Sudah 1 bulan Aurora dan Zeva dekat bahkan seperti orang pacaran.
Hari ini adalah hari kelulusan siswa siswi kelas 12. Banyak orang tua wali murid kelas 12 yang datang. Namun tidak dengan Aurora, karena kedua orang tuanya sedang berada diluar negri.
Namun, satu yang membuat Aurora semakin terasa sakit adalah Zeva mulai menjauhinya menjelang kelulusan.
Acara Perpisahanpun dimulai, mata Aurora tidak lepas dari Zeva. Jantung Aurora berdetak kencang. Rasanya ingin cepat-cepat mengungkapkan perasaannya dengan Zeva.
Akhirnya setelah perpisahan berakhir, Aurora mengejar-ejar Zeva yang selalu menghindari dia.
"Zeva!" Panggil Aurora melihat Zeva didepan sekolah, namun saat Aurora hendak berjalan menuju Zeva.
Zeva menjauh dan pergi dari depan kelasnya. Aurora mengejar Zeva.
"Zev! Tunggu!" Zeva berhenti, Aurora berdiri dihadapan Zeva
"Aku menyukaimu tolong jawab perasaanku Zev" ungkap Aurora
Dapat dilihat dengan jelas bahwa Zeva mengerutkan alisnya.
"Ku mohon" pinta Aurora
"Maaf tapi aku tidak menyukaimu" jawab Zeva yang membuat Aurora yang mematung ditempat dengan detak jantung yang sedang joget.
"Selama ini aku menyukaimu Zev, tapi aku telat mengungkapkanya dan selama aku deket denganmu itu aku kira kamu juga ada rasa suka sama aku Zev, tapi ternyata ENGGAK!!" Jelas Aurora dengan isakkan tangis. Zeva terdiam ditempatnya.
Lalu hujan menguyur kota itu, kebetulan tadi pagi itu mendung cuaca kurang mendukung.
"Aku kecewa denganmu" ujar Aurora dengan mata merah dan bengkak lalu pergi meninggalkan Zeva.
Zeva dia hanya terdiam menatap Aurora yang sudah berjalan dengan hujan.
Dengan basah kuyup Aurora menyusuri jalanan, baju seragamnya basah akibat air hujan.
Hatinya pecah akibat Zeva yang tidak menghargai perjuangan Aurora.
Sebenarnya dia ingin mengatakannya pada Hana, tapi Hana sudah pergi sedari tadi.
"Aku sudah berjanji jika Zev menolakku aku akan tanggung sendiri. Baiklah, aku akan tanggung sendiri. Aku tidak akan pernah meminta bantuan pada orang lain" ujar Aurora mengingat perkataannya saat berada dikantin saat itu kepada Hana.
"Kalau tahu jika akhirnya akan seperti ini aku tidak akan menghampiri dan mengajak Zeva kenalan. Memang benar kalau penyesalan selalu datang terakhir" lanjut Aurora sambil berjalan dengan baju yang basah kuyup.
"Aurora!!" panggil seseorang dari arah belakang Aurora.
Aurora menoleh dan melihat Zeva yang berlari ke arahnya. Aurora hanya diam.
"Maaf" ujar Zeva setelah sampai dihadapan Aurora.
"Untuk apa?" Tanya Aurora acuh terhadap Zeva bahkan tidak menatap wajah Zeva.
"Soal tadi"
"Tidak perlu meminta maaf, lagian ini adalah salahku"
Hening.
"Sudahkan? Aku akan pergi" Ucap Aurora yang udah gak tahan kena guyur air hujan.
Zeva mencengkam tangan Aurora "Tunggu"
Aurora hanya menoleh.
"Aku sudah menyiapkan jawaban untuk menjawab perasaanmu" lanjut Zeva. Aurora hanya diam
"Jujur saja selama ini aku juga menyuk-"
"Kalau kamu juga menyukaiku kenapa kamu harus berkata 'maaf tapi aku tidak menyukaimu'?!" Potong Aurora dengan nada dikeraskan.
"Kamu tidak tahu bagaimana rasanya dikatakan seperti itu!!" Lanjut Aurora
"Sudah lupakan, aku sudah tidak butuh cinta busuk darimu!!" Putus Aurora
"Tapi aku mencintaimu" ucap Zeva. Aurora terdiam sejenak.
"Aku sudah tidak percaya denganmu, aku tahu pasti kamu menjawab perasaan karena kasihan. Maaf aku tidak menerima orang yang mencintaiku karena kasihan, jika dia berkata dengan tulus dan mempunyai hati yang baik,sstia dan tulus aku akan menerimanya, jadi lepaskan tanganku dan biarkan aku pergi" jelas Aurora yang sudah muak dengan Zeva.
"Tidak" jawab Zeva yang masih menggengam tangan Aurora.
✧༺♥༻✧
Pendek dulu ya🙏
Tunggu part selanjutnya ya
VOTMEN teman-teman
Tengkyu~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝐎𝐅 𝐔𝐒 [𝐄𝐍𝐃]
Short Story𝐓𝐄𝐑𝐈𝐌𝐀𝐊𝐀𝐒𝐈𝐇 𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐒𝐄𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐈𝐍 𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘~ 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐕𝐎𝐓𝐌𝐄𝐍 𝐘𝐀~ 𝐓𝐄𝐑𝐈𝐌𝐀𝐊𝐀𝐒𝐈𝐇~