•Bab 12 Demam~

3.2K 396 45
                                    

HappyReading

•♡•

Seorang gadis yang baru saja tertidur setelah melakukan pemeriksaan itu, tertidur pulas di kamarnya .

Iya, malam ini mala harus mengalami demam dengan di iringi sesak serta tubuh menggigil, ketakutan rakha benar benar terjadi, ketakutan dirinya saat harus melihat istrinya itu sakit karna keanehan yang dia miliki .

Namun apa boleh buat, mala yang sedikit ngeyel itu membuat rakha harus menanggung semuanya, merasa bersalah yang di rasakan rakha sekarang .

"Umma, rakha minta maaf,"

"Ini semua kesalahan rakha, andai saja tadi pas waktu pulang rakha meneduh lagi, ini pasti tidak akan pernah terjadi,"rakha membuka suara membuat amara kini menatapnya rakha yang menundukkan pandangan nya .

Amara tersenyum, saat laki laki di hadapannya yang bergelar mantu itu merasa menyesal karna perbuatannya, meskipun amara tau, jika ini bukanlah kesalahannya .

Amara selaku ibu yang mengandung serta membesarkan mala itu tau, sifat putrinya itu seperti apa, susah di atur dan susah untuk di kasih tau, jika sudah kemauannya maka harus di iyakan.

Meskipun itu harus berurusan dengan kesehatannya, seperti bermain hujan ini dan menyebab kan mala harus merasakan demam sekarang .

"Gpp, umma tau, pasti al kan yang udah maksa kamu buat lanjutin perjalanan nya tadi?"amara bertanya pada rakha namun laki laki itu sedikit menggelengkan kepalanya .

"Tidak umma, itu kemaun rakha agar cepat sampai rumah dengan tepat waktu"balas rakha pada amara.

"Jangan pernah menutupi kesalahan istri kamu rakha, umma tau al itu seperti apa,"

"Jika sudah menjadi keinginan nya, dia akan terus menekan seseorang itu untuk menurutinya, kamu boleh menutup kesalahan istri kamu dari orang lain".

"Tapi tidak pada umma, ibu kandung yang sudah merawat dan membesarkannya, apa lagi umma tau sifat al itu seperti apa,"rakha menganggukan kepalanya pelan .

"Rakha paham umma, tapi rakha sebagai suami harus bisa menutupi aib atau kesalahan istri rakha sendiri dari siapapun".

"Tapi jika itu hanya sebuah kesalahan kecil seperti hal ini, kenapa tidak, tapi bukan berarti rakha membenarkan istri rakha untuk slalu melakukan kesalahan di luaran sana, rakha juga akan menegurnya jika itu adalah perbuatan salah, tapi tidak dengan cara di depan banyak orang dan mempermalukannya,"

"Melainkan saat kita berdua, dan rakha akan menegurnya dengan cara baik, karna yang memiliki sifat keras, tidak seharusnya dengan memberitahukannya secara keras pula, ibarat dia api maka rakha harus menjadi airnya,"

"Rakha hanya tidak mau umma memarahinya karna tidak mau mendengarkan rakha yang sebagai suaminya, biarkan saja ini berjalan dengan sendirinya, nanti dia juga akan sadar dan paham tentunya dengan rakha yang slalu setia membimbing nyaa,"

Amara tersenyum haru, dia begitu sangat bersyukur atas nikmat ini, dimana allah memberinya sebuah putra yang begitu paham segalanya, putra yang menjadi mantu dari suami anak nya .

Bahkan amara sadar diri, jika putrinya itu tidaklah sesempurna gadis lainnya yang paham akan ilmu pengetahuan agama, tapi tidak menutup kemungkinan amara slalu mengamalkan doa yang terbaik untuk anak gadisnya .

Sebagai seorang wanita yang bergelar ibu, amara juga lah memiliki keinginan yang terbaik untuk mala, kehidupan nya, percintaan nya, bahkan suami nya, amara slalu mendoakan nya yang baik baik.

Karna amara tau, doa yang baik, akan slalu tuhan ijabahkan, meskipun tidak sekarang bisa jadi waktu yang akan datang, dan amara kini merasakannya sekarang .

Aku&GusRakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang