01

296 37 10
                                    

Di sebuah kafe, nampak beberapa murid SMA dan satu anak murid SMP sedang berkumpul. Lebih tepatnya, mereka sedang menunggu.

"Sejak dulu tempat ini sudah jadi tongkrongannya Bofurin. Sebelum bertarung, biasanya kumpul disini dulu. Terlebih ..." Ucapan seorang pemuda mengenakan penutup mata terpotong saat seseorang membuka pintu kafe dengan kencang.

"Ko-to ... ha!!" Pria dengan surai putih menghampiri gadis bersurai coklat pendek yang sedang mengelap piring.

"Rambutmu hari ini imut! Cocok banget!" puji Umemiya.

"Begitukah?"

"Oh iya, benih sayuran yang aku bicarakan kemarin." Umemiya menunjukkan sebuah foto sayuran dari ponselnya pada Kotoha. "Sudah tumbuh besar seperti ini, lo! Musim panas nanti aku kirim ke sini, ya!"

"Aku menantikannya," balas Kotoha tanpa minat.

"Apa itu?" tanya Sakura yang melihat interaksi keduanya dengan ngeri.

"Seperti yang terlihat, ini kesukaannya Umemiya-san," jawab Suo.

Sakura, yang memangnya selalu memerah untuk hal romantis sekecil apapun, ia mengira kalau Kotoha dan Umemiya berpacaran.

"Lah, malah soal itu."

"Bukan!" bantah Kotoha kesal. "Dasar, jangan aneh-aneh, dong," keluhnya.

"Benar! Jangan bicara aneh-aneh! Jangan sembarangan bilang pacar!" bantah Umemiya.

"Dia itu adikku!"

"Itu juga bukan!"

"Terus apa?" tanya Sakura.

Suasana menjadi hening. Baik Kotoha ataupun Umemiya tampak tidak ingin menjawab pertanyaan Sakura.

"... Kami dibesarkan di pangi asuhan yang sama. Dan Ume seenaknya sendiri bilang aku adiknya," jawab Kotoha sedikit enggan.

"Nanda. Onna koto ka." Sakura menggaruk rambutnya seakan paham. Kotoha sedikit terkejut, tapi kemudian ia tersenyum tipis.

Seakan merasa ada yang janggal, ia lantas menanyakannya. "Tunggu. Adik? Bukan Kakak?"

"Iya."

"Memang umurmu berapa?" tanya Sakura.

"16 tahun. Sama sepertimu."

"Bohong! Mukamu lebih tua dari 16 tahun! Kamu terlihat seperti 20 tahun--"

Secara tiba-tiba, Sugishita melemparkan sebuah kursi kepada Sakura. Untung saja, reflek Sakura sangat bagus.

"Bahaya banget! Kamu ini kenapa, sih?" pekik Sakura kesal.

"Kamu benar." Umemiya menoleh kearah Sakura sembari tersenyum dengan aura yang mengerikan. "Kotoha itu dewasa banget," ucapnya pada Sakura.

Sakura dan Nirei bergedik ngeri.

"Dasar, Sugishita. Jangan tiba-tiba melempar benda begitu," tegur Umemiya pada Sugishita. Sugishita mengangguk patuh.

"Umemiya itu sangat menyayangi Kotoha-chan. Kalau terjadi sesuatu pada Kotoha-chan..." Hiragi menoleh kearah keduanya. "Kamu tahu akibatnya, kan?"

"I-iya."

Mereka lantas kembali ke topik pembicaraan sebenarnya. Yaitu melawan Shishitoren, duel satu lawan satu. Hiragi menceritakan sedikit masa lalu Shishitoren yang sebelumnya tidak pernah menghajar anak SMP, mereka juga dulu pernah berkelahi.

"Yah, penyebabnya pasti Tomiyama," celetuk Umemiya.

"Penyebab? Kenapa?" tanya Sakura.

"Aku tidak tahu detainya. Besok, kamu akan tahu saat bicara dengannya," jawab Umemiya sembari meminum minumannya.

Purpose (On Going) || Wind Breaker FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang