Gemerlap lampu menyoroti seluruh ruangan hingga ruang megah itu terlihat lebih ramai, para Mahasiswa dan Mahasiswi mulai memenuhi sap tempat duduk, dari yang paling depan akan diisi para dosen kampus.Hardanu, Nayanka, Jeano, dan Hendery duduk di sap ketiga.
"Cewe lo panitia, yan?" Tanya Jeano saat ia melihat Cleasya kekasih Nayanka sedang sibuk berbincang dengan temannya.
Matanya Jeano menyipit, berusaha menangkap seseorang yang begitu menarik perhatiannya. Jeano bertanya-tanya, sejak kapan orang itu ada di kampus ini? Jeano tidak pernah melihat orang itu berkeliaran di kampus. Ini baru pertama kali Jeano melihat orang itu.
"Itu siapa ya? Kok gue baru liat?" Ucap Jeano, dia menunjuk jari telunjuk nya kepada seseorang yang sedang berdiri di tengah-tengah panitia lainnya.
"Oh, itu Catherine. Dia wakil ketua BEM." Jawab Nayanka.
"Lah, sejak kapan? Kok gue baru tahu? Bukanya wakilnya si Tio itu Andrean ya? Kok tiba-tiba jadi cewe sih?" Hendery kini ikut bersuara.
"Gue denger-denger Andreas mengundurkan diri, terus si Catherine ini anak baru di kampus, dia daftar BEM terus pas tes ternyata visi misi nya bagus, anaknya juga pinter, katanya sering dapet kejuaran olimpiade di bidang seni. Makanya langsung di angkat jadi wakil ketua BEM." Jelas Nayanka.
"Oh gitu ya.." Jeano mengangguk, dia masih terus menatap wanita berambut hitam panjang itu dengan begitu lamat.
"Demen lu?" Hardanu menggoda Jeano.
"Kaga. Biasa aja."
"Halah! Palingan sebulan kemudian di gebet tu cewek."
"Yeuuu, itu mah elo kali!"
"Udah-udah, acaranya mau mulai." Nayanka merelai perdebatan kecil yang terjadi antara Jeano dan Hardanu.
Tirai panggung terbuka, menampakkan Gea dan satu partner nya bernama Regan Anggara. Keduanya serasi menggunakan dresscode batik, rambut Gea juga tergerai pendek dan itu membuat proporsional wajahnya terlihat manis dan imut.
"Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, maka dari itu alangkah baiknya kita kenalan dulu. Perkenalkan nama saya Gea Ananda Marvelin, dan rekan saya." Tutur Gea.
"Perkenalan saya Regan Anggara. Saya Regan dan rekan saya Gea akan menemani kalian menikmati acara ini sampai di penghujung acara nanti. Disclaimer sampai akhir acara yaa, bukan akhir hayat. Tapi kalau mau di temenin sampe akhir hayat boleh di tentukan tanggal pertemuan orang tua kita, barangkali ada jodoh." Sambung Regan dengan sedikit celetukan nya.
"Waduh! Malah gombal nih Kaka nya." Gea sedikit terkekeh.
"Acara kali ini cukup special ya teman-teman, setelah ini akan ada sambutan dari Ketua BEM dan wakil ketua BEM, waktu dan tempat kami persilahkan."
MC pun mundur dari panggung, beralih dengan satu orang pria dan satu orang wanita. Itu adalah Tio Galingga sekalu Ketua BEM dan Catherine Amalia selaku Wakil ketua BEM.
Jeano terperangah, matanya terfokuskan pada satu titik, bahkan Jeano sama sekali tidak mengerjapkan matanya karena tidak mau melewatkan moment ini.
Catherine benar-benar menarik perhatian Jeano, entah sejak kapan lehernya terasa sangat panas saat memandang kedepan panggung, apakah penyebabnya wanita itu? Jeano tidak mengerti apa yang sedang dia rasakan saat ini.
Singkat cerita kini sambutan beralih cepat kepada Catherine, wanita bersetelan Jas hitam bergaris putih, rambutnya yang memiliki poni di gerai panjang, wanita itu juga membawa wibawa, terlihat sekali dari cara wanita itu berbicara."Perkenalan saya Catherine Amalia selaku Ketua pelaksana acara ini, juga sebagai Wakil ketua BEM Tio Galingga. Sebelumnya terimakasih kepada bapak ibu dosen, teman-teman, dan rekan-rekan BEM yang sudah membantu saya dan Kak Tio untuk merealisasikan dan memeriahkan acara Seni ini. Sesungguhnya, Seni adalah hakikat suatu tempat untuk memperlihatkan ciri khas, dan ciri khas itu lah yang membuat kampus kita tercinta ini akan terus menjadi tempat pendidikan terbaik di Indonesia. Sukses selalu untuk semuanya. Terimakasih."
![](https://img.wattpad.com/cover/339015270-288-k507141.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana 🍃 [END]
Подростковая литератураTentang pertemuan yang tidak pernah diduga. Kalian tahu, kan? Pertemuan atau pun perpisahan adalah suatu hal yang mutlak, tidak bisa kita atur kapan itu terjadi dan kapan itu berakhir. Sama perihal nya dengan bertemunya dua orang yang saling jatuh c...