"Semua sudah berkumpul?" tanya seorang alien kotak berkulit hijau dengan kacamata yang setia bertengger di wajahnya lewat hologram.
"Sudah Komandan!" jawab empat anak manusia dan satu anak alien beserta satu Power Sphera sambil hormat TAPOPS pada sang Komandan.
"Tentang misi kali ini akan dijelaskan di station TAPOPS, sekarang kalian segera datang ke station TAPOPS. Sekarang juga!"
"Sekarang juga?" tanya gadis berkacamata sang pengendali kuasa waktu yang diangguki sang Komandan.
"Tapi ... kenapa kita harus ke sana dulu? Bukankah kami bisa langsung menuju ke lokasi misi setelah diberitahu informasi tentang misi?" tanya Yaya sang pakar biskuit beracun heran.
Wajar saja karena di beberapa misi yang mereka selesaikan belakangan mereka langsung mendapat informasi tentang misi di markas TAPOPS-U lalu langsung pergi ke lokasi menggunakan kuasa teleportasi Ochobot. Meskipun setelah selesai misi mereka tetap ke station TAPOPS yang baru di luar angkasa untuk menyerahkan Power Sphera yang mereka selamatkan.
"JANGAN BANYAK TANYA DAN BERANGKAT SEKARANG!!"
Laksamana Tarung tiba-tiba saja muncul dan berteriak membuat mereka kaget. Bahkan Koko Ci pun sampai jatuh dibuatnya.
"B-baik Laksamana!" jawab geng Kokotaim serentak sambil hormat TAPOPS.
Setelah hologram mati mereka kompak mengembuskan napas lega. Senam jantung mereka gara-gara teriakan tiba-tiba dan kemarahan sang Laksamana.
Mereka saling pandang, menguatkan satu sama lain kalau-kalau mendapat hukuman saat sampai di sana. Padahal hanya bertanya, tapi rasanya serba salah jika berurusan dengan Laksamana satu itu.
"Habislah, aku tidak mau terkena hukuman Laksamana lagi, huhuhu." Gopal si anak lelaki Kumaran berdrama dengan air mata palsunya. Tapi ketakutannya bukan drama, begitupun yang lain.
"Tidak hanya kau Gopal, aku juga sama, huhuhu." Sekarang remaja bertopi dino oren juga terjangkit virus drama Gopal. Dia menangis dengan air mata palsu lalu berpelukan dengan Gopal.
"Oi, tidak hanya kalian lah! Kita semua juga!" Fang ikut menyahut. Tapi dia masih agak waras sedikit, jadi tidak ikut berdrama air mata buaya. Tapi ekspresi ketakutan dengan tubuh gemetar sangat nyata terlihat dari si landak ungu itu.
"Oi, sudahlah tuh! Kalau kalian terus berdrama yang ada kita malah terlambat. Bisa-bisa kita benar-benar dihukum nanti!" Ying dengan kewarasan penuhnya memeringati teman-temannya.
Yaya mengangguk menyetujui kata-kata Ying.
"Sudahlah, kita berangkat sekarang? Aku sudah siap untuk teleport," ujar Power Sphera bulat berwarna kuning hitam memecahkan drama lebay mereka.
"Aku mau izin Tok Aba dulu sebentar, kasihan nanti jika beliau mencari kita." Boboiboy langsung menghubungi Tok Aba dengan jam kuasanya diikuti yang lain yang juga izin kepada orang tua mereka.
Sudah tidak sempat untuk minta izin langsung, bisa-bisa mereka langsung dilempar ke luar angkasa saat sampai nanti.
Setelah semua selesai Ochobot pun membuka portal dan mereka langsung masuk ke dalam.
Jika ada yang tanya kenapa tidak naik kapal angkasa dulu, itu karena di misi terakhir yang mereka jalankan kapal angkasa mereka mengalami sedikit kerusakan dan saat ini masih di station TAPOPS luar angkasa untuk diperbaiki.
***
"Bagaimana sinyal dari TechnoBot?" tanya seorang pria berarmor merah pada alien di depannya.
"Sinyalnya semakin lemah, Laksamana. Jika tidak cepat, kemungkinan terburuk kita akan kehilangan jejak TechnoBot," jawab alien berkepala kotak berkulit hijau sambil tangannya dengan lihai mengotak-atik keyboard.
"Hmm, sejauh ini masih bisa dikendalikan. Kita hanya perlu berlomba dengan waktu," ujar pria berarmor tersebut.
"Jangan sampai kita kehilangan jejak TechnoBot lagi, kekuatannya akan sangat berbahaya jika dimanfaatkan oleh alien jahat," sahut alien yang berpenampilan mirip harimau.
Alien hijau berkepala kotak menoleh ke belakang kala mendengar suara kaki menapak di belakangnya. "Mereka sudah sampai," ujarnya.
Anggota geng Kokotaim langsung hormat TAPOPS saat melihat tiga atasan mereka sudah menunggu kedatangan mereka.
Boboiboy mengerutkan kening saat merasa tidak asing dengan seorang pria berarmor yang masih menatap layar hologram membelakangi mereka.
"Apa misi kami kali ini Komandan?" tanya Fang.
"Misi kali ini adalah menyelamatkan Power Sphera TechnoBot yang dicuri, dikarenakan misi ini cukup berbahaya karena musuh kita kali ini alien yang hebat nan licik maka kalian akan ditemani oleh Laksamana Mechamato," jelas Koko Ci.
Boboiboy langsung tertegun saat mendengar nama 'Mechamato' dan terdiam membatu saat sang empu berbalik badan. Matanya membulat ketika matanya benar-benar memastikan sosok di depan mereka adalah orang yang sangat ia kenali.
Pria berarmor merah dengan sedikit rambut berjalur putih tersenyum ramah, "Halo, saya Laksamana Mechamato. Mohon kerjasamanya," sapanya.
Dia melirik Boboiboy sekilas lalu memberi kode agar bersikap biasa saja.
Boboiboy yang paham kode tersebut memaksakan dirinya untuk tersenyum seperti biasa agar tidak ada yang curiga. Dia bingung, sangat bingung malah. Sebenarnya apa yang terjadi?
Ah, sudahlah. Dia jadi pusing memikirkannya.
"Halo, Laksamana Mechamato," jawab geng Kokotaim serempak termasuk Boboiboy.
Tampaknya ilmu beraktingnya tidak hanya berguna untuk menipu musuh saat misi penyamaran saja. Oops, juga berguna saat dia berusaha mati-matian agar Tok Aba tidak mengetahui hasil ujian matematikanya.
Berhasil sih, tapi gagal.
Gagal karena cikgu kebenaran yang sentiasa takut bini dengan mudahnya memberitahu Tok Aba dan Pakcik Kumar dan berakhir dia dan Gopal dihukum. Dihukum oleh Pakcik Kumaran tentunya, Tok Aba hanya memberinya sedikit nasehat dan menyuruhnya untuk belajar lagi. Memang terbaik~
"Baiklah, karena kita tidak punya banyak waktu jadi langsung saja. Ikuti saya." Amato melangkah keluar tak lupa mengajak geng Kokotaim agar ikut dengannya.
Mereka tiba di depan kapal angkasa yang cukup besar lalu Amato mempersilahkan mereka masuk saat pintu kapal angkasa terbuka.
Mereka masuk berurutan dengan Boboiboy yang berjalan paling terakhir, saat akan melangkah masuk Amato menghentikannya.
"Kita bicara nanti," bisik Amato sambil tersenyum.
Boboiboy tertegun, lalu mengangguk sambil tersenyum. Dia kemudian menyusul langkah teman-temannya yang sudah berada di dalam.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
An Unexpected Mission
AdventureBoBoiBoy dan kawan-kawan mendapatkan misi untuk menyelamatkan suatu Power Sphera. Hal yang tidak pernah dia sangka, Laksamana yang memimpin timnya kali ini. Mereka terjebak dalam rencana musuh yang licik. Tapi, ini Kokotaim! Mereka selalu punya ren...