Bab 1

45 4 0
                                    

Udara yang dingin dan berembun mulai menghangat ketika sang mentari memancarkan cahaya yang menembus ke jendela dan menghangatkan ruangan dan tubuh Alena

Alena pun mulai terbangun perlahan sambil mengumpulkan nyawa, kemudian Alena langsung beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dan mulai membersihkan diri, lalu bersiap untuk berangkat sekolah.

Setelah dirasa sudah tidak ada yang tertinggal Alena langsung menuju kebawah untuk sarapan, rumah Alena terbilang cukup besar dan memiliki 2 lantai tingkat meskipun, tidak terlihat sangat mewah tetapi Ayah Alena mempunyai gedung sekolah sendiri dimana tempat Alena dan Dion sahabat Alena dari kecil bersekolah, bisa dibilang sejak Alena lahir karena selisih mereka lahir hanyalah 1 bulan dan Dion yang lahir lebih dulu, terlebih lagi keluarga Dion dan Alena sangat dekat.

- Friendzone-

Saat Alena menuruni tangga, Alena mendapati Ayah Bundanya dan Azka dimeja makan kecuali Alvino dia memang selalu bangun telat, karena setiap malam dia selalu bermain game bahkan tugas kuliahnya selalu dikerjakan secara mendadak dan selalu dibantuin sama Rayn Ananta dia sahabatnya Alvino, mereka sahabatan sejak SMP sampai sekarang.

Baru saja Alena duduk di kursi meja makan, Bundanya langsung menyuruh Alena untuk bangunin Alvino karena Bundanya dah capek bangun nin anak keduanya itu,

"Lena, Buna minta tolong bangun nin kakak kamu Vino buna udah capek bangun nin dia dari tadi." ucap Kanaya meminta tolong kepada Alena,

oh ya Alena memang memanggil bundanya dengan sebutan "Buna" dari kecil.

"Siapp buna!!, ya udah aku kekamar Kak Vino dulu ya, doain kak, yah, bun." ucap Alena penuh semangat, padahal aslinya males, tapi Alena kasihan sama bundanya.

"Iya, semangat." jawab David, Kanaya, Azka serempak.

Alena pun langsung menuju kamar Alvino, kamar Alvino ada di lantai bawah jadi Alena gak perlu naik ke atas lagi, setelah sampai di depan kamar kakaknya Alena langsung mengetuk pintunya sambil berteriak,

"Kak vino!!, bangun kaaak buka' pintunya.. , kalo gak gua dobrak nih!."
Seru Alena membangunkan kakaknya.

"Kaaak"

"Apasiiih bisa gak sih gak teriak-teriak, berisik tau gak!." sahut Alvino dari dalam kamar

"Gua gak bakal teriak, kalo lo gak kunci pintunya, kaak buka gak gua dobrak nih!." ancam Alena tidak main-main karena dia udah sering ngedobrak pintu kakaknya baru aja selesai diperbaiki , ya sekitar 1 minggu yang lalu lah.

" iy iya bawel ahh." ucap Alvino yang langsung bangun dan berjalan menuju pintu lalu membukannya.

"Nah gitu dong, lo gak kasihan apa sama buna dari tadi bangun nin lo gak bangun-bangun."

" ya udah sih ni gua juga dah bangun."

" ya' udah sana mandi, mentang-mentang kuliahnya beda-beda jamnya bangun paginya cuman pas ada kelas pagi." omel Alena

" iy iya, nih gua mandi sekarang dah sana lanjut makan, jangan ampek gak sarapan ntar magnya kumat lagi!."perintah Alvino, meskipun nyebelin tapi dia selalu perhatian dan kadang juga asik orang nya.

"Iya, cepetan mandinya jangan lama-lama." ucap Alena setelah itu langsung balik ke meja makan

-Friendzone-

FRIENDZONE ( Dion & Alena) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang