Itachi mengernyitkan dahinya ketika melihat Sasuke seperti menghindari dirinya di rumah. Ia merasa tidak memiliki salah apa-apa dengan adiknya itu, tapi entah kenapa dia serasa dimusuhi seperti ini.
Itachi duduk di meja samping Sasuke yang sedang makan. Namun ketika Ia duduk, Sasuke langsung berdiri tanpa menoleh sama sekali kepadanya.
“Siapa yang menyuruhmu berdiri?” Itachi bertanya dengan nada tegas.
“Aku sudah selesai,” jawab Sasuke singkat.
“Duduk!”
“Aku ingin men—”
“Apakah otakmu sudah tidak berfungsi lagi sehingga tidak memahami perkataan singkat seperti itu?”
Ucapan Itachi membuat Sasuke menciut. Orang-orang sering salah memahami bahwa antara Itachi dan Sasuke yang menyeramkan adalah Sasuke karena Itachi lebih mudah tersenyum dibanding Sasuke yang tidak pandai berbasa-basi. Namun pada kenyataannya, Itachi lah yang lebih menyeramkan dibanding Sasuke. Bahkan ayahnya Fugaku sudah melimpahkan tanggung jawab penuh kepada Itachi untuk mendidiknya karena ayahnya tahu, Ia lebih takut kepada Itachi dibanding ayahnya.
Hening tidak ada percakapan apapun dan tampaknya memang Sasuke tidak berniat untuk mengobrol dengan kakaknya tersebut.
“Apa aku berbuat salah?” pertanyaan Itachi memecahkan keheningan.
Sasuke diam tidak menjawab membuat Itachi menghela napasnya kasar.
“Sasuke..” nada peringatan dilontarkan Itachi membuat Sasuke reflek menegakkan tubuhnya merasa tegang.
“Berhenti bertingkah tidak sopan,” jawab Sasuke cepat membuat Itachi menaikkan alisnya bingung, kemana arah ucapan Sasuke sebenarnya.
“Bisa kau jelaskan apa maksud perkataanmu itu?” tanya Itachi tenang sambil terus menatap Sasuke yang masih tetap tidak mau menatap ke arahnya.
“Kau, kenapa kau mengusap bibir Sakura di koridor kampus? Tidakkah kau berpikir itu tempat umum? Bagaimana jika anak kampus melihat atau bahkan dosen ketika mereka sedang lewat? Tidakkah kau berpikir ke depannya? Kau adalah seorang dosen terlebih lagi kau kakakku. Aku tidak ingin gara-gara tingkah laku burukmu membuatku merasa kesulitan di kampus,” jelas Sasuke Panjang lebar tanpa mau melihat wajah Itachi.
Itachi tersenyum geli menatap adiknya yang terdengar seperti rengekan itu.
“Oh? Kau melihatnya? Sepertinya kau salah paham,” balas Itachi semakin terkekeh ketika melihat raut terkejut Sasuke yang dicoba untuk ditutupi.
Sasuke menoleh ke arah Itachi dan tanpa sadar melemparkan tatapan tajamnya, “apa maksudmu?”
“Sakura memakai pakaian yang sedikit tidak pantas di kampus terlebih lagi dandanannya yang tidak pas jika dipakai untuk ke kampus, jadi sebagai dosen yang baik aku menegurnya pelan dan menghapus lipstick dibibirnya yang terlalu mencolok,” balas Itachi santai membuat mata Sasuke membola.
“Perempuan itu,” dengus Sasuke sebal sambil terus mengumpati Sakura di dalam hatinya.
“Tapi tetap saja, kau tidak boleh seperti itu kak! Bukankah sudah kubilang Sakura menyukaimu? Jika kau melakukan itu sama saja kau memberi harapan palsu kepadanya!” balas Sasuke masih terus menatap Itachi sengit.
Itachi tertawa mendengar jawaban Sasuke, “oh maafkan aku yang terlalu berlebihan. Aku hanya menjalankan tugasku sebagai seorang dosen dan untuk bagaimana reaksi Sakura, aku tidak masalah karena akupun menyukainya.”
Sasuke merasa kesal dengan jawaban kakaknya tersebut yang terkesan main-main.
“Kak Ta—”
“Bukankah kau ingin mencuci piring? tidak jadi?” tanya Itachi semakin puas membuat adiknya itu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRATICE • SASUSAKU • 🔞 3SHOOT [END]
FanfictionSakura mencintai sosok Itachi tanpa terkecuali. Segala hal yang ada pada kakak dari sahabatnya begitu sempurna. Sasuke, Aku mencintai kakakmu jadi tolong bantu aku! -Sakura- Diminta tolong seperti itu membuat Sasuke mau tidak mau membantu. Baiklah...