In between

978 25 1
                                    

Bagi Naruto Uzumaki, hal yang di inginkan nya hanyalah hal yang begitu sederhana. Menjadi Shinobi yang melebihi para Hokage terdahulu. Dan membuat dunia Shinobi berada dalam kedamaian. Hanya itu yang ia inginkan. Dan kini di usianya yang ke 19 tahun, impiannya sudah didepan mata. Dirinya sudah menjadi Shinobi paling di kagumi dan di hormati kemanapun ia pergi. Ia sudah menjadi Jonin elit atas perjuangan nya selama setahun lebih. Dan ia kini akan menikah dengan gadis yang ia cintai.

Bukankah ia seharusnya bahagia..

Namun hatinya justru kalut. Bagaimana tidak. Di saat ia mendapatkan semua perlakuan yang istimewa dari warga desa, sahabat nya justru tidak merasakan kebahagiaan yang sama. Sasuke yang kerap keluar desa atas permintaan Hokage sendiri tak bisa membuat Naruto untuk memberikan waktu kepada sahabatnya. Hubungan mereka yang di harapkan akan seperti dulu ibarat hanya angan semata. Sakura yang hanya tersenyum sedih saat berbincang dengannya hanya bisa menggelengkan kepala .

"Berikan dia waktu.."

Waktu yang terasa lama. Terlebih lagi hatinya kini di liputi amarah. Bagaimana tidak, Dirinya mengetahui Sasuke yang kerap menjalankan misi keluar desa justru sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama Daru'ii, Jonin dari Kumogakure. Shinobi yang akan menggantikan Raikage keempat tak lama lagi. Ia masih mengingat jelas saat ia mengirim kagebunshin di kota Redaku saat itu. Sasuke yang memasang kekkai di tempat dia menginap tak lama setelah ia melihat Daru'ii memasuki kamar yang sama. Selama hampir tiga hari ia mengamati kamar itu, namun tak sekalipun ia melihat Sasuke keluar. Khawatir akan keadaan sahabat nya ia berniat masuk namun terhalang oleh kekkai yang begitu kuat.

Saat itu pikiran nya hanya tertuju pada satu hal..

Apakah Sasuke tengah merencanakan sesuatu yang tidak ia ketahui.

"Apa yang kau pikirkan"

Naruto tengah berada di Sunagakure. Ia berada di puncak desa bersama Gaara ,sang Kazekage muda. Ia mencoba menenangkan pikirannya di saat suasana hatinya sedang berkecamuk. Ia menatap bintang yang malam ini terlihat bertaburan di langit. Namun entah kenapa tak membuat hatinya merasa nyaman.

"Kau tahu, Apa yang membuat mu terlihat putus asa. Bukankah harusnya ini menjadi malam yang bahagia. " Pancing sang Kazekage muda.

Naruto hanya tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari langit malam. Pemandangan desa Sunagakure sangat berbeda dari desa Konoha . Masing-masing memiliki keindahan yang bisa di nikmati. Seperti saat ini. Angin semilir begitu kuat di atas bukit.

"Apa Sasuke sumber kegelisahan mu saat ini "

Naruto menoleh menatap sahabat nya.

Gaara adalah satu-satunya yang mungkin mengenal baik dirinya.

"Aku mencoba membawanya pulang kedesa dengan harapan agar ia bisa memulai kehidupan nya dari awal. Namun yang kulakukan justru malah membuat nya semakin menjauh. " Ada nada penyesalan saat Naruto mengatakan nya. "Dia adalah keturunan klan  legendaris yang tersisa, aku pikir desa akan memperlakukan nya seperti dulu, tapi..."

"Kenapa kau masih bersikeras untuk membawanya pulang" ucap Gaara sambil mengamati desa nya.

"Desa Konoha adalah kampung halamannya Gaara..dan aku sudah berjanji pada Itachi saat itu bahwa apapun yang terjadi aku akan membawanya pulang"

"Bagaimana kalau Sasuke tidak ingin pulang.."

Naruto menatap tajam sang Kazekage muda.

"Apa kau pernah berpikir bahwa Sasuke hanya menginginkan kebebasan nya.. mungkin saja ia tidak ingin kembali di mana ia bisa teringat kenangan tragis itu"

Gaara mendekati sahabatnya. Ia lantas menepuk pundak Naruto.

"Kau adalah orang terdekatnya.. bukankah seharusnya kau bisa mendukungnya"

Secret Corupption Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang