Bagian 30

2.2K 278 94
                                    

"Udh berapa lama kell, jalan sama mantan kamu?"

Kalimat yang berhasil membuat callie benar benar terdiam.
Tatapannya masih bertemu dengan tatapan gabriel yang seakan penuh dengan tekanan.

'Apaan sih kmu?. Gausah kemana mana deh bahasnya'

Gabriel tersenyum sinis, ia membuang pandangannya ke sembarang arah

'Masih gamau ngaku kel?'

'Apa sih maksud kmu. Gausah nuduh nuduh deh' ucap callie

'Aku? Nuduh?. Banyak bukti yang aku liat kell. Aku ga sebego yang kamu kira' ucap gabriel sambil menatap kearah callie

Baru kali ini callie mendapatkan tatapan yang sulit diartikan dari gabriel.
Tatapan marah, kecewa, sedih seperti mengisi mata gabriel saat ini

'kmu inget kell, waktu yang kmu marah sama aku karna aku jalan sama ka indira itu?'

Tidak ada jawaban apapun dari callie.
Sejujurnya hatinya benar benar cemas, jantungnya seperti berdetak cepat

'Awalnya aku nyangkal kalo yang aku liat di restoran itu kamu. Tapi setelah ka indira mencoba mengalihkan aku, aku makin yakin kalo cewe dan laki laki yang lagi suap suapan itu kamu ' jelas gabriel

Seperti tersambar petir disiang hari, callie serasa tak bisa melakukan apapun kali ini.
Matanya sudah memanas, namun sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak keluar.

'Nachia putri Alfia. Mantan kamu yang minta buat tetep pake nama dia dia nachiakan? Nana? Itu panggilan yang dikasih mantan kamu buat nachiakan?' lagi lagi gabriel mengucapkan sesuatu yang callie fikir gabriel tidak akan mengungkit nya

'gabrie-'

'Temen. Temen yg selama ini kamu maksud Mantan kmukan?. Mantan kmu yang sering anter jemput kamu, mantan kmu yang selalu minta temenin kamu kemanapun dia mau pergi!!!' gabriel tidak bisa lagi menahan emosinya

Hal yang ia tahan selama ini akhirnya keluar juga. Hal yang ia sembunyikan selama ini sendirian tak lagi bisa ia tampung.
Kekecewaan yang selama ini ia pendam, hari ini ia utarakan.

'Callie, selama ini aku kurang apa buat kamu?' nada bicara el mulai memelan dan bergetar

Mendengar itu, callie tak bisa lagi menahan pondasinya. Air matanya sudah lolos dan kini berhasil membasahi pipinya

'Ga gitu el. Dengerin aku dul--' ucap callie terhenti saat gabriel menepis pelan tangan callie yang akan menggenggam tangan nya

'Apa yang mau kamu bela lagi. Semua udh jelas kell. Aku yang liat sendiri setiap kamu sama mantan kamu' mata gabriel kini sudah mulai berkaca kaca, hatinya seperti sangat sakit

'Aku sama vano gaada hubungan apa apa el'

Gabriel tersenyum tipis 'Aku pikir awalnya juga gitu kel'

'Aku pikir kalian deket karna mantan kamu cuma mau liat anaknya. Seperti yang aku bilang. Aku gaakan larang ayah kandung dari nachia untuk ketemu darah dagingnya sendiri'

'Tapi ternyata aku salah kel. Semakin aku awasin kalian, semakin aku sadar, tujuan kalian bukan buat nachia, tapi buat pribadi kalian sendiri' sambung gabriel

Callie menggelengkan kepalanya cepat 'Engga el, aku sama vano beneran deket karna nachia. Aku mau temuin vano sama nachia, dan aku sama vano gaada hubungan apa apa'

'Kalo kamu sama mantan kmu itu gaada hubungan apa apa, kenapa kalian keluar selalu tanpa nachia?, Dan emang klo gaada hubungan boleh suap suapan, elus elus, bahkan ciuman?' gabriel menatap callie

















Closer [Cella] (SEDANG PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang