1

405 19 0
                                    

Pagi hari sekali halilintar ketinggalan bus karena harus mengantar barang ke rumah gempa bukan salahnya karena gempa menelponnya pagi buta karena meninggal barangnya di rumah mereka kemarin

Saat tiba di stasiun bus dia melihat bus itu baru saja pergi.dengan langkah lesu dia duduk sebentar dan mengisyaratkan tubuhnya yang sedikit keringatnya

Dia melihat arloji nya yang menundukkan pukul 6:31 sementara jarak sekolahnya lumayan lama jika jalan kaki

Pasrah akan nasibnya dia segera bangkit dan lari dari halte bus namun hal yang tidak terduga saat ia berlari tidak jauh dari halte yaitu mobil sport dengan corak putih dan biru berhenti di trotoar tepat di sampingnya

Tau betul siapa pemilik mobil itu dia terdiam

Pintu terbuka otomatis dan terlihat pemuda tampan dengan manik safir yang indah menatapnya

"Masuklah"ucapnya tenang

"Ah.. terimakasih tuan Taufan"ucap hali

"Tidak perlu formal padaku karena kita seangkatan"balas Taufan pada hali

Begitu hali masuk pintu tertutup dan pedal mobil di injak Taufan

Hali sangat bersyukur hari ini karena tidak terlambat akibat ketinggalan bus

Skip di parkiran

Begitu mobil Taufan masuk area sekolah banyak siswi yang mengerubungi nya seperti biasa

Taufan membunyikan klakson mobil karena risih akibat suara teriakan mereka

"Hah...tidak bisakah hidupku tenang sebentar"monolog Taufan dan hali hanya menyimak saja

Satpam segera mengusir para siswi bubar dan masuk ke dalam sekolah beberapa mendengus namun mereka pasrah saja

Taufan dan hali keluar."terimakasih untuk bantuannya aku tertolong pak"ucap Taufan ramah

"Sama sama nak Taufan eh nak hali juga ada ternyata kalian barengan tadi?"tanya pak satpam dan Taufan mengangguk kecil Taufan merogoh sakunya dan memberikannya pada hali

"Lap keringatmu hali kau pasti lelah karena berlari"ucapnya saat setelah hali menerima sapu tangannya

"Terimakasih besok aku kembalikan"ucap hali

"Tidak masalah"balas Taufan dan masuk

Hali mengusap keringatnya dan mencium aroma menenangkan dari sapu tangan milik Taufan sekilas dia tersenyum kecil dan pipinya merona tipis

Skip

Mereka ber 6 di kelas yang berbeda hali dan Taufan sekelas,ice dan blaze sekelas,serta thorn dan solar sekelas

Kini thorn sedang melarikan diri dari para wanita itu dia masuk ke dalam perpustakaan yang sepi

"Hah hah hah...aku lelah.."deru nafas thorn yang kelelahan

Bruk!

Suara buku jatuh membuat atensi thorn.  Menatap sumber suara ternyata itu adalah solar yang terkejut melihat thorn

"Hai solar,kenapa kau menyendiri di perpustakaan?"tanya thorn menghampiri si empu yang memerah

"Tidak apa apa aku memang suka membaca di dalam sini terasa sangat tenang"ucap pelan solar bahkan nyaris tidak dapat di dengar oleh thorn

"Wahh kau rajin sekali kau pasti tak ingin kalah dengan kakak kakakmu kan"kekeh thorn dan duduk di kursi perpustakaan

"Umhh...yah begitulah.."balasnya pelan

Melihat tingkah solar tentu thorn peka dan menghampiri si empu

love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang