Hai guys! Happy reading jangan lupa untuk vote dan komen yaa ..
•••
Sepulang sekolah Lisa memilih untuk langsung kembali ke rumah dan itu keputusan yang salah rupanya, karena keadaan rumah sangat hening dan menakutkan.
Sebenarnya dia biasa sendirian seperti ini tapi kenapa rasanya berbeda saat tahu bahwa kau benar-benar akan sendirian hingga esok pagi, bahkan dua Minggu kemudian.
Lisa tak masalah sendirian kemarin karena dia percaya kakaknya akan segera kembali pukul sepuluh malam, namun kini dia merasa sangat kesepian karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh dan nyatanya Jisoo takkan pulang.
Untuk kesekian kalinya Lisa menatap ke arah pintu, "Aku merindukanmu unnie," kata Lisa.
Gadis berponi itu mengecek ponselnya dan membuka room chat nya bersama sang kakak.
Jisoo unnie 🤯
Last Seen Yesterday 19.00Unnie?
00.20 kstKau sudah sampai?
00.20kstKenapa tidak memberi kabar?
00.20kst
Setelah mengirim pesan Lisa memilih untuk tertidur berharap ada balasan dari kakaknya besok.Suara nyaring alarm membangunkan Lisa pagi itu, sejak kapan ada jam beker di meja belajarnya? Lisa heran karena kemarin dia sama sekali tidak melihat benda itu.
Lisa mengambil jam itu dan mematikannya, dia menelisik sesaat ternyata ada sebuah catatan kecil yang tertempel di bawahnya. "Dia akan membangunkan mu selama aku pergi, jangan terlambat ke sekolah, jangan lupa sarapan dan semangat Lisa-ya!" Itu adalah isi dari catatan kecil yang Jisoo tinggalkan.
"Heol! Jisoo unnie berlagak seperti akan meninggalkan ku dalam waktu yang lama!" Gerutu Lisa kesal.
Lisa segera bangun untuk mandi, setelah itu dia bersiap pergi ke sekolah.
•••
Seperti biasa Lisa selalu menyendiri, dia tidak punya teman, lagi pula siapa yang mau berteman dengan gadis miskin sepertinya, di sekolah dengan rata-rata murid yang berasal dari keluarga konglomerat?
Dan karena sifat dinginnya orang-orang tidak ingin mencoba berkenalan lebih jauh dengan si poni.
Lisa menghelat napasnya saat empat gadis mendekat kearahnya. "Apa kau mandi hari ini?" tanya Soo-hyang, ketua dari keempat gadis tukang bully disekolah nya.
Gadis berambut coklat gelap itu tampak memainkan rambut Lisa dan mengacaknya. "Sepertinya dia belum mandi, bagaimana kalo kita bantu mandikan?" balas yang lain.
Mereka semua tertawa sambil mendorong tubuh Lisa menuju kamar mandi. Lisa memejamkan matanya erat dengan tangan terkepal saat satu ember berisi air disiramkan ke tubuhnya.
"Tahan Lisa, tahan, kau sudah berjanji pada Jisoo unnie untuk tidak membuat masalah lagi!" Lisa bukanlah gadis yang mudah di tindas seperti ini, biasanya Lisa akan melawan tapi Lisa ingat janjinya pada Jisoo untuk tidak membuat kakaknya itu kesulitan lagi.
"Soo-hyang-ah lihatlah tatapannya, seperti nya dia akan berubah menjadi hulk dan menyerang kita hahahaha."
Soo-hyang dengan keras menarik rambut Lisa hingga kepala gadis itu tertanggah. "Beraninya kau menatapku dengan tatapan seperti itu jalang!" teriak Soo-hyang sambil memperkuat tarikan rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Completed
FanficLisa tak pernah menyangka jika pelukan hangat dan ciuman itu adalah yang terakhir. Dan gadis itu tidak menyangka bahwa hari itu adalah hari dimana Lisa mengantarkan kakaknya sendiri menemui ajalnya.