~Hukuman

286 12 2
                                    

Hm disinilah mereka Kanaya dan Sera berada di halaman belakang sekolah mencabuti rumput² disana

Flashback
"HEH TUNGGU KALIAN JANGAN LARII"
Guru itu mengejar Kanaya dan Sera

"Duhh gimana ini Nay kita dikejar"
Khawatir Sera

"Ah udah lari aja ish bawel bangettt"
"Bodo amat gue duluan Raa"
Kesal Kanaya sambil menambah kecepatan larinya

"HEH KANAYA TUNGGU"
Sera berlari menyusul Kanaya. Mereka pun terus berlari dengan dipimpin Kanaya, tapi tiba² Kanaya menabrak dada bidang Naren, Sampai terpental ke belakang

"ADUHH"
Melihat Kanaya yg menabrak seseorang reflek Sera pun ikut berhenti berlari

"Heh Kanaya lo nggak papa?"

"Gue nggak pa-"
Sebelum Kanaya selesai menjawab mereka lebih dulu di teriaki guru bk yg mengejar Meraka

"BERHENTI DISANA!"
Kanaya kaget sampai menutup mata. Lalu kemudian guru bk itupun menghampiri Kanaya, Sera, dan juga Naren

"Ini ada apa Bu?"
Naren reflek bertanya karena ia sama sekali tidak mengerti dengan kejadian yg baru saja terjadi. Guru bk menghela nafasnya lalu menjawab pertanyaan Naren

"Jadi gini mereka berdua, sudah ketauan memakai seragam yg bukan jadwalnya jadi ibu akan menghukum mereka berdua"

"Tapi kan Bu, kit-"

"DIAM!"
Kanaya langsung diam saat guru bk itu berbicara dan memilih tidak melanjutkan perkataannya

"Sekarang kalian berdua ikut ibu"
Tunjuk guru bk kepada Kanaya dan Sera

"Baik Bu"
Ucap bersamaan mereka berdua, pasrah dengan hukuman yg akan guru bk itu berikan. Kemudian guru bk berjalan pergi di ikuti Kanaya dan juga Sera. Sementara Naren? Naren yg mulai paham dengan kejadian itu hanya bisa terkekeh ringan sebelum ia mulai berjalan pergi dari sana. Setelah perjalanan panjang akhirnya Kanaya dan Sera berhenti di halaman belakang sekolah karena mengikuti guru bk itu untuk berhenti

"Nahh sekarang sesuai perkataan ibu tadi kalian akan mendapat hukuman"
"Hukumannya adalah mencabuti rumput² liar di halaman belakang sekolah ini di mengerti!"
Kanaya ingin protes lagi tapi tiba² sudah di cela oleh guru itu

"TIDAK ADA TAPI-TAPIAN"
"KERJAKAN SEKARANG"

"Baik Bu"
Kanaya dan Sera sekali lagi hanya pasrah dan mulai mencabuti rumput² liar itu
___________________

"Plis Kanaya gue capeeee"
"Ottokeee²"
Sera berhenti mencabuti rumput dan mulai mengelap keringatnya

"Heh emang lo pikir lo doang yg capee, gue juga kali Raaa"
Kesal Kanaya tapi masih terus mencabuti rumpu² itu

"Kalo kek gini seminggu bakalan selesainya tau nggak!?"

"Ish iya bakalan seminggu selesainya kalo lo terus² san bawel kayak gitu"
"Udah ah tinggal cabutin saja ribet banget sihh"
Jujur Kanaya juga sebenarnya sudah capee tapi ya mau gimana lagi? Kanya tau ia dan Sera sudah membuat kesalahan jadi mereka mau tidak mau harus menerima konsekuensinya alias hukumannya. Saat tengah masih mencabuti rumput tiba² Kanaya merasakan benda dingin di pipinya reflek dia kemudian mendongak ke atas, Kanaya terkejut dong karna Naren lah yg mengulurkan air minum ke arahnya

"Capek hm"
Naren menaikkan satu alisnya

"Ish pake nanya lo, ya jelas capek lah"

"Kalo gitu lo berhenti aja"

"Why?"

"Hukuman lo sama bestie lo udah selesai"

"Kok bis-"
Kanaya ingin bertanya lagi tapi Naren langsung menjawabnya

"Gue udah bilang ke guru bk tentang kejadian Pembullyan Sera tadi, dan alasan lo and Sera yg make baju olah raga"
Jawab Naren santai

"Alright"
Kanaya berdiri dari jongkoknya dan membersihkan debu di tangan dan bajunya. Kemudian matanya beralih ke arah minuman dingin yg ada di tangan Naren

"Itu buat gue?"
Tunjuk Kanaya. Dan dijawab deheman oleh Naren. Mendengar itu Kanaya langsung saja menyambar minuman yg ada di tangan Naren dan langsung meminumnya

"Thanks minumannya"
Ucap Kanaya setelah selesai meminum minuman itu, Lalu kemudian Kanaya melihat ke arah Sera yg masih mencabuti rumput² itu

"Heh Sera udah berhenti!"
"Hukuman kita udah selesai"
Teriak Kanaya

"HAH beneran?"
"Alhamdulillah yeyy"
Sungguh Sera sangat senang sekarang tapi tiba² ia kaget saat menengok ke arah Kanaya yg sudah ada Naren di dekatnya

"Loh Naren?"
"Kapan lo di sini??"

"Beberapa menit yg lalu"
Setelah menjawab itu Naren pun langsung pergi meninggalkan tempat itu. Langsung saja setelah itu Sera menghampiri Kanaya di tempatnya

"Nay lo bicara apa sama Naren tadi?"
Curiga Sera

"Enggak penting tuh"
"Naren cuman mau ngasih tau kalo hukuman kita udah selesai"

"Iya kah, kalo gitu ini minumnya siapa?"

"Oh ini?"
"Gue dikasih Naren tadi"

"What APA!?"
Sera sangat² amat terkejut disini

"Duhh budeg tau kuping gue Ra"

"Gue nggak espect banget sumpah Nay"

"Ah udah ah yuk kita ke kelas"
Kanaya pergi berjalan

"Kebiasaan dahh ninggalin gue mulu"
Pasrah Sera sebelum menyusul Kanaya berjalan.
__________________

Di perjalanan menuju kelas mereka tentu saja Kanaya dan juga Sera akan melewati lapangan basket di sekolahnya. Saat mereka tengah asik mengobrol sambil berjalan tiba² sebuah bola basket menggelinding tepat di bawah kaki Kanaya. Saat itu Kanaya pun reflek mengambil bola itu dan melihat ke arah lapangan basket

"Oi Kanaya lemparin balik gih bola basketnya"
Pinta Dhava kepada Kanaya, sambil bersiap-siap untuk menangkap bola basket yg di lempar Kanaya
{Jadi yg pada main basket itu rombongannya Nathan, Dhava dan juga Raidhan gess, bagi yg tanya di mana Nathan? Tentu saja dia juga ada di lapangan sedang berdiri melihat Kanaya}

"Yaudah kejar bolanya kalo bisa"
Kanaya pun reflek berlari dan mendribel bola basket di lapangan. Dengan lancarnya bak bukan pemain pemula Kanaya mendribel bolanya dengan gesit lalu setelah itu dia melakukan flaying up, dan betapa kaget nya semua orang karena bola itu masuk ke ring, bisa dikatakan sempurna. Setelah berhasil memasukkan bola Kanaya berbalik untuk melihat yg lain, Ia mengkerut kan alis

"Loh pada nggak ngejar gue nih?"
"Kan udah dibilangan suruh kejar, pada tuli kah?"
Setelah mendengar hal itu reflek semuanya pun menggelengkan kepala

"Heh sembarangan kalo ngomong"
Sela Raidhan. Tidak lama setelah itu Nathan berjalan menghampiri Kanaya untuk mengambil bola basket di sampingnya

"Kita kaget lihat lo yg bisa main basket Kanaya"
Nathan menepuk kepala Kanaya. Setelah beberapa detik terdiam Kanaya pun tersadar

"Heh mampus gue"
"Gue lupa Kanaya yg asli kan enggak bisa main basket aish"
"Gimana jelasin nya ya?"

"Heh kok malah bengong?"
Mendengar perkataan itu Kanaya tersadar. Dan langsung memberi alasan

"S-siapa yg bengong coba?"
"Eum gini ya, gue bisa main basket karna gue latihan diem² tau nggak?"
Kanaya kemudian pergi meninggalkan lapangan, bodo amat melihat ekspresi Nathan yg sepertinya tidak percaya akan perkataannya, walau nyatanya memang Kanaya bohong sih wkwk. Kanaya masih tetap berjalan menuju tempat Sera yg juga masih berdiri disana, sepertinya Sera shok dikit tapi sisanya shik shak shok melihat kemahiran bermain basket Kanaya. Dengan cepat Kanaya pun menarik lengan Sera untuk terus berjalan pergi

"Ayo Ra kita pergi"
Semua orang yg ada di lapangan hanya diam melihat kepergian dua siswi itu. Dhava menghela nafas

"Kanaya akhir² ini banyak mengejutkan, ya nggak guys?"
Tanya Dhava dan diberi anggukan oleh semua orang di lapangan, juga mendapat senyum tipis oleh Nathan








Bab 12
Janlup vote/komen ya😉
______________ARIGATOU_______________

TRANSMIGRASI NADIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang