BAB 9

401 79 18
                                    

Malam kali ini, gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam kali ini, gelap. Tidak secerah biasanya. Bahkan, prakiraan cuaca mengatakan akan turun hujan dengan intensitas sedang. Angin pun berhembus lebih kencang dari biasanya seolah memberitahu jika ia tengah menggiring awan untuk menutupi langit di kota metropolitan. Beberapa orang memilih untuk menyelesaikan kegiatannya walaupun hujan belum turun, tak ingin terjebak di tengah kota dan mengikuti macet panjang yang selalu terjadi di jembatan besar jika hujan turun. Beberapa orang mulai menaiki bus, membawa motor, menggunakan kereta bawah tanah hingga ramai di beberapa titik di sekitar kota.

Namun, tampaknya seorang pria yang baru turun dari bus dan menggunakan jaket berwarna hitam, berlawanan arah dari rumahnya. Ia turun di halte yang tak jauh dari pusat street food yang cukup terkenal di kota nya. Entah apa alasannya malam kali ini, lapar pun tidak terasa. Hanya saja, dengan ia membawa payung sudah dipastikan, ia tidak akan pulang cepat malam ini walaupun hujan mulai turun rintik- rintik. Kaki nya melangkah menjauhi halte, menggunakan payung untuk sampai ke tempat yang ia tuju. Benar, kaki nya kini melangkah pasti menuju minimarket di tikungan. Mungkin saja, Jungkook ada di sana.

Pemuda itu berhasil menarik hati belasan orang karena cerita nya di ruang penyiaran beberapa hari lalu. Sudah banyak teman, tetapi pemuda itu hanya tersenyum dan sesekali terlihat sendirian di samping vending machine. Entah tengah memakan kimbab di jam istirahat atau sekedar meminum sekaleng soda bahkan ketika hujan turun begitu deras. Sesekali, Taehyung menemani dan sesekali juga Jimin yang menemani. Pria itu selalu melapor jika bertemu ataupun mengobrol dengan Jungkook. Katanya, 'Jangan lupa traktir aku untuk bermain game karena aku sudah menemani calon kekasihmu.' Nada dan tengilnya masih terasa membuat Taehyung menghela napas pelan.

Apa yang sebenarnya terjadi sampai orang- orang mengatakan jika Jungkook adalah calon kekasihnya? Mungkin kah ia bersikap berlebihan pada Jungkook atau ada sikapnya yang menyatakan bahwa ia menyukai pemuda itu? Taehyung tidak yakin dengan perasaannya, tetapi yang ingin Taehyung pastikan ia selalu ingin bertemu dengan Jungkook dan mengobrol dengan pemuda itu. Ada rasa yang tak biasa ketika mendengar suara dengan logat yang unik itu. Siapa saja, akan menyukainya hingga Taehyung pun tersenyum tipis mengingat bagaimana pemuda itu tertawa karena malu.

Hujan turun semakin deras di tengah lamunan yang cukup panjang, langkahnya terhenti ketika ia menemukan minimarket di mana ia bertemu dengan Jungkook beberapa minggu lalu. Ia sebetulnya tidak yakin akan menemukan pemuda itu di tempat ini, tetapi Taehyung hanya ingin memastikan jika pemuda itu benar tidak ada. Ada rasa penasaran yang harus dituntaskan jika itu mengenai Jeon Jungkook. Seperti, mengapa pemuda itu berada di negara ini pun masih terus jadi pertanyaan. Jungkook mengatakan jika kedua orang tua nya sudah bercerai cukup lama, tetapi tak ada penjelasan mengapa Jungkook memilih untuk pindah.

Namun, Taehyung memilih untuk menghela napas, menyimpan payung di luar minimarket lalu masuk ke dalam hingga ruangan yang hangat mulai terasa. Lagi, ia mengambil keranjang untuk membawa makanannya. Kali ini, Taehyung kembali lagi tidak tahu apa yang ingin ia makan. Mungkin, makanan yang tidak terlalu berat atau mungkin makanan yang cukup berat. Memilih makan malam adalah bagian tersulit dari hidupnya, tetapi terus ia lakukan setiap hari sampai akhirnya ia memilih ramyeon sebagai makanan utama, ramyeon rasa terbaru.

Obscure SorrowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang