PROLOG

5.9K 21 7
                                    

***

Satu hati, empat wanita mengisi.

Kalau boleh, Kobe lebih memilih bungkam. Bukan tidak bertanggung jawab, namun si cucu orang terkaya di Desa Gentengan itu diterpa isu: pantas tidak Kobe bersanding dengan salah satunya.

Dalam diam, Kobe berpikir. Terlebih dahulu menghisap rokok Surya andalan yang senantiasa menemaninya sedari remaja. Obat penenang terbaik, katanya. Ada satu lagi, alkohol. Tapi situasi dan kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan untuk minum. Kendati demikian, teman dalam merangkai untaian beban di dalam otak bisa diakali oleh secangkir kopi hitam sedikit gula.

Aman.

Satu persatu keruwetan yang menganggu mulai Kobe benahi. Acapkali asap tembakau mengotori paru-paru, serta merta seduh ringan kopi hitam racikan sendiri, benang-benang kusut bergerak sesuai jalur. Hanya butuh jeda sepuluh menit, Kobe sedikit tercerahkan. Setidaknya, ia berharap keputusan dan tindakan untuk ke depannya bisa membawa kebaikan kepada semua orang.

Baiklah. Sudah waktunya berubah menjadi Senku. Ah, shit. Maksudnya, sudah waktunya mengedepankan logika berpikir daripada perasaan semu.

Rokok di tangan kanan sudah mendekati filter. Hisapan terakhir akan menjadi akhir untuk memulai awal. Kalau Kobe masih menunda-nunda, yakinlah jika nyawanya berada di tangan empat singa betina yang kini berada tepat di hadapannya. Duduk anteng di sofa empuk ruang tengah. Kalau seorang wanita muda yang tengah menyusui bayi mungil menggemaskan di single sofa ikut dihitung, maka total ada lima betina di sana.

Suasana sedikit panas, banyak tegangnya. Mengingat intensitas ketegangan bertajuk rivalitas antar para wanita memperebutkan takhta seorang ratu yang bersanding di sebelah sang raja, begitu sengit.

"Aku sudah memutuskan."

Keempat wanita menoleh dengan sorot penasaran. Sedikit berbinar mencoba menegaskan kalau Kobe harus memilihnya. Harus. Jangan lupakan si wanita muda yang tengah menina-bobokan bayi kecilnya. Justru ialah dalang dibalik berkumpulnya semua orang yang terlibat hubungan lebih dalam bersama si koki abal-abal.

"Yang akan aku nikahi adalah ...."

Nadisolasi 21+ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang