebuah pertanyaan pada Kayesha.

Sejenak Kayesha tampak cuek, namun setelahnya ia menoleh pada Marren yang nampaknya sekarang telah fokus pada setir kemudi dan jalanan di depannya dengan serius. Sesaat keheningan kembali melanda keduanya.

"Ada. Dan mungkin kau akan keberatan mendengarnya"Kayesha pada akhirnya menjawab, gadis yang dua tahun lebih muda dari Marren itu kemudian terdiam lagi.

Ia terlihat sedikit gelisah.

Merasakan Kayesha tampak gelisah, membuat Marren turut mencari jalanan yang kosong dan memberhentikan mobilnya. Tentu saja hal itu menjadi pertanyaan untuk Kayesha pribadi tentang lelaki itu yang tiba-tiba memberhentikan mobil.

"Katakan saja, jangan gelisah."Ujar Marren dengan nada suara yang melembut, dwimanik hazelnya menatap lekat sang ayu dengan tatapan teduh.

"Aku tidak akan keberatan, sekalipun itu adalah fakta yang bisa saja membuat posisiku terancam. Setidaknya aku mengetahuinya langsung dari bibirmu."Lanjut ujaran Marren, dan sekarang ia bisa melihat dwimanik emerald yang semula menatap kosong jalan raya, kini menatapnya dengan tatapan lekat.

Pupil nya melebar, seakan tidak percaya sesaat setelah mendengarkan ucapan lelaki Sinclair itu. Namun pada akhirnya, Kayesha menyerah dan memberanikan diri mengatakan hal yang membuatnya gelisah pada Marren.

"Aku telah memiliki kekasih. Dan aku mohon, jangan mengatakan bahwa aku harus memutuskan nya. Peraturan yang paling utama setelah kita menikah adalah tetap membiarkan aku memiliki hubungan dengan kekasihku."

Setelah berkata demikian, Kayesha merasa takut dengan tatapan dwimanik Marren yang telah berubah. Tapi, mengapa Kayesha harus setakut ini? Seperti ia telah mencuri seluruh aset kekayaan milik lelaki itu, padahal yang Kayesha katakan pada Marren bukanlah kejahatan kriminal.

Kayesha tidak bersalah, ia tidak merasa bersalah.

"Apakah itu membuat dirimu bahagia?"Tanya Marren, kali ini nada suaranya tampak memberat dengan tatapan yang kini tampak berubah menajam layaknya seekor elang yang sedang mengincar mangsanya.

Anggukan kecil dari Kayesha terlihat oleh kedua mata Marren. Lelaki itu tersenyum tipis. "Tujuan ku menikahi mu adalah membuatmu bahagia, Kaye. Aku mengerti jika orang tuamu ingin kau menikah hanya dengan ku, tidak dengan orang lain. Jadi, lakukanlah jika itu membuatmu bahagia."Jawab Marren dengan ringan.

"Tapi tolong, jangan larang aku untuk berusaha meluluhkan hatimu, Kaye."Ujar Marren kembali.

Kayesha tidak tahu harus menjawab apa, ucapan Marren membuatnya tidak bisa berkata-kata. Ia tiba-tiba saja merasa bersalah, hatinya merasa tidak enak.

Suddenly; Become His Wife || Winrina (Book 1) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang