Park Jimin - Bae Suzy (Short strory)

Run to You

Suzy Version

Gadis itu berdiri di depan cermin, melihat wajahnya yang berantakan, tampak layu seperti tengah sekarat. Beralih pada apa yang terdapat di mejanya, tumpukan novel yang seluruhnya telah ia baca. Cerita-cerita yang ia resapi kemudian ia lakukan seluruhnya hingga ia kehabisan tenaga dan tampak menyedihkan seperti sekarang.

Sebagai pencinta karya sastra, Suzy tahu bahwa semuanya adalah fiksi, karangan hasil imajinasi penulisnya. Namun ia terlanjur kehilangan arah dan menjadikan kisah-kisah itu sebagai motivasi dalam kehidupannya. Kini ia sadar, semua itu omong kosong, hanya sesuatu yang dibuat untuk memenuhi ekspektasi pembacanya.

Mata gadis itu memutari sekeliling, begitu mendapati kotak kosong, ia ambil guna menyimpan novel yang menumpuk di meja. Novel pertama yang Suzy masukkan bercerita tentang gadis miskin yang jatuh cinta pada pria kaya, dalam kisahnya gadis itu memberi perhatian hingga si pria luluh dan membalas cintanya. Suzy berhenti sejenak, ini adalah cara pertama yang ia tiru namun tak membuahkan hasil.

Matanya lantas tertuju pada novel kedua, dalam novel disebutkan tentang tokoh wanita alim dan lugu, berpenampilan seadanya hingga tak punya teman. Siapa sangka, kepolosan gadis itu membuat seorang pria populer jatuh hati. Suzy mencobanya, dengan cara itu ia justru dipandang jijik. Novel ketiga, Suzy mendapat banyak masalah karena mencontohnya. Ia membuat banyak keributan untuk menarik perhatian. Berkat novel itu, ia dihukum dan dikirim keluar negeri.

Begitu ia kembali, ia mencoba taktik lain yang ia pelajari dari novel berikutnya dan lagi-lagi gagal. Berkat novel ini pula Suzy menyadari suatu hal, karena ia terlalu menginginkan suatu hal, ia menjadi kehilangan banyak hal lain yang seharusnya ia raih. Hidupnya jalan di tempat, tidak ada kemajuan, ia tidak pernah mencoba sesuatu untuk memperbaiki hidupnya, kariernya, dan terus berfokus pada apa yang tidak akan pernah ia dapatkan. Ia kehilangan terlalu banyak masa.

***

"Ini hari terakhirmu? karena Jimin?" Suzy tersenyum, sambil membereskan barang-barangnya ia menenangkan Jiyoung. Ia tahu keputusannya mengundurkan diri dari perusahaan akan memancing banyak dugaan, dan sebanyak apa pun ia menjelaskan, orang-orang akan menyangkutpautkan hal ini dengan Jimin.

"Aku baik-baik saja Ji, hanya ada hal yang ingin aku lakukan" Jiyoung tersenyum, sebagai sahabat ia akan mendukung apa pun keputusan Suzy. Gadis Kang itu telah menjadi saksi dari seberapa kerasnya Suzy mengejar seorang pria bernama Jimin, hingga melalui banyak hal yang menyakitkan. Jika Suzy menyerah dan mulai menata kehidupannya, ia sangat bersyukur.

Setelah mengemasi barang-barangnya, Suzy berpamitan dengan semua orang tanpa terkecuali, Jiyoung menyarankan dirinya untuk datang menemui Jimin juga agar ia bisa meninggalkan perusahaan dengan hati lega. Meski awalnya Suzy tidak merasa itu perlu, Jiyoung terus membujuknya hingga ia merasa itu ada benarnya.

Melangkah dengan pasti, Suzy juga tidak tau apakah setelah ini mereka akan bertemu lagi atau tidak sama sekali. Sebab ia memutuskan untuk berhenti pada hal yang selama ini menjadi satu-satunya tujuan baginya. Setidaknya jika tidak ada lain kali, ia telah berpamitan sebagaimana mestinya bukannya pergi begitu saja.

"Ini hari terakhirku, aku datang untuk berpamitan. Sampai jumpa lagi, jika itu masih mungkin" Ada banyak hal yang sebenarnya ingin ia sampaikan, namun lidahnya kelu sehingga ia hanya sanggup mengatakan itu. Merelakan perasaannya bukan hal yang mudah, meski ia telah bertekad kuat. Kemana perginya rasa percaya diri tadi?

***

Karena terburu-buru, Suzy tidak punya rencana matang ketika meninggalkan perusahaan. Ia berbohong pada Jiyoung soal ada sesuatu yang ingin ia kerjakan, saat itu ia berpikir untuk keluar dulu sambil mencari kesempatan. Selagi menunggu datangnya kesempatan, Suzy mengabiskan waktunya di dapur untuk membuat kue.