_♡_
Aku yang kini berdiri untukmu, memberikan segala eksistensi yang selama ini tak aku beri untuk insan lain. Aku kerahkan segala kesahku untukmu.
Dalam segala indahnya, pantaskah aku menyimpan ragu?
Diri ini yang tak lekas sembuh dari bejatnya, dapatkah kali ini aku taruh seluruhnya padamu?
Hanya berjaga, kau mungkin saja pergi meski tanpa pamit yang kau titipkan, bukan?
Kau bisa memilih bagaimana gadis yang layak bersanding di sisimu. Setiap gadis bisa saja bersujud sembari mencium ujung pantofel berkilaumu itu, demi untuk menjadi milikmu.
Lantas apa hal yang kau lihat dariku, Tuan? Gadis pasif yang berdiri di balik bayang-bayang, tidak dapat terlihat oleh netra kebanyakan orang.
Hidupmu bergelimang perhatian dari segala penjuru, sedang aku seujung batang hidung pun tak nampak.
Lantas, apakah kau dan aku pantas untuk bersanding di hadapan khalayak itu?
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Of Naeya
Short StoryPotongan-potongan kisah yang memenuhi ramainya otak pada keseharian seorang Naeya, insan yang masih dalam masa tumbuh dari rusaknya dunia. Ya, halo! Ini puisiku, sayang. Cr. Pict from Pinterest