BAB 5- SEBUAH RENCANA

452 40 7
                                    

"Let's play the game"





Di malam hari yang sunyi terdapat seorang gadis yang sedang duduk di teras rumah nya dengan sebuah kaleng soda yang berada di tangan nya.

Dengan semilir nya angin yang menerpa rambut pendek nya tersebut, ia sedang memikirkan hal yang mengganjal di dalam otak nya.

*Flashback*

"Hahaha, awas entar jatuh cinta sama target sendiri" sindir Katrina.

"Dih mana mungkin gw suka" ucap Azizi dengan nada yang meremehkan.

"Wkwkwk dari tatapan mata lu ke dia aja udah tau gw Zee. Gw cuman ngingetin kalo lu sampai suka atau bahkan cinta sama dia semua rencana yang kita buat bakal gagal Zee" ujar Kathrina dengan sorot mata yang terlihat sangat serius.

*Flashback off*

Yap, gadis tersebut adalah Azizi. Saat ini ia sedang memikirkan perkataan yang di lontar olah Kathrina tersebut.

"Aghhh, ga mungkin gw suka sama Adel kan? Ga mungkin lah. Inget Zee dia itu saingan lo" monolog Azizi dengan mengusap wajah nya frustasi. Saat ini ia cukup bimbang dengan perasaan nya tersebut, ia berusaha menyingkirkan perasaan aneh nya tersebut.

"DOR!!!"

"ANJING!!" Latah Azizi yang saat di kejutkan oleh teman nya yang saat ini tengah menertawai nya dari belakang.

Azizi pun membalikkan badan nya dan melihat seorang gadis dengan rambut panjang dan juga Poni tipis di dahinya, yang telah mengejutkan nya tersebut "Apa sih shaa, ga lucu, untung aja ga jantungan aku nya" ucap Azizi dengan wajah yang kesal.

"WKWKWKW maaf yaa. habis kamu nya dari tadi ngelamun, mikirin apa sih kamu?" Tanya Marsha cukup penasaran,  pasalnya sangat jarang Azizi berdiam diri di teras dengan di temani oleh sekaleng soda yang sudah tak berisi.

Sebelum menjawab pertanyaan Marsha, Azizi pun mempersilahkan Marsha untuk duduk di salah satu kursi yang kosong di sampingnya, Marsha pun menaruh pantat nya di kursi kosong tersebut.

Lalu Azizi pun menatap ke atas dan melihat sekumpulan awan yang sedang mengambang di atas langit, "aku bingung sha, sana rencana kita ini" ucap Azizi dengan nada yang rendah.

"Hah?? Bingung kenapa? Bukannya kamu sendiri yang ngerencanain buat nargetin dia jadi korban kita selanjutnya? Jangan bilang kamu mau batalin semua rencana yang kita berempat udah buat" Tanya Marsha beruntung karena ia cukup kaget dengan penuturan dari Azizi tersebut.

"Ngga gitu sha, aku cuman kasian sha kalo dia jadi korban kita selanjutnya, dia terlalu polos untuk jadi target kita sha" balas Azizi dengan tatapan yang sendu, ia sangat sedih ketika gadis dengan kepolosan nya tersebut harus menjadi target dia selanjut.

"Terlalu polos atau kamu nya yang suka dan terus ga tega sama dia? Asal kamu tau Zee banyak target yang udah kita serang dan itu semua, ga pernah sedikitpun kamu merasa kasian sama mereka Zee" balas Marsha dengan nada yang cukup meninggi

Azizi yang mendengar itu pun tak bisa berkata-kata pasalnya apa yang di katakan oleh Marsha itu ada benarnya, ia selalu tidak memiliki rasa kasian terhadap korban sebelum-sebelum nya.

"Pikirin lagi Zee aku ga mau rencana yang kita berempat buat jadi kacau gara-gara kamu, apa lagi kalo Ashel dengar tentang ini semua" pesan Marsha dengan sorot mata yang tak bisa di jelaskan. Marsha pun berdiri dari tempat duduk semula dan pergi meninggalkan Azizi sendirian dengan sedikit angin yang menerpa wajah nya.

• • • •

"Yeyy, akhirnya nya selesai juga" ujara Adel yang telah selesai mengerjakan pr dan juga belajar tentang materi besok yang akan ia pelajari.

Setelah selesai dengan kegiatan nya tersebut Adel pun menunju ke dapur, entah mengapa cacing-cacing yang berada di perut nya meronta-ronta ingin di beri makan.

Saat telah sampai di dapur ia melihat sang kakak yang sedang m membuat kopi, Ara yang menyadari bahwa adek nya berada di dapur pun merasa bingung, "ehh dek, tumben kamu belom tidur jam segini?" Tanya sang kakak, pasal nya saat ini jam telah menunjukkan pukul 21.00.

Adel pun berjalan dan berdiri di samping kakak nya tersebut, "iya kak ini aku tiba-tiba laper jadi mau buat mie dulu biar ga laper, btw ada mie ga kak?"

"Owalahh yaudah gih buru buat biar ga kemalaman, mie nya ada tuh di atas lemari yang ke 2" Ujar sang kakak sambil menunjuk kan tempat mie berada.

Adel pun hanya mengangguk lalu ia membukak lemari yang di beritahu kan oleh sang kakak, setelah itu ia mengambil mie dan juga membuat mie seperti biasa orang membuat.

• • •

Di sebuah ruang tamu terdapat beberapa orang yang tengah berkumpul untuk merencanakan sesuatu, beberapa orang tersebut adalah Marsha, Ashel, Azizi, dan juga Kathrina.

"Oke aku udah nemu tentang biodata dari target kita selanjutnya" ucap Marsha yang tengah memperhatikan layar laptop nya, "Gimana hasil biodata nya?" Ujar Ashel yang penasaran tentang biodata nya.

Marsha pun menaruh laptop nya di meja dan memperlihatkan hasil yang telah ia cari kepada teman-teman nya tersebut. "Wow, ternyata dia lumayan pintar juga ya" ujar Kathrina yang melihat layar laptop tersebut.

"Hmm menarik sepertinya target kita kali ini.  Karena ini target yang menurut ku sangat susah aku harap kita semua bisa bermain dengan hati hati" Ujar Ashel yang telah melihat biodata nya tersebut.

"Dan kamu Azizi, aku beri kepercayaan buat jalanin rencana kita ini, denger-denger kamu juga deket kan sama mereka?" Tanya Ashel kepada Azizi.

Azizi yang sedang memperhatikan isi laptop pun terkejut oleh pernyataan dan juga pertanyaan yang di berikan oleh teman nya tersebut, "aku ga yakin shel bakal bisa ga buat ngejalanin rencana ini, tapi aku bakal berusaha buat ngejalanin rencana ini"

"Tenang aja nanti kami bakal bantu kamu buat ngejalanin rencana kita ini" terang Ashel, karena ia tau pasti hal ini akan memberatkan Azizi.

Azizi pun melihat teman-teman nya dan ia melihat tatapan tulus dari temen-temen nya tersebut.

"Lo pasti bisa Zee, gw tau lu belom yakin tapi percaya Zee sama gw lu pasti bisa" ujar Kathrina yang memberi semangat kepada Azizi.

"Oke guys terimakasih udah mau bantu aku" ujar Azizi dengan senyuman dan juga berusaha menyakinkan diri nya.

"Oke kalo gitu besok kita buat rencana nya" ujar Ashel

"Let's play the game" ujar Ashel dengan senyuman dan juag tatapan mematikan.






BERSAMBUNG.

Halo guys hehehe maaf yaa kalo jarang update author nya bingung sama alur nya😭😭, kalo kalian ada yang punya ide bisa bisa di tulis di sini ya nanti author pertimbangin lagi.

Btw thanks buat yang udah vote dan komen buat lanjut yaa, maaf kalo author suka ngilang 😁😁.

See u di chapter selanjutnya nya guys, happy reading all, don't forget buat vote, komen, and follow🤗🤗🤍





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Competition Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang