02. dari sini, mari kita mulai

125 15 0
                                    

hari berganti begitu cepat, beberapa anggota pengamat hutan rajuman terlihat senang dan tidak sabar, sisanya terbayang rasa takut yang tiba tiba melanda, hutan sudah mereka anggap seperti keluarga, namun hutan juga banyak menyimpan misteri, benar bukan?

"jadi, siapa yang belum kumpul disini?" tanya sang leader memastikan sambil melirik siapa saja yang belum ada "kinan, juna, jemi, widya sama haidar katanya lagi otw, abis beli apa gitu tadi" ujar lia memberitahu, membuat matthias dan beberapa anggota lainnya mengangguk

hamam berseru menanggapi gadis berkulit pucat itu, tidak. lebih tepatnya membalas ucapannya "kalian pada percaya sama kata 'otw' haha gue sih nggak".

PLAKK

"diem bangsat" hamam meringis sambil mengusap sebelah pahanya yang baru saja dapat tamparan maut dari sang adik

"buahahaahhahaahah" tawa yudha menggelegar "awas aja lo yudh, gak gue kasih restu".

benar benar singkat, padat dan 'gak gue kasih restu' yang sabar aja kata saya yudh.

"HEIYYOOOO MAAF YA TELAT!!" teriak gadis ber-rambut pendek sambil membawa banuak tentengan, tak lupa di susul beberapa anggota lainnya di belakang.

"nan? lo beneran gapapa? dari tadi keliatan murung?" tanya juna sedikit berbisik, sedangkan yang ditanya hanya tersenyum juga mengangguk.

"sudah pada kumpul?" tanya pak arif sebagai pendamping mereka, tidak. bukan pendamping mungkin hanya sekedar menemani sampai semuanya sampai di hutan rajuman

matthias menolehkan kepalanya, menghitung kecil berapa anggota yang sudah berada disini, oke, lengkap sudah.

"lengkap pak"

"barang barang udah di pastikan lengkap? tidak ada yang kurang kan? kalo iya segera di cari agar nanti kalian nggak repot pas udah bikin tenda di rajuman"

yunita tersenyum teduh "enggak pak, insyaallah semuanya udah lengkap tadi ada beberapa anggota yang emang abis beli kebutuhan yang belum ada, jadi kayanya semua udah ada"

"bagus oh iya, semuanya semalam ikut gladi bersih kan?"

"iya pak, semua anggota ikut" matthias menjawab

"yasudah kalau begitu, silahkan naik ke bis sekarang agar kalian sampai tidak terlalu malam di rajuman, kalau kemalaman kalian repot sendiri bangun tenda"

"ayo semua naik" titah matthias sembari mengarahkan anggota anggotanya

posisi duduknya pun sudah di atur, hamam-yesi, haidar-yudha, raya-lia, juna-jemi, matthias-raden, widya-kinan, gempi-yunita

perjalanan menuju hutan rajuman mungkin bisa memakan waktu hingga 3 jam, belum lagi untuk masuk ke pintu hutan, mereka harus berjalan kurang lebih sejauh 3 kilometer, untuk menuju tempat yang akan mereka amati berjarak 4 kilometer dari pintu hutan, sungguh melelahkan, kalau Medan yang akan mereka lewati bagus pun syukur, mereka sudah seperti mendaki gunung walaupun mereka hanya berjalan menuju titik pengamatan.

•••

tiga setengah jam mereka sampai, harusnya mereka sampai 40 menit lebih awal, namun karena ada 'sedikit' kendala yang mereka harus lewati membuat datangnya tak tepat waktu, tak apa.

"yes, bangun kita udah sampe" bisik hamam mengusap pelan pipi sang adik, yesi mengerjapkan mata kucingnya "ha? udah sampe?".

"masih harus jalan 7 kilo, ntar kalo capek ngomong gue ya? biar gue gendong" sungguh, yesi beruntung bisa dilahirkan menjadi adik seorang Georgin hamam arcello, walau terkesan sering bertengkar, namun hamam adalah kakak terbaik bagi yesi, tak ada yang bisa menyainginya.

KITA JAGA HUTAN (hutan jaga kita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang