Bicara perasaan
Dalam senyap, hati berbisik lembut,
Rangkaian kata-kata yang tak pernah usai,
Lukisan emosi di kanvas waktu,
Mengukir cerita di dalam jiwa.Sedih menyelimuti seperti kabut pagi,
Namun bahagia menyala seperti mentari,
Gelora rindu menari di antara mimpi,
Cinta dan harap bersatu dalam harmoni.Setiap detak, kisah terurai,
Dalam cinta, dalam luka, dalam asa,
Perasaan adalah bahasa tak terucap,
Menghubungkan hati tanpa perlu kata.Di setiap lirih, ada harap tersembunyi,
Dalam senyum, ada rasa yang tulus,
Perasaan, pelangi di langit batin,
Menuntun langkah, mengiringi kehidupan.Kala hujan turun, sepi menyapa,
Namun di balik awan, ada pelangi setia,
Setiap tetes air mata membawa makna,
Menumbuhkan kekuatan di dalam lara.Kerinduan menyelusup di malam sunyi,
Menggugah hati yang lama terdiam,
Memetik kenangan dari sudut memori,
Mencipta harmoni dari sisa-sisa ingatan.Perasaan adalah puisi tanpa aksara,
Melodi yang terdengar tanpa suara,
Dalam kesunyian, ia berbicara,
Menuntun jiwa mencari makna.Cinta mengalir seperti sungai tak bertepi,
Menyentuh hati, menghapus segala duri,
Dalam pelukan hangatnya, kita temui,
Ketenangan yang tiada terperi.Marah datang seperti badai tak terduga,
Menyapu damai, menggetarkan rasa,
Namun dalam hening, ia berlalu jua,
Menyisakan pelajaran di balik luka.Perasaan adalah cermin jiwa,
Memantulkan segala yang tersembunyi,
Menuntun kita mengenal diri,
Dalam labirin emosi yang penuh misteri.Di setiap tawa, di setiap tangis,
Ada makna yang tak selalu terjelas,
Perasaan adalah kehidupan yang abadi,
Mengalir dalam arus waktu yang tak terhenti.Dan di akhir semua, kita sadari,
Perasaan adalah anugerah ilahi,
Membuat kita manusia sejati,
Merasakan, mencinta, dan memahami.
