Hari ini adalah hari pernikahan Hinata dan Sasuke, acara yang berlangsung begitu mewah itu berhasil membuat pernikahan keduanya kembali menjadi perbincangan. Hyuga benar-benar membuat acara pernikahan ini menjadi begitu fenomenal dengan kemewahan yang begitu kentara.
Tamu yang hadir pun tidak bisa dianggap sepele karena bahkan beberapa petinggi dan saudagar kaya dari desa lain rela hadir untuk menyaksikan pernikahan sang hime Hyuga dan Uchiha terakhir.
"Seperti yang diharapkan dari seorang Hyuga." Sai berkata saat ia menikmati minuman mahal yang disajikan, beruntung ia mendapatkan undangan dan Sai tidak menyesal karena telah hadir. Selain karena pestanya yang memang mewah ia juga menikmati melihat wajah tersiksa beberapa orang
Senyum setan muncul diwajahnya saat manik hitam polosnya menatap wajah sendu Naruto "Kupikir kau tidak akan diundang setelah apa yang telah kau lakukan Naruto."
Sai tersenyum saat mengatakannya, sengaja ia mengatakan hal itu karena Sai begitu senang saat melihat wajah Naruto yang terlihat semakin kusut sekarang.
"Seandainya kau tidak menolak Hinata-san saat itu mungkin sekarang kau akan menjadi pengantin pria yang paling beruntung Naruto, memiliki mertua kaya raya dan menikah tanpa mengeluarkan sepeserpun uang."
Shikamaru yang berdiri disamping pria pucat itu segera melemparkan tatapan tajamnya sedangkan Kiba telah tertawa puas terbahak-bahak.
"Yah, Naruto lebih menyukai menikah dengan gadis biasa-biasa saja dan hidup melarat seperti biasanya. Seleranya dalam memilih wanita itu sangat buruk.
"Sepertinya kau benar Kiba, Hinata-san adalah gadis yang begitu diincar dan hanya pria bodoh yang akan menolaknya."
"Lebih tepatnya idiot." Seru Kiba yang setelahnya tertawa mengejek
Naruto mencoba untuk tidak memperdulikan keduanya, dan menulikan telinganya. Ia tau sampai saat ini kedua orang itu masih sangat senang membuat lelucon akan kebodohan yang telah ia lakukan. Mungkin hanya Sai yang menganggap itu sebagai lelucon tapi untuk Kiba, Naruto sadar jika pria itu memang secara terang-terangan menyindirnya secara langsung.
Sampai saat ini hubungan keduanya masih belum membaik, dan Naruto tau kesalahan yang ia lakukan begitu fatal karena ia tau betapa besarnya rasa sayang Kiba kepada Hinata. Bahkan ia tau rasa sayang yang Kiba miliki untuk Hinata jauh dari kata persahabatan.
"Sai, kenapa kau tidak bersama Ino saja." Shikamaru bergumam malas mencoba untuk menjauhkan masalah dengan kepergian Sai
"Ino sedang sibuk mendandani sang pengantin," Sai menjawab dengan enteng "Kenapa tidak kau saja yang pergi menemui putri pasirmu itu." Sai tersenyum sinis saat Shikamaru melemparkan tatapan tajam kearahnya
Walaupun kedua orang itu kerap bersikap seperti musuh tapi semua orang tau bagaimana tatapan penuh cinta yang saling mereka lemparkan dari mata satu sama lain.
"Wanita itu merepotkan." Gumam Shikamaru memalingkan wajahnya
Sai hanya menyeringai sinis, namun senyum lebar muncul begitu saja saat ia melihat bagaimana Sakura yang datang dan mulai mendekati mereka.
"Wah, aku tidak menyangka kau mendapatkan undangan Sakura." Sai berkata dengan senyum manisnya
Sakura mencoba untuk tidak memperdulikan perkataan Sai dan tetap menunjukkan wajah teduhnya "Tentu saja aku mendapatkan undangan, Hinata adalah temanku."
"Aku tidak tau sejak kapan ada hubungan pertemanan saat satu orang mencoba merebut kebahagiaan yang lain." Kiba berkata dengan santai melirik sinis gadis bersurai merah muda yang berdiri disamping Naruto
Sungguh, Kiba tidak tau apa yang Hinata pikirkan dengan mengundang gadis itu. Mengundang Naruto saja sudah cukup membuatnya kesal apalagi kini ditambah dengan gadis gulali itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Nightmare ✔️
Fanfiction"Ayo bercinta Sasuke-kun?!" "Kau gila Hyuga?!" ••• Hinata memutuskan untuk menyerah akan perasaannya terhadap sang pujaan hati membuatnya memutuskan untuk pergi sementara waktu dari desa, namun Hinata tidak menyangka kepergiannya malah membawa petak...