part 3.

195 22 4
                                    


Callie terus saja bengong sembari memikirkan adik nya dan bundanya, ia sungguh kangen dengan kedua sosok perempuan itu, walaupun Callie belum pernah bertemu dengan adik nya tapi rasa sayang Callie terhadap adik nya sangat lah besar.

Callie dari dulu selalu menanti-nanti keberadaan adiknya,tetapi mereka harus terpisah karna kedua orang tua nya.

Lia,Lyn, dan Indira pun datang mereka melihat Callie yang sedang duduk di bangku sembari melamun ntah memikirkan apa pun merasa bingung.

"Cal lu kenapa." Ucap Lia menepuk pundak Callie

"E-eh gapapa gua, kalian kapan dateng nya." Ucap Callie terkejut

"Barusan, lu ada masalah cerita aja sini sama kita jangan di pendem sendirian." Ucap Lyn

"Hah engga gua gapapa cuma lagi capek aja." Ucap Callie

"Yaudah kalo ada apa-apa bilang ya,siapa tau kita bisa bantu,kita kan udah sahabat lama lu ga usah sungkan kalo mau minta tolong atau cerita sama kita." Ucap Lia

"Nah bener tuh kel." Ucap Indira

"Iya makasih ya, emang cuma kalian yang selalu peduli sama gua deh pokoknya." Ucap Callie

"Iya lah kalo bukan kita siapa lagi ga mungkin nyokap lu kan apa lagi bokap lu." Ucap Indira

"Nyokap gua peduli cuma kita kepisah aja, jangan nyebut nyokap gua yang ga bener." Ucap Callie

"Iyaa maaf." Ucap Indira

Callie sangat tak suka jika ada yang menjelekkan bundanya, ia tahu bunda nya adalah orang yang baik tak seperti Aldo yang sukanya bermain perempuan dan meminum alkohol.

"Udah mending kita makan, laper nih gua." Ucap Lia

"Ayu dah gua juga laper." Ucap Lyn

"Gua balik duluan ya,ada urusan gua." Ucap Callie

"Lah ini makanan lu gimana udah kita beliin." Ucap Lyn

"Gapapa buat kalian aja nanti uang nya gua ganti, udah ya gua duluan bye." Ucap Callie lalu langsung pergi dari ruang Osis dan segera menuju Mobil nya.

Callie langsung memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya, ia berjalan tak punya tujuan ntah ingin kemana, akhirnya Callie menjalankan mobilnya menuju bukit gunung yang sering ia kunjungi saat ia sedang kangen dengan bunda dan adiknya.

Di bukit gunung.

"Bun kaka kangen sama bunda sama adek, kaka cape bun ngadepin sifat ayah yang suka mabok-mabokan selalu bawa perempuan kerumah, kadang ayah juga suka ga pulang malah ke apart sama perempuan." Ucap Callie

"Kaka pengen kaya temen-temen kaka selalu di sayang sama orang tuanya, di masakin bundanya, di anter jemput ayah nya, selalu pergi bareng-bareng sama keluarga, kaka pengen kaya temen-temen kaka bun." Ucap Callie yang air matanya sudah membasahi pipinya

"Kaka nyesel kenapa waktu itu kaka mau ikut ayah, kalo ujung-ujungnya kaya gini mungkin kaka ga bakal mau ikut ayah bun." Ucap Callie

"Seandainya waktu itu kaka ga mau ikut ayah pasti sekarang kita udah bahagia bareng-bareng de." Ucap Callie

"Kaka pengen ketemu kamu de,kalian sebenarnya dimana si kenapa susah banget buat nyari kalian." Ucap Callie

"Udah Callie kamu kuat, jangan cengeng dong, jangan putus asa kamu pasti bisa nemuin bunda sama adek kamu." Ucap Callie berbicara sendiri pada dirinya sembari mengelap air matanya

Karna hari semakin sore akhirnya Callie memutuskan untuk pulang saja.

Sekitar 30 menit akhirnya Callie sampai di rumah nya, ia langsung masuk kerumah nya dan ya seperti biasa ia melihat pemandangan yang sangat membuat mood nya turun.

"Callie kenapa kamu baru pulang." Ucap Aldo

"Tapi abis kerkom dulu yah." Ucap Callie sbari salim kepada ayahnya, meski Callie tak suka dengan Aldo tetapi ia tetapi menghormati Aldo karna bagaimana pun Aldo adalah ayah nya

"Terus kenapa mata kamu bengkak, jujur kamu dari mana Callie." Ucap Aldo

"K-kerkom yah." Ucap Callie

"Jangan bohong kamu." Ucap Aldo

"Bukit yah." Ucap Callie

"Kan sudah saya bilang kamu jangan pernah kesana, jika kamu habis dari sama selalu saja menangis mending kamu tidak boleh kesana." Ucap Aldo

"M-maaf yah, kaka kangen bunda." Ucap Callie

"Bunda kamu itu bukan lah wanita yang benar, dia itu tidak bisa menjadi istri yang baik kamu jangan menyontoh dia,saya saja menyesal karna menikahi dia." Ucap Aldo

"Ayah jangan pernah jelek-jelekin bunda, bunda itu wanita yang hebat,yang harus nya nyesel itu bunda,kenapa bisa nikah sama ayah yang kerjaan nya tiap hari main sama perempuan minum-minum bunda tuh gak pantes dapet suami kaya ayah." Ucap Callie

"Kamu sudah berani melawan ayahmu sendiri, ini pasti ajaran Ashel." Ucap Aldo

"Aku ga bakal ngelawan ayah tapi kalo ayah ngejelekin bunda dan Adek aku bakal ngelawan ayah mereka itu orang yang hebat, bunda lagi hamil ayah malah ninggalin bunda, bunda ngelahirin ayah malah main sama perempuan lain apa ayah ga sadar bunda itu ngelahirin anak ayah,darah daging ayah taruhannya nyawa berat, tapi ayah malah main sama perempuan lain." Ucap Callie

"CALLIE" Bentak Aldo

"Apa yah bener kan yang aku bilang."jawab Callie

"Kamu tuh ga tau apa-apa jangan berbicara sembarangan, LEBIH BAIK KAMU KEKAMAR." ucap Aldo menekankan Nada bicara di akhir

Callie langsung masuk kedalam kamar nya, dan mengunci pintunya.

"Bunda kaka kngen sama bunda." Tangis Callie di dalam kamar nya

"Kaka pengen ketemu bunda, pengen dipeluk bunda, pengen nangis di pelukan bunda, pengen makan masakan bunda, pengen di bawain bekel sama bunda, pengen di sisirin sama bunda, pengen jalan berdua sama bunda pokoknya kaka pengen sama bunda." Tangis Callie

Karna terlalu cape menangis akhirnya Callie tak sengaja tertidur.

Callie terbangun sekitar jam 9 malam ia masih menggunakan baju seragam sekolahnya.

"Hah jam berapa." Ucap Callie

"Astaga udah jam 9 gua belom mandi." Ucap Callie

Akhirnya Callie bangun dari tempat tidur nya lalu langsung membersihkan dirinya karna tadi ia belum sempat membersihkan dirinya.

Sekitar 15 menit ia di kamar mandi akhirnya Callie pun keluar ia langsung memakai baju nya dan duduk di rooftop kamarnya.

Callie bengong di rooftop kamar nya sekitar 10 menitan, Aldo mengetuk pintu kamar Callie maka Callie terbuyar dari lamunannya.

Tok tok tok..

"Ka ini ayah, ayah boleh bicara sebentar ga sama kamu." Ucap Aldo

Callie membuka kan pintu kamarnya lalu ia langsung duduk di ujung kasurnya.

Aldo pun duduk di bangku belajar milik Callie.

"Ka maafin ayah ya tadi ayah kebawa emosi." Ucap Aldo

"Perempuan yang tadi kemana." Tanya Callie

"Udah pulang." Jawab Aldo

"Mau ngapain kesini." Tanya Callie

"Ayah minta maaf, tadi seharusnya ayah ga usah menghina bunda kamu, tadi ayah terlalu kebawa emosi karna setiap kamu ke bukit itu kamu pasti selalu nangisin bunda kamu, ayah iri sama bunda kamu yang selalu kamu tangisin sedang kan ayah." Ucap Aldo

"Aku benci sama ayah,karna ayah ayah aku,makanya aku masih menghormati ayah." Ucap Callie

Aldo terkejut saat putri nya berbicara seperti itu pasal nya Callie selama ini hanya nurut saja pada semua perkataan Aldo lantas mengapa Callie bisa bencinya pada Aldo.

"Ayah ada salah sama kamu, kenapa kamu bisa sampe benci sama ayah." Ucap Aldo














To be countine...

saudara yang terpisah kan (Callie Raisha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang