ANOMALI - 4 (OMAKE)

780 100 20
                                    

"Kekasih?!!" Suara menggelegar Ino membuat Shikamaru mengerang kesal. Dia menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya dan menggerutu. Sementara Hinata hanya tersenyum kecil karenanya.

"Hinata-chan!! Apakah si nanas ini memaksamu? dia menempatkanmu dalam genjutsu? apakah dia mengancammu untuk menjadi kekasihnya?!" Tanya Ino dengan panik.

Hinata tersenyum tipis sambil menggeleng, "Tidak, Ino-chan. Kami benar-benar saling menyukai."

Mendengar jawaban Hinata, Ino langsung ambruk. Dia menatap Hinata lalu sahabat nanasnya dengan tidak percaya.

Bagaimana mungkin Shikamaru yang pemalas ini bisa mengubah perasaan Hinata untuk Naruto? Hinata-nya Ino yang baik, lembut, dan naif ini kenapa harus berakhir dengan Shikamaru?

"Sudahlah, Ino. Mereka kelihatannya bahagia, jadi dukung saja mereka berdua." Sahut Chouji yang menatap kejadian sebelumnya dengan tenang.

Ino mendelik kearah Chouji. Memangnya Chouji rela jika Hinata-nya mereka dimonopoli oleh Shikamaru? Jika Ino, tentu saja dia tidak rela.

Sementara itu, Kiba terus meneguk gelas berisi sake sambil menggerutu mengenai adik kecilnya yang sudah diambil oleh nanas pemalas. Dia mabuk, tentu saja setelah memarahi Shikamaru dan mengancam Shikamaru untuk tidak menyakiti Hinata.

Di sisi lain, Shino yang tidak toleran alkohol hanya memakan daging sambil menggelengkan kepalanya selama melihat Kiba. Dia sendiri tidak mengerti kenapa Ino dan Kiba mempersalahkan hubungan antara Shikamaru dan Hinata.

Jika diperhatikan, bukankah ini lebih baik? Shino lebih rela Hinata dengan Shikamaru daripada Hinata harus menunggu Naruto peka terhadap perasaan Hinata.

"Aku benar-benar tidak mengerti kenapa kau mau dengan pria pemalas seperti dia, Hinata..." Ucap Ino dengan wajah memelas.

Shikamaru menatapnya tajam, "Memangnya kenapa? Hinata mencintaiku, kok." Balas Shikamaru tajam.

Ino menatap Shikamaru kesal, "Awas kalau kau merusak otak cantik Hinata-ku, ya!"

"Ini Hinata-ku." Jawab Shikamaru sambil mencium rahang Hinata.

Hinata merasakan wajahnya memerah, begitu juga dengan Ino. Namun, wajah Ino memerah karena dia emosi bukan salah tingkah seperti Hinata.

"Dasar nanas sialan!"

Tamat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANOMALI (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang