ring tinju

165 16 0
                                    

Sorry typo

*******

Seluruh ruangan dipenuhi suara ribut. Mengaungkan nama sesosok petarung didalam kotak ring. Aleta membuka mata, mengerjap-ngerjap melihat situasi disini. Diseberang sana, ada pria besar dengan otot kekar, menggeram seakan menunjukkan kekuatannya dengan memukul dadanya seperti hulk. Aleta sedikit terlonjak, namun punggungnya membentur sudut ring. Matanya terpejam meringis kesakitan. Tangannya mencoba meraih punggung sekedar mengelus menghilangkan rasa sakit.

Saat matanya terbuka lagi, Alis Aleta mengerut, matanya mulai menjelajahi secara liar keseluruh tempat. Banyak pria bersorak menyebutkan nama yang entah milik siapa. Namun dirinya dibuat tercengang dengan suara pria berusia sekitar awal tiga puluhan, pakaiannya tampak seperti pakaian kuno.

"Apa tuan baik-baik saja? Apa masih bisa melawan gorila gila disana?" Mata Aleta mengikuti arah telunjuk pria itu. Hulk.

"Apa? kenapa aku harus melawan dia?" Aleta dibuat bingung.  Apalagi mendapati dirinya didalam ring tinju. Ah!  Kali ini dia tercengang dengan sangat jelas!

"Jangan bercanda tuan! kau adalah petarung disini, kau selalu berkelahi untuk mendapatkan uang!" Pria itu masihlah muda, dia selalu membantu orang ini untuk mengelap keringat ataupun memijit tubuh orang itu saat selesai babak petarungan ronde kedua, seperti seorang penjilat. Jangan menghinanya, dia hanya membutuhkan uang. Apalagi uang yang diberikan tuannya cukup untuk menghidupi dirinya beserta adiknya.

"Apa?!" Alenta benar-benar tidak mengerti situasi sekarang ini. Hal yang sangat tidak mungkin bagi Aleta bertarung hanya untuk mendapatkan uang! Itu seribu persen mustahil. Bagi Aleta, lebih baik dia menjadi simpanan om om kaya karena dia tidak perlu bersusah payah mencari  uang yang banyak. Apalagi mendapatkan pekerjaan sangat sulit, belum juga harus membuang uang secara cuma-cuma demi membuat dan membeli berkas-berkas data diri. Aleta tidak pernah mau mengeluarkan uang sepeser pun hanya untuk hal yang menurutnya tidak berguna. Hei.. Dia memang seorang wanita simpanan seorang pria yang menjadi salah satu mentri di negaranya. Tapi apa ini? Dia tidak sedang bermimpi kan? Aleta mencubit pahanya, namun rasa sakit membuat dirinya berteriak.

"Tuan, jangan bertingkah konyol! sebentar lagi pertandingan ronde ketiga akan dimulai. Kau harus memenangkan pertarungan ini. Semangat tuan!"

"Pria bodoh! kau terus memanggilku tuan! aku seratus persen adalah perempuan. Perempuan yang kecantikannya memikat banyak pria kaya!" Aleta tidak sadar, jika saat ini dirinya menggunakan penutup kepala seperti milik perampok, dan pakaian pria dijaman itu.

"Jangan mengada-ada tuan. Semua orang disini juga tahu jika kau adalah pria. Mana ada wanita yang bisa bertarung apalagi selalu mendapatkan kemenangan berturut-turut! Lebih baik sekarang tuan bersiap-siap, Lihat! Wasit sudah mulai masuk kedalam ring!" Pria itu memberitahu dengan menulikkan dagunya.

Aleta dibuat takut. "Aku tidak bisa bertarung! aku bersumpah!"

Pria yang berada disampingnya merengut kesal. "Candaanmu tidak lucu tuan!"

"Memangnya berapa bayaran atas kemenangan pertarungannya?" Aleta menoleh pada pria itu, jika diamati.. pria itu lumayan tampan. Siapa namanya? Tapi jika dia miskin, aku tidak akan mau berteman dengannya. Keburukan Aleta adalah terlalu mencintai uang dan gemar memanfaatkan kekayaan orang lain untuk memenuhi keserakahannya.

"Satu koin emas!"

"Satu koin emas? Anjing!!! Sangat sedikit! Ini taruhannya nyawa loh!" Aleta heboh sendiri. Berapa satu koin emas dirupiahkan? Itu tidak ada satu juta!

"Bajingan brengsek!" Aleta memaki saat dirinya didorong dan berada ditengah ring tinju.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya seorang wasit pada Aleta yang tampak cemas.

KENAPA HARUS AKU??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang