16. Bertemu sang ayah

119 97 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°

Suara nada dering dari handphone lavanya, berhasil membuatnya terbangun dari tidur.

Ia mengambil handphone itu dan ingin melihat sudah jam berapa sekarang?. Ternyata tidak terasa waktu sudak menunjukkan pukul 15:00.

Lava membuka kunci handphonenya itu dengan sidik jari, lalu membuka sebuah aplikasi chat. Ia melihat banyak sekali notifikasi pesan dari sang ayah. Tumben sekali dia mengirimi pesan sebanyak itu. Biasanya hanya pesan singkat saja.

Ayah

|Lava|

|Ada yang mau ayah omongin sama kamu|

|Kamu ada dimana?|

|Ayah udah di depan gerbang rumah temen kamu|

|Masih dirumah sakit?|

|Kata dokter deni kamu pulangnya gak jadi sore|

|Ayah jemput ya besok di rumah sakit?|

|Atau kamu mau ayah nunggu disini aja?|

Lavanya hanya membaca pesan itu dan tidak membalasnya. Ia merasa seperti anak yang durhaka terhadap orang tuanya. Akan tetapi alasanku kabur dari rumah itu karena ayah lah yang menjodohkanku tanpa persetujuan.

Tiba-tiba saja panggilan masuk. Tertera nama sang ayah disana.

Gadis itu lebih memilih mematikan daya handphonenya daripada membalas pesan atau membalas panggilannya itu.

"Kenapa gak diangkat?". Celetuk sian setelah terduduk disofa.

"Gak mau aja". Gumamku.

"Emang siapa yang nelpon?, ayah lo?". Tebak sian yang seratus persen benar adanya.

Aku hanya membalasnya dengan berdeham saja. Untungnya sian mengerti apa maksud dari dehamanku.

"Gua mau jalan-jalan ke taman, lo mau ikut?". Ajak sian kepadaku. Lelaki itu berdiri sembari memegang infusannya.

Aku menganggukkan setuju akan ajakkannya, dan turun dari atas ranjang itu dengan sangat hati-hati. Tangan kiriku yang infus itu memegang gagang besi infusan.

Pintu itu di geser oleh tangan kanan sian yang kekar. Lalu, kami berdua berjalan ke luar kamar inap secara bersamaan. Melewati lorong-lorong rumah sakit yang lumayan sepi itu.

Dear S [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang