Saat ini Umemiya sedang memantau tanaman-tanamannya di atap. Seperti biasa Sugishita membantunya.
"Ah! Sugishita, bisa kau panggilkan Suo?"
Sugishita yang dipanggil hanya mengangguk dan mulai masuk ke sekolah untuk memanggil Suo. Sedangkan Umemiya hanya tersenyum sambil kembali melihat tanamannya.
Cklek!
"Umemiya-san?"
Umemiya tersenyum mendengar suara Suo. Dirinya mengisyaratkan Suo agar menghampirinya yang langsung dilaksanakan oleh Suo.
"Sugishita, kau bisa kembali ke kelas. Biar Suo yang membantuku."
Sugishita hanya mendengus sebelum kembali masuk ke dalam sekolah. Sedangkan Umemiya menarik Suo untuk duduk di sofa yang ada di atap.
"Umemiya-san, ada apa?"
Umemiya tak menjawab. Dirinya mulai duduk di sofa dan mendudukkan Suo di pangkuannya. Suo terkejut. Dirinya menaruh tangannya di bahu Umemiya. Sedangkan Umemiya hanya memeluk pinggang sang kekasih sambil menyembunyikan wajahnya di bahu Suo.
"Sebentar saja."
Suo terdiam sebelum membalas pelukan Umemiya dan memainkan rambut sang kekasih. Dirinya tersenyum sambil mengecup kepala Umemiya.
"Apa ada yang mengganggu Umemiya-san?"
Umemiya tak menjawab. Dirinya semakin menenggelamkan wajahnya di bahu sang kekasih. Suo hanya menghela napasnya. Karena pasti ada yang mengganggu pikiran Umemiya.
"Suo, apa kau bahagia denganku?"
Suo tersentak mendengar pertanyaan sang kekasih. Dirinya berusaha untuk melepaskan pelukan Umemiya. Namun percuma. Karena sang kekasih semakin mengeratkan pelukannya.
"Umemiya-san, tatap aku."
Umemiya tak mempunyai pilihan lain saat mendengar Suo memakai nada suara tegas. Dia langsung mendongakkan kepalanya untuk menatap sang kekasih. Sementara Suo terkejut saat sang kekasih menahan tangisnya.
"Aku bahagia. Selalu bahagia bersama Umemiya-san. Jadi ingin katakan apa yang mengganggumu?"
Umemiya menunduk. Dirinya kembali menyembunyikan wajahnya di bahu Suo. Sedangkan Suo hanya membiarkan sambil terus mengusap punggung sang kekasih.
"Tadi ada yang mengatakan bahwa kau tak bahagia denganku. Apalagi aku seperti anak kecil yang hanya bisa menyusahkanmu."
Suo berhenti mengusap punggung sang kekasih saat mendengar perkataannya. Dirinya tersenyum saat mengingat bahwa orang-orang mengatakan bahwa dirinya tak pantas bersama pemimpin bofurin ini.
"Umemiya-san tau? Bahwa banyak anak bofurin yang mengatakan jika aku tak pantas bersamamu. Tak pantas menjadi pasanganmu."
Umemiya langsung melepaskan pelukannya mendengar itu. Dirinya menangkap kedua pipi Suo.
"Itu tidak benar. Kau pantas bersamaku. Mereka tak berhak mengatakan hal itu padamu!"
Suo terkekeh mendengar itu. Dirinya menggenggam kedua tangan Umemiya yang ada di pipinya. Sambil tersenyum, Suo menyamankan dirinya di telapak tangan sang kekasih.
"Umemiya-san juga jangan berpikir aku tak bahagia denganmu. Aku bahagia. Sangat bahagia. Jangan mendengarkan perkataan mereka yang tak tau bagaimana hubungan kita. Karena yang menjalani hubungan ini adalah kita. Bukan mereka."
Umemiya menyatukan keningnya dengan kening Suo. Dirinya menghela napas sambil memejamkan mata.
"Gomen, Suo-chan."
Suo hanya tersenyum sambil mengusap punggung tangan sang kekasih.
"Bukan salahmu, Umemiya-san."
Tiba-tiba perut Umemiya berbunyi. Keduanya terkejut sebelum sama-sama tertawa. Suo berdiri dari pangkuan Umemiya dan mengambil bento yang dia bawa tadi. Dirinya membuka bento itu dan menyuapi Umemiya makanan yang langsung dilahap hingga abis.
Setelah selesai makan, Suo langsung membereskan tempat bentonya dan duduk di samping Umemiya. Dirinya menaruh kepalanya di bahu Umemiya. Sedangkan Umemiya hanya mengusap kepala Suo hingga sang kekasih tertidur di bahunya.
"Aishiteru, Suo Hayato."
Umemiya mengecup kepala Suo sebelum menatap matahari yang sedang tenggelam. Sedangkan Suo yang belum lama tertidur hanya tersenyum sambil menyamankan kepalanya di bahu kekar milik sang kekasih.
End.
Jangan lupa untuk vote dan komennya kalo suka sama book ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suo Harem (Sakura, Umemiya, Kaji & Togame X Suo Hayato)
Fanficberisi kumpulan cerita pair dengan Suo Hayato sebagai bottom