Seoul, Korea Selatan—14.40kst
••••
"V" Taehyung memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan, ia mengenalkan dirinya sebagai V karena ia benci dengan nama aslinya, apalagi ketika ia mengingat siapa yang memberikannya nama itu.
Gadis berponi dengan warna rambut kecoklatan itu melirik dengan malas, dan kembali pada aktivitas nya untuk membuka sebuah borgol yang mengikat tangan mereka.
Sebelah tangan Lisa terborgol dengan sebelah tangan Taehyung, sedari tadi gadis itu terus menggerutu karena kesusahan membukanya.
Melihat tidak ada respon Taehyung berdecih, "Percuma saja kau berusaha membukanya, itu akan sia-sia, dasar gadis bodoh!" Sentak Taehyung, ia tadinya berniat untuk berteman mungkin (?) Tapi melihat respon Lisa yang menyebalkan Taehyung mengurungkan niatnya.
"Kau! Jika tidak ingin membantu setidaknya tutup mulutmu!" Taehyung tampak tidak peduli, pemuda itu kembali menyenderkan tubuhnya pada tembok penjara yang dingin.
Penjara? Ya benar, mereka dituduh telah melakukan tindak kejahatan dengan kasus yang berbeda. Lisa mendapat tuduhan karena mencuri dompet seorang ibu-ibu sedangkan Taehyung di tuduh hendak melakukan penculikan terhadap anak perempuan berusia lima tahun.
Taehyung berkata jujur bahwa ia memang tidak melakukannya, tapi Lisa dia tidak dituduh karena gadis itu memang hendak mencurinya. Ini adalah hari yang sial bagi Lisa karena aksinya ketahuan.
"Ah shibal!" Lisa melempar tusuk gigi yang ia gunakan untuk membuka borgol itu putus asa.
Taehyung hanya mampu tersenyum remeh, "Dasar bodoh!" Ejeknya.
Lisa menatap sinis ke arah Taehyung, "Ini semua karena ulah mu!" Tuduh nya, yang membuat Taehyung tak terima.
"Yak! Kau harusnya bersyukur karena aku berusaha membantu mu, aku bisa saja bebas sekarang juga karena aku memang tak berniat menculik anak itu, tapi kau, kau bahkan sudah hampir memasukkan dompet itu kedalam saku mantel mu!"
"Yak! Tutup mulutmu itu!" Lisa membekap mulut Taehyung yang terus mengoceh seperti beo.
Di tengah pertengkaran keduanya tiba-tiba saja polisi datang ke sel, "Saudara Taehyung ada keluarga mu yang ingin bertemu," ujar polisi itu memberitahu.
"Lihatlah, aku akan bebas dan kau akan mendekam disini!" Taehyung berkata dengan sombong setelah polisi membuka borgol dari tangannya.
Kini kedua borgol itu terlihat seperti gelang di kedua tangan Lisa, gadis itu meringis, "Apa yang kau harapkan Lalisa, Jisoo unnie pasti takkan datang," ujarnya sedih.
Selang beberapa menit polisi itu kembali datang dan kalimat tak terduga keluar dari mulutnya, "Ada kakak mu di luar," ujarnya pada Lisa.
Lisa keluar sel dengan borgol yang sudah terlepas dari kedua pergelangan tangannya, ia bisa melihat sosok Jisoo yang tengah duduk dengan pembicaraan yang serius bersama polisi lain.
"Unnie .." lirihnya, dan seketika itu juga Jisoo segera memalingkan wajahnya menatap sang adik, terlihat jelas raut kekecewaan dari kedua sorot mata teduh itu.
Tanpa pikir panjang Jisoo segera melayangkan satu tamparan keras pada Lisa, "Kau pembohong Lisa!" Sentak nya kasar.
Lisa hanya bisa terdiam dan menelan ludahnya kasar, "Kau bisa membawa adik mu pulang nona dengan surat jaminan ini," ujar polisi tadi yang mengantar nya.
Lisa dan Jisoo menandatangani surat itu dengan tangan bergetar, setelahnya Jisoo langsung berlalu begitu saja tanpa melihat lagi ke arah Lisa.
"Sampai kapan kau akan terus membuat ku malu?" Tiba-tiba saja Jisoo menghentikan langkahnya dan berbalik untuk menatap Lisa.
"Sampai kapan Lisa?!!" Teriakan itu tak sengaja terdengar oleh telinga Taehyung yang hendak masuk kedalam mobil, pemuda itu melihat sekilas pertengkaran keduanya.
"Jika aku membuat mu malu, lalu kenapa kau datang? Kau datang bagai malaikat yang menyelamatkan orang yang sudah banyak membuat mu malu, kau munafik!"
Plak!
"Terima kasih atas hadiah nya." Setelah mengatakan itu Lisa pergi dari hadapan sang kakak entah kemana.
"Lisa!" Panggil Jisoo, ia juga merasa lelah dengan kehidupan ini. Keluarga nya hancur kini ia hanya memiliki Lisa tapi kenapa sangat sulit untuk membuat gadis itu mengerti.
Jisoo kerap kali mendapat panggilan dari kantor polisi saat ia tengah bekerja karena Lisa membuat masalah, ini bukan yang pertama kalinya jadi ia merasa jengah, Jisoo tak tahu harus apa agar bisa menghentikan Lisa.
Taehyung yang melihat itu tak berekspresi apapun selain berpura-pura tak peduli.
"Kau mengenal mereka?" Tanya Jimin, yang sedari tadi juga ikut memperhatikan. "Aniya, kami satu sel tadi," balas Taehyung yang diangguki Jimin, mereka tak ingin ambil pusing dan segera menyalakan mesin mobilnya.
MISSION COMPLETED
Note : Haii guysss! ini cerita barunya yaaa, semoga kalian sukaa.Kalo rame aku up chapter selanjutnya 🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Completed
FanfictionLisa tak pernah menyangka jika pelukan hangat dan ciuman itu adalah yang terakhir. Dan gadis itu tidak menyangka bahwa hari itu adalah hari dimana Lisa mengantarkan kakaknya sendiri menemui ajalnya.