Si Balita dan Si Pria

14.4K 833 16
                                    

Happy reading


Di sebuah ruangan yang biasa di sebut Ruang Bawah Tanah, terdapat satu kurungan yang berisi balita yang sedang bermain dengan sesekali menyuapi dirinya sendiri.

Tuk tuk tuk

Suara sepatu pantofel terdengar begitu keras saat seorang pria datang dan menghampiri kurungan yang di huni oleh si balita.

"Bum bum wushh, was mbil mu yewatt" ucap si balita yang sedang bermain dengan mobil mobilan dan pesawat yang hampir tidak berbentuk.

"Ekhem!" Suara si pria mengagetkan si balita hingga membuat si balita melihat ke arah nya.

"Eung? Ahh!" terdengar nada bertanya sebelum si balita menyadari bahwa si pria tengah melihat kearahnya.

Saat itu pula si balita langsung berbaring ke samping menghadap dinding, membelakangi si pria sambil menyembunyikan mainannya di sela sela antara dirinya dan dinding yang terbuat dari batu bata.

Melihat hal itu si pria melirik salah satu bodyguard yang berjaga.

Melihat lirikan itu bodyguard yang pada dasarnya sudah dilatih peka terhadap sekitar maupun keinginan sang tuan, menyadari bahwa sang tuan ingin masuk dan meminta si bodyguard untuk membuka kurungan yang terdapat si balita yang memunggunginya.

Ceklek

Tanpa bertanya apapun si bodyguard membuka kurungan si balita dan membiarkan tuannya untuk masuk dan melihat si balita lebih dekat.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya si pria itu dengan deep voice nya yang bergema memenuhi kurungan si balita.

"Uhh, nda tauu, dicini nda ada oyang" jawab si balita masih dengan memunggungi si pria.

Mendengar jawaban si balita membuat sudut bibir si pria berkedut menahan senyum.

"Ekhem, benarkah?" Tanya si pria setelah mengoptimalkan suaranya yang bergetar menahan senyum.

"Eung, dicini nda ada oyang jadi amu janan di cini" ucap si balita setelah menganggukan kepalanya.

"Dicini kotol" lanjut si balita

Ternyata ucapan terakhir si balita membuat si pria terkejut dengan kalimatnya, lalu tanpa basa basi si pria langsung menarik si balita hingga terduduk di kasur yang sudah rusak dan mengsejajarkan dirinya dengan si balita.

Disaat yang bersamaan pula si balita yang mendapat perlakuan seperti itu terkejut tanpa sadar membuat matanya yang bulat semakin bulat.

"Apa yang kau ucapkan tadi?" Tanya si pria menatap si balita dengan intens.

"Eung? Apa?" Ucap si balita dengan kepala yang di miringkan tanda bertanya.

Melihat hal itu si pria terhentak dan menatap si balita tepat di matanya dengan intens.

Si balita yang melihat hal itu tanpa sadar menukik kan alisnya pertanda kesal.

Si pria yang melihat ekspresi kesal si balita terkekeh, mengangkat si balita dan duduk memangku si balita menghadap dirinya.

"Apa kau tidak di beri makan oleh maid? Mengapa tubuhmu kecil sekali?" Tanya si pria melihat kondisi si balita.

"Bibi kacih el mam, tuh" ucap si balita dengan telunjuk nya yang menunjuk nakas samping kasurnya.

Si pria yang mendengar jawaban itu melirik pada sebuah mangkuk yang terisi bubur yang hampir basi.

"Itu? Kau makan itu?" Tanya si pria menahan emosi.

"Eung, tenapa?" Jawab si balita dengan pertanyaan di akhirnya.

"Tidak ada" ucap si pria dan di saat bersamaan pula si pria berdiri dan berjalan menuju pintu kurungan lalu keluar dari kurangan itu juga keluar dari ruang bawah tanah.

Berjalan menuju sebuah mansion yang terlihat amat megah.

Si balita yang melihat hal itu terkejut dan terkagum di saat yang bersamaan.

Di saat si pria masuk melewati ruang keluarga terdapat 5 pemuda yang menatap nya dengan rasa penasaran yang tinggi dan tanda tanya yang besar.

"Siapa?" Tanya salah satu dari 5 pemuda itu.

"Apa?" Jawab si pria dengan bertanya.

"Ck, jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan dad" decak pemuda yang bertanya, terlihat ekspresi kesalnya saat mendengar jawaban si pria atau ayahnya.

Tanpa menjawab ataupun mendengarkan si pemuda itu si pria kembali berjalan dengan tujuan kamarnya yang berada di lantai 4 lift khusus anggota keluarganya.

Si balita yang sedari tadi bersembunyi di dada bidang sang pria mengangkat wajah nya saat si pria kembali berjalan menjauh dari ruang keluarga dan melirik ke arah 5 pemuda tersebut.

Dan tanpa sengaja mata tajam mereka bertatapan dengan si balita, si balita yang melihat hal itu terhentak dan kembali menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang pria.

"Hm?" Nada bertanya dari salah satu pemuda yang telihat kembar dengan pemuda di sebelahnya.

"Kalian melihatnya?" Tanya pemuda yang duduk di singel sofa tanpa melihat ke arah 4 pemuda lainnya dengan nada yang datar.

"Apakah... itu dia?" Tanya pemuda yang terlihat lebih muda dari pada pemuda yang lainnya dengan nada yang lirih.

"Maybe" ucap pemuda yang masih menatap dimana sang daddy menghilang membawa si balita di gendongan nya.

♡♥︎♡♥︎♡

Thank you for reading my story.

Kasih tau aku kalau ada kata kata yang salah atau kurang nyaman untuk kalian baca.

See u next time reader!!

KaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang