Jeonghan pagi itu baru bangun sekitar jam 9. Akan ada pemotretan di siang hari jadi ia harus bersiap. Ia dibawa ke vet seperti biasa, melakukan grooming dan suntik anti virus. Setelahnya, ia dibawa ke tempat pemotretan, dipakaikan pakaian lucu khas anjing.
Ia bersama juga dengan Vernon hari ini, namun Vernon hanya bertugas menemani karena kebetulan hari ini jadwal Vernon ke vet juga.
Setelah melakukan beberapa sesi pemotretan, juga diberi camilan, Jeonghan dan Vernon akhirnya pulang. Namun, diperjalanan seperti nya ada yang menganggu anjing ras Dalmatian itu.
"Hyung!" Ia memanggil Jeonghan yang hanya menoleh.
"Aku mau poop." Adunya.
"Vernon..." Jeonghan speechless.
Dilihatnya Vernon yang masih duduk dengan rusuh, ia menggonggong beberapa kali, mengisyaratkan untung berhenti.
"Ayo dong! Aku gak tahan!" Omelnya.
Beruntung tak jauh dari sana, ada pom bensin yang akhirnya membuat mereka berhenti. Vernon langsung turun begitu pintu dibuka, sementara Jeonghan memilih tiduran didalam mobil, mumpung tempat nya luas.
Mobil bergerak maju, menuju kearah tempat pengisian bensin didepan. Pikir Tuan nya tak apa sembari menunggu Nyonya Kim mengantar Vernon buang air. Jeonghan masih tiduran, tidak memejamkan mata. Dia hanya rebahan.
Tak lama, Nyonya Kim dan Vernon sudah kembali. Jeonghan kembali menegakkan posisinya, memberi tempat kepada Vernon untuk duduk disampingnya.
"Sudah lega?" Tanya nya begitu Vernon masuk kedalam mobil.
Vernon menggonggong kecil, "ya! Udah jauh lebih baik!"
Mereka melanjutkan perjalanan menuju kerumah, tapi sempat mampir ke toko camilan anjing, membeli beberapa treat. Mungkin untuk yang lain dirumah.
Jeonghan dan Vernon hanya diam, meskipun Vernon sedikit berjingkat semangat begitu Tuan dan Nyonya kembali ke mobil dengan dua tas besar penuh makanan dan camilan untuk mereka.
"Cha, untuk Bonon dan Hannie, karena sudah jadi anak baik hari ini," Nyonya Kim menyodorkan biskuit anjing berbentuk tulang kearah Jeonghan dan Vernon yang langsung dilahap oleh kedua anjing tersebut.
Jeonghan menjilat remahan yang tersisa disudut bibirnya, sementara Vernon kembali bersemangat karena hadiah barusan. Mungkin energi Dalmatian nya sedang baik hari ini, maka nya Vernon tidak berhenti berjingkrak sedari tadi.
"Diam, Non." Tegur Jeonghan sembari memejamkan mata.
Anjing tinggi itu menekuk tubuhnya, mencoba beristirahat setelah melalui sesi pemotretan yang panjang.
Vernon hanya menggonggong kecil, sepertinya mengerti jadi mengurangi pergerakannya agar tidak menganggu tidur Jeonghan.
Perjalan dari tempat pemotretan dengan rumah cukup jauh, mengingat mereka tinggal dipinggiran kota. Terlebih harus mengambil jalan memutar karena jalan utama sedang macet parah.
"Bonon-ie mianhe, sepertinya perjalanan kali ini akan sedikit lebih lama." Ujar Nyonya Kim, ia hanya berbicara kepada Vernon karena melihat Jeonghan yang sudah terlelap.
Vernon menggonggong lagi, ia kemudian duduk diam sembari melihat pemandangan dari luar kaca mobil. Banyak kendaraan melintas, Vernon sedikit merasa takjub. Meskipun ia sudah melalui jalanan ini, tetap saja hal-hal yang ia temui adalah sesuatu baru yang jarang ia lihat di kehidupan sehari-hari.
Setelah menempuh kurang lebih setengah jam, mereka akhirnya sampai pada tujuan. Begitu pintu terbuka, Vernon langsung berlari menghampiri teman-teman nya yang berada di pekarangan depan rumah, tempat anjing penjaga berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paw Paw! [Seventeen Fanfiction]
FanfictionSeventeen as Puppies?! Bagaimana ya jadinya kalau 13 anjing dari berbagai ras tinggal dalam satu rumah? Ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang besar, ada yang kecil, ada yang pendiam, dan adapula yang cerewet. Inilah The Sebongs, anjing-anjing l...