16. Teman-Teman

28 5 0
                                    


Sora tersadar bahwa sanya ia sudah melakukan perbuatan yang tidak sopan kepada Yuta.

" Ah gomenasai, kebiasaan hehehe "

Yuta terdiam, saat ini jantungnya berdetak cukup keras, kepalanya seketika berhenti berfikir. Selama ini hanya Gojo sensei yang senang sekali mengelus pelan kepalanya, namun ketika menyadari Sora melakukan itu padanya. Ia benar benar tidak baik-baik saja.

" Yuta? Apa kau marah?" Tanya Sora pelan

Yuta kembali tersadar dan berkata " Tidak, hanya saja jangan melakukanya pada sembarang lelaki. Itu berbahaya"

" Eh? Apakah iya? Selama ini aku sering melakukan itu tapi tidak kenapa-kenapa " Sora kembali bertanya

" Sudahlah, aku harus memanggil Shoko sensei kemari. Dia pasti senang saat tahu kau sudah sadar " Yuta pun mulai beranjak.

" Tidak perlu, lagian aku yakin Shoko Sensei sedang kemari____

Tuhkan, ku bilang. Sensei sudah datang "

Terdengar suara pintu terbuka, menampilkan sosok wanita berambut coklat dengan masker dan pakaian dokternya.

" Sensei, maaf sudah merepotkan mu " Ucap Sora menunduk

" Kau sudah sadar rupanya Akari. Tidak apa-apa, tapi lain kali jangan terlalu memaksakan dirimu. Semua orang mengkhawatirkan dirimu Akari, mereka sehat tapi keadaan kamu sangat tidak baik-baik saja. Bahkan kalo kamu mau tau, ada seseorang yang berteriak begitu kencang sambil membawamu dipunggung nya. Wah, saking kencangnya aku benar-benar terkejut" ucap Shoko

" Oh ya Sensei? Memang siapa? " tanya Sora penasaran

Shoko hanya tersenyum dan matanya menunjuk kepada sang lelaki Okkotsu Yuta.

Menyadari bahwa dirinya adalah seseorang yang dimaskud, Yuta mengalihkan pandanganya.

" Yuta........ " Sora kembali memanggil nya

" Huh, bagaimana tidak! Teknik kutukan pembalik diriku tidak mempan padamu. Shoko sensei pun hampir tidak bisa menyelamatkan dirimu. Padahal kamu sendiri yang memaksa ikut untuk bertarung" Jelas Yuta

Sora hanya tertawa melihat tingkah sang selelaki. Begitu lucu melihat ekspresi wajah yang berusaha ia sembunyikan.

Ah, lelaki ini Tsundere rupanya.

" Aku hanya kelelahan Yuta.... Ya kan Sensei? " Sora mencoba menyakinkan Yuta bahwa dia benar benar di kondisi yang baik.

" Yaa... Tidak salah, energi mu memang cukup unik diantara penyihir yang lain " ucap Shoko

" Hehehe begitulah, energi ku lebih tepatnya cahaya hijau yang kalian ditanganku pada hari itu disebut cakhra. Aku mengalihkan cakhra ku menjadi bentuk medis untuk menyembuhkan luka dan meregenerasi sel sel yang rusak.

Namun, pada batas tertentu jika cakhra atau energi ku terus terusan digunakan ia akan habis dan itulah penyebab aku pingsan cukup lama. Tapi jika tubuhku dipakai untuk istirahat kembali cakhra yang ada ditubuhku akan kembali muncul dan berkumpul. Jadi ya, ini hanya kelelahan saja. Energiku memang berbeda dari energi yang kalian miliki, itu sebabnya teknik kutukan pembalik pun tidak mempan pada diriku. " Jelas Sora

Shoko tersenyum dan menolehkan kepalanya kepada Yuta. " Bagaimana, asumsi ku benar kan Yuta?"

Menyadari hal itu, Yuta berdiri dan beranjak pergi meninggalkan ruangan kamar pasien itu, " aku akan memberi tahu yang lain "

Sora dan Shoko melihat kepergian Yuta kembali tertawa.

_______________

" Ohayooo.................. " Teriak seorang laki laki dengan rambut nya berwarna merah muda.

Aku dan Rahasia // JJK Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang