03. pos pertama

71 14 0
                                    

"selamat datang, selamat datang semuanya di rajuman" sambut pak kamal sebagai penjaga hutan rajuman

"terimakasih pak" matthias tersenyum membalas "saya akan antar kalian sampai ke pintu hutan, mari" ajak ajak pak kamal sembari menuntun semua anggota

"sini gue bawain" ujar juna memberi tawaran

"nggak usah, tenaga ku masih banyak nanti aja, makasih tawarannya" balas kinan tersenyum teduh, membuat sang lawan bicara ikut tersenyum.

"wahh gue nggak nyangka kalo hutan juga pemandangan nya bagus kaya bukit, bener bener baru ngeliat setelah sekian lama gue ngelakuin pengamatan" widya tersenyum takjub

haidar menoleh sejenak pada gadis ber-rambut pendek sebahu itu "alay banget lo, rajuman emang bagus dia terjaga jadi jalannya terang walau gak ada lampu karena pepohonan disini memancarkan cahaya"

"emang ada pohon mancarin cahaya?" tanya gadis itu di balas decakan oleh haidar "maksud gue tu pohon disini punya energi, kurang lebih begitu"

"yee tolol lu dar!" hamam ikut menimbrung

"bang!" tegur yesi menyadari ada sedikit kata kotor dalam ucapan hamam, si empunya hanya meringis sambil bergidik ngeri karena tiba-tiba saja angin menjadi begitu dingin

tanpa berpikir panjang matthias sebagai leader pun meminta anggotanya untuk berhenti sejenak guna memakai jaket yang sudah mereka bawa

"yah, jaketku ketinggalan di bis, gimana nih?? dingin bangett" gumam lia menggosokkan kedua telapak tangannya agar sedikit rasa dinginnya hilang

"pake punya gue, gue bawa dua" raden memberikan satu dari dua jaket yang ia bawa pada lia "oh? thanks, nanti aku kembaliin" sedangkan yang menjadi lawan bicara aulia hanya mengangguk

"udah semua? yaudah ayo kita lanjut jalan keburu makin gelap makin dingin, jangan lupa pegangan sama gandengan yang erat" ujar matthias membuka jalan

berjalan dengan sunyi, hanya ada suara jangkrik yang mereka dengar setiap jalanan juga beberapa kali burung hantu bersahutan satu sama lain

"bang, lo nyium bau wangi anyir gak sih?" tanya yesi sedikit berbisik, hamam mencari bebauan yang di cium oleh sang adik mengangguk

"matthias, kita kayanya udah mau sampe di pos pertama, keluarin bawaan buat ditinggalin di pos ini" hamam menepuk pundak matthias sedangkan yang di tepuk pundaknya hanya mengangguk sembari mengeluarkan pisang, tujuh rupa bunga, air yang telah di jamu jamu, selendang dan lilin yang sudah dinyalakan "saya dan teman datang kesini mau melihat bagaimana mereka merawatmu, bantu saya dan teman teman agar selamat sampai kita pulang nanti" gumam matthias sembari menyalakan lilin

"kita istirahat disini dulu aja nggak sih? kayanya udah mau adzan aku denger suara adzan dari jauh" ujar lia memberi saran, matthias mengangguk mengiyakan

ia melirik sejenak anggota lain, menghitung berulang kali namun ia menemukan satu hal janggal 16 orang disini? bagaimana bisa, oke ia akan menghitung ulang

dirinya, juna, jemian, hamam, haidar, raden, yudha, aulia, yesi, gempi, widya, kinanti, raya, yunita, lalu siapa dua orang tadi

mungkinkah itu adalah anggota tambahan seperti yang awal mereka ketahui "yaudah istirahat dulu nanti kalo udah lanjut lagi"

"bang gue mau minta minum" ujar yesi menepuk paha hamam yang hanya di balas anggukan, selanjutnya hamam mengeluarkan satu botol air yang ia bawa untuk persediaan

setelah kurang lebih dua puluh menit istirahat di pos pertama, mereka melanjutkan perjalanan. terus berjalan hingga mulai melewati beberapa pos, tak lupa mereka meninggalkan bawaan yang sudah di tentukan

KITA JAGA HUTAN (hutan jaga kita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang