"Tolong ambilin gantungan kunci"
"Gue disuruh ngambil gantungan kunci malah ketemu orang gantung diri"
***
"Lo masih penasaran gak sih jo, Rico yang semalem tuh siapa?"
Keduanya sedang berjalan menuju ruang osis untuk mendaftar mengikuti pensi. Sebenarnya, Johan yang ingin mendaftar Dipta hanya mengantar saja karena laki-laki itu sudah mendaftar bersama Revan kemarin. Sementara yang lainnya masih tertinggal di kantin, dan akan menyusul nanti.
"Setan" jawab Johan singkat, padat dan jelas. Lagipula sudah jelas-jelas Rico mengatakan bahwa ia tak di asrama semalam. Jika bukan hantu apa lagi yang bisa menyerupai Rico.
"Berarti si Atha kagak bohong dong"
Johan menyetujui perkataan Dipta "Hm.. Pasti dia hantu yang sama, yang nyamar jadi Hariz"
"Kok asrama jadi horor gini sih"
"Bukannya dari awal asrama emang horor. Cuman kitanya lagi apes aja, mangkanya dilihatin"
Mendengar itu, Dipta sepertinya harus bertanya pada seseorang perihal kejadian semalam.
Setelah obrolan kecil itu, tak berapa lama mereka pun sampai di ruang osis disambut oleh Dika salah satu anggota osis.
"Bang dik, temen-temen gue pada mau daftar pensi, masih ada slotnya?"
"Slat slot slat slot lu pikir judi apa" kakak kelas mereka satu ini memang sedikit kurang ramah tapi sebenarnya beliau baik kok.
"Maksud gue slot panitia pensi masih ada kagak"
"Kalo panitia udah cukup paling butuh satu atau dua orang tambahan buat jaga-jaga. Bagian perform nih yang masih kurang, banyak yang gak mau ikutan kecuali yang dari ekskul" terang Dika panjang lebar.
"Lo mau ikut perform gak?" tanya Dika.
"Perform apaan?" tanya Johan balik.
"Terserah, nyanyi boleh, drama boleh, atau dance juga boleh"
Johan diam. Dia seperti sedang menimang-nimang tawaran kakak kelasnya ini.
Saat ia masih berpikir tiba-tiba datanglah seorang perempuan berkacamata dari dalam ruang osis "Dika, gantungan kunci yang gue suruh beli lo taro mana?"
Dika mengerutkan dahinya mencoba mengingat sesuatu dan tiba-tiba mulutnya terbuka "Astaga gue lupa, kayaknya ketinggalan di gudang waktu gue ambil barang tadi"
"Bener-bener ye lu, cepet ambil sekarang"
"Gue lagi sibuk ngurusin yang mau daftar, nanti aja"
"Gak mau tau, ambil sekarang!" gadis itu sudah kesal setengah mati. Kemarin dia meminta Dika untuk membeli gantungan kunci untuk digantungkan di kunci salah satu lemari penyimpanan diruang osis agar tidak mudah terselip. Karena gantungan kunci yang lama dihilangkan oleh Dika setelah dibuat main-main saat rapat osis beberapa hari yang lalu. Jadi ia meminta Dika untuk mengganti gantungan kunci itu.
"Cepetan dik, gue takut kuncinya keselip" Dika sangat amat malas untuk pergi ke gudang. Tepat saat itu seorang perempuan keluar dari ruang osis.
"Airi Gue boleh minta tolong gak? Ambilin gantungan kunci gue, ketinggalan di gudang kayaknya"
"Gantungan kunci?"
"Iya gantungan kunci boneka beruang di dalam kresek warna putih"
"Aduh kalo sendiri takut gue bang, mana gudang gelap, belakang sekolah lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chase
Mystery / ThrillerTujuh pemuda yang berusaha mengungkap misteri disekolah mereka. Dengan berbagai teror yang menakutkan hingga mengancam nyawa. Kisah Milan dan teman-temannya dalam mengejar bahaya demi suatu kebenaran.