15; Mr. Hayes - Mrs.Hayes

817 152 13
                                    

Suddenly; Become His Wife
; Ep 15 --- Mr. Hayes - Mrs. Hayes

--
--
--

Jika berkenan, kalian bisa STOP menjadi silent reader dan memberikan cerita ini VOTE dan KOMENTAR agar kita memiliki hubungan Simbiosis Mutualisme, yang dimana aku memberikan karyaku untuk kalian baca dan kalian balas memberikan VOTE dan KOMENTAR sebagai balasan apa yang telah aku berikan.

Terima kasih atas perhatiannya!

--zare













---









MENEMUI tuan dan nyonya Hayes alias mertuanya sendiri tanpa ditemani oleh Kayesha yang notabenenya adalah istri dari Marren dan putri mereka, adalah keinginan dari mereka sendiri.

Rahasia, katanya.

Sementara Marren hanya menurut saja, dan tibalah ia di mansion milik keluarga Hayes yang luas dan besarnya tidak bisa dihitung dengan jari. Memang keluarga Hayes ini sangatlah kaya raya.

Marren memilih untuk mengambil cuti satu hari, mengingat tugas yang akan ia emban akan dilakukan lusa membuat dirinya merasa memiliki waktu hanya untuk sekadar bertemu dan berbincang dengan mertua.

Kayesha sendiri sedang kembali melakukan aktivitas syuting hari terakhirnya, projek film yang istrinya itu kerjakan ini sedikit lagi akan selesai. Jelas Marren senang, ia akan memiliki banyak waktu bersama Kayesha.

Meskipun setelahnya, Marren yang akan lebih sering meninggalkan Kayesha untuk melakukan tugas negara. Istrinya itu masih belum mengetahui perihal pekerjaan yang dilakoni oleh Marren.

Kayesha tidak bertanya dan Marren tidak memberitahu, karena bagi Marren pribadi, Kayesha lambat laun akan mengetahui siapa dirinya dikarenakan mereka adalah suami istri dan saling mulai membuka diri.

"Selamat datang, menantuku."

Sambutan dari tuan Hayes dan senyuman hangat dari nyonya Hayes, membuat Marren merasa senang dan juga merasa sangat dihargai. Ia membalas pelukan singkat dari tuan Hayes dan mendapatkan pelukan erat dari nyonya Hayes.

Mereka berdua selalu mendukung Marren dari awal hingga ia bisa meluluhkan hati Kayesha. Bahkan mereka paling tahu bagaimana cara Kayesha memperlakukan Marren, jelas mereka kecewa dan marah pada Kayesha.

Namun Marren memiliki banyak cara agar Kayesha tidak mendapatkan teguran dari kedua orang tuanya.

"Kami harus membicarakan ini denganmu saja, Marren. Duduklah, nak."

Marren duduk dihadapan mertuanya. Didepannya sudah tersedia kopi hitam yang asapnya masih mengepul ke udara, disampingnya terdapat kudapan manis yang menggugah selera.

Maid keluarga Hayes sangatlah rapi dan terampil dalam urusan membuat makanan untuk siapapun.

"Ibu, ayah. Mengapa Kaye tidak diajak juga? Apakah pembicaraan ini memang hanya aku yang boleh mengetahuinya?"Marren bertanya, mencoba untuk mendapatkan klarifikasi jawaban dari kedua mertuanya.

Dwimanik amber milik Marren melihat tatapan sendu dari kedua mertuanya. Mendadak ia merasa tidak enak hati karena telah bertanya demikian, apakah ini terdengar sensitif?

"Jika suatu saat nanti Kayesha membuat kau sangat kecewa dan sakit hati. Aku mohon jangan marahi dia, Marren."Tuan Hayes tiba-tiba mengatakan hal yang sama sekali tidak Marren duga.

Jelas Marren terkejut. Mengingat hubungannya dengan Kayesha telah membaik dan mulai dekat, dan sekarang mertuanya yang secara tiba-tiba mengatakan ini.

Suddenly; Become His Wife || Winrina (Book 1) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang